part 11

24 6 0
                                    

'hufttt' gua menyenderkan bahu gua ke pinggir tembok, gua yang baru selesai MPLS kecapean karena harus bareng adik kelas yang super rempong.

Gua ikut MPLS pun ga dapet temen, ya karena semua yang bareng gua anak kelas X, gua membenamkan diri di posisi nyaman, walaupun kantin berisik seenggaknya cuma anak kelas X yang ada disini. Gua yg udah sedikit rileks keganggu sama obrollan adik kelas yang ga sengaja gua denger.

"Eh centil banget ya. Baru masuk aja udah gitu, awas aja kalo nanti sekelas sama gua."

"Ih anjir apaan si, cowok inceran gua."

"Eh liat tuh, baru masuk udah godain kating."

"Ganjen banget sih jadi cewek."

Gua yang penasaran langsung buka mata gua, semua pandangan tertuju ke arah gua, dan gua yg ga sengaja ngeliat jaemin ngeringkukkin kepalanya di meja makan sambil ngeliatin gua.

"Ngapain Lo disini?" Kata gua sambil natap aneh ke semua orang, okey they judge Me, cewek ganjen katanya?kurang ajar.

"Nungguin Lo bangun, apa lagi coba?"kata jaemin merubah posisi duduk nya menjadi sigap.

"Iya ga gitu, ya yang lain mikir aneh aneh ke gua ish!'' gua langsung ngebuang muka ke arah kiri dan nutup muka gua pake lengan sambil melendeh ke meja.

"Eh crist, Lo marah? Ssorry lagian tar gua bilangin ke mereka buat ga ngomongin yang aneh aneh, Crisht? Astaga bener marah Lo ya?" Kata jaemin menggaruk lengannya yang tak gatal.

"Gua beliin minum deh sebagai permintaan maaf gua, tunggu sini bentar ya."

Jaemin akhirnya pergi ninggalin crishti buat beli minum.
Crishti yang masih berada di posisi itu tiba tiba terbangun selepas mendengar suara kursi di sampingnya.
Dia yang udah haus sejak tadi terbangun dan mengubah posisi nya menghadap Jaemin.

"Jaa Lo baw.... wa apa?" Gua yang kehausan dengan gegas menghadap Jaemin, belum selesai gua bertanya, orang yang ada di depan gua bukan Jaemin, tapi cewek rambut panjang yang gua liat di MOS tadi, gua ngelanjuttin kata kata gua pelan.

Dia datang bareng geng nya dan duduk di samping dan depan gua, menuhi meja. Apa sih mau mereka pake duduk di tempat gua.

"Wah wah wah, ganjen banget ya Lo jadi cewek." Kata salah satu anak perempuan menumpahkan minumannya ke Crishti. "A shit, mau Lo apa sih?! Inget ya gua ga gangguin Lo sama sekali!" Crishti mengelap pakaiannya pake tisu dengan buru buru, sedangkan anak perempuan berambut hitam panjang yang ada disampingnya terlihat tertawa puas dengan geng nya.

"Aduh, kasian gua sama anak itu, baru masuk sekolah udah di gangguin sama Jane." Kata salah satu anak berkacamata berbisik ke temen ceweknya.

"Lo kenal anak itu?" Balas temannya

"I-iya, gua salah satu korban bully di SMP, dan dia itu cewek super sadis, ga ada yang berani ngehukum dia Karena orang tuanya punya jabatan penting."

"Wah parah si, sial dong anak itu sekarang di ganggu temen lo."

cekcok antara Crishti dan anak baru masih berlanjut, hingga terdengar bel istirahat berbunyi.

"Uhmm,, salah Lo ya, salah Lo itu jadi cewek ganjen banget!" Anak itu menunjuk dahi Crishti dan mendorong nya ke belakang. Sial. Batin Crishti.

Sekarang bukan aja anak kelas X yang ngeliatin mereka, tapi beberapa anak kelas IX juga ngeliatin mereka. Zahra yang lewat di depan Crishti langsung terkekeh dan menghampiri dekel itu.

"Sekalian dong." Zahra menumpahkan minuman, kali ini tidak sehalus adik kelas, ia langsung membuang orange jus yang masih susah di tangan dekel ke muka Crishti langsung.

Semua isi ruangan itu semakin hening. Beberapa dari mereka menatap dan tak ada yang berani untuk mendekat. Hingga ferscot galaksi lewat, mereka yang berjalan dengan pose cool dari lorong sempat mengalihkan pandangan adik kelas, adik kelas yang mengamati Crishti kini mengamati kakel nya yang cogan.

Anak ferscot galaksi yang sampe di kantin terhenti dengan gerakan tangan chenle yang highfive. Menandakan untuk berhenti.
Mata chenle yang lurus kini melirik ke arah chishti. Ia bergegas menghampiri Crishti dan menarik lengannya ke dekapannya.

"Lo apaan sih Ra, suka banget cari gara gara ya?" Kata Chenle sinis.

"T~tapi Chen.. Lo ngapain sama cewek itu?mending kita cabut aja yok."kata Zahra meraih tangan Chenle. Chenle yang melihat itu langsung menghempaskan tangan Zahra, hal itu sedikit menyinggung perasaan Zahra, mantannya kini tak ada rasa sama sekali terhadap.

"Ah awas aja ya Lo, urusan kita belum selesai!" Zahra dengan dayang dayangnya pergi menuju kantin.

Crishti yang ada di dekapan Chenle segera melepaskan hal itu karena risih. Kini ia masih membereskan seragamnya yang kotor, Jisung dan Jeno segera membantu Crishti. Semua pemandangan di kantin kali ini sangat luar biasa di mata anak baru.
Semuanya menatap takjub sekaligus iri dengan Crishti yang dipenuhi dengan cogan.

"Eh, Lo, anak baru!" Panggil Chenle ketus.

"Eh iya kak?" Kata Jane mengubah nada bicaranya menjadi halus.

"Jaga sikap Lo sama Crishti, masih baru udah buat masalah sama kakak kelas. Hebat ya Lo, gada takut takut nya." Kata Chenle panjang lebar, ia segera menarik lengan Crishti, Crishti berusaha melepaskan namun Chenle berjalan cukup cepat membuat Crishti berjalan tergopoh-gopoh.

"Udah nurut, kita beli seragam." Kata Chenle, Crishti yang tak bisa apa apa kini hanya menurut. Crishti dan Chenle berjalan melewati Jaemin yang membawa dua buah minuman dengan nampan.

Jaemin hendak menghentikan mereka, namun ia mengurungkan niatnya itu ketika melihat kondisi yang cukup berantakan, ia melihat squadnya dan segera menghampiri mereka. Ia bertanya dan teman temannya yang sama tak tau nya pun hanya menjelaskan apa yang mereka lihat, Jaemin yang belum puas dengan pernyataan itu kini bertanya pada salah satu anak baru.

"Eh sorry, gua mau tanya, tadi ada masalah apaan?" Kata Jaemin kepada salah satu anak perempuan yang duduk di bangku dekat dengan tempat mereka.

"A.. an..anu kak, jadi tadi di sini ada pertengkaran antara cewek berambut coklat sama cewek berambut hitam panjang. Terus cewek Hitam panjang nyamperin dan duduk di sampingnya, ia numpahin minuman, ala ala ngelabrak gitu deh." Jelas anak baru itu.

"Ah, gitu, thank u flora." Jawab Jaemin sopan setelah melihat papan nama di atas sakunya. Anak baru yang mendapat perlakuan khusus itu langsung larut terbawa suasana.

"Kyaaaa dia barusan manggil nama gua..." Bisik anak baru itu sambil senyum mereka, ia menggenggam erat lengan temannya.

"Shttttt, diem Lo, nanti kedengerran, cari mati ya Lo?" Kata teman sebangkunya mengingatkan, karena tak ingin kejadian yang sama seperti yang mereka lihat barussan.

"Gapapa urusan itu belakangan, yang penting gua baru di panggil cogan." Kata anak itu kegirangan.

Jaemin yang mendengar pernyataan anak baru tadi langsung berdiri di tengah kantin, mengambil semua fokus yang ada di ruangan itu.

Crishti yang masih di tarik lengannya oleh Chenle mengikuti nya hingga ke parkiran. Masuk. Perintah Chenle.

NORTHMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang