part 12

29 5 0
                                    

*CRISHTI POV

"Masuk." Kata Chenle memerintah.

"Chen.. lepassin, lengan gua sakit." Chenle melepaskan genggaman tangan gua, ia menatap gua dalam, ia membukakan pintu Lambo nya.

"Gua bilang masuk." Tegasnya

Gua gabisa nolak permintaan dia, mata gua berkaca kaca tambah lagi penampilan gua yang kacau, sial banget gua hari ini.
Gua akhirnya duduk di kursi depan, samping Chenle.

"Crish."

"..........."

"Hey" Chenle menyalakan mobilnya, ia menoleh ke arah gua yang tengah melamun.

"Crish, Lo nangis?" Kata kata Chenle bikin air mata gua turun anjir, gua masih mencoba nahan buat ga nangis, entah kenapa It's the first time to me, jadi ini rasanya di bully, gua yang di sekolah lama selalu di pandang tinggi, banyak temen, dan sekarang, in new school, di bully? Ngaco parah.

Chenle ngehapus air mata gua yang sempet turun, gua yang kaget noleh ke arahnya, keanehhan liat dia yang ngelakuin hal itu buat gua, dia yang kemarin bentak bentak gua sampe malu di mall, sekarang ngelap air mata gua?brengsek.

"Ngapain Lo?" Gua ngehempas tangan chenle dari pipi gua.

"Sorry, sorry buat kemarin di mall, sorry, gara gara gua Lo kena terus sama Zahra."

Chenle ngucapin itu, nada bicaranya bikin gua geli, pria brengsek kaya mereka minta maaf buat hal yang mereka anggap hiburan, are u kidding? Gua ga sebodoh anak TK.

"Puas Lo bikin gua sial? Gausah pake topeng, gua tau Lo muna."

Gua mencoba ngebuka pintu mobil dan pergi ninggalin Chenle.

Chenle ngejar gua sesekali ia teriak manggil nama gua, gua ngehirauin dia dan tetep lari, kemana pun, asal gua ga liat mukanya.

Brugh

"Aw"

Tanpa sadar gua nabrak sesuatu karena terlalu fokus buat ngeliat Chenle di belakang.

"Lo gapapa?"

Shit, ka Bara, mampus, sial banget sih gua hari ini.

"Engg gapapa kok kak." Kata gua buru buru buat ninggalin Ka bara.

"Crish."

Gua kaget waktu Ka bara narik tangan gua, sontak gua ketarik dan hampir jatuh, untungnya gua masih bisa nahan.

"Eh, anu kkak, kenapa ya?" Kata gua celongo.

"Bibir kamu berdarah tuh."

"Hah?"

Gua yang ga sadar sama kata kata ka Bara cuma bisa diem mencoba meresapi kata katanya di otak gua berulang kali.

"Itu berdarah anjir."

Ka Bara ngusap tangannya pelan ke bibir gua, dan sedikit perih, dia nunjukkin ibu jarinya, ada noda darah gua disana, gua ga sadar kalo bibir gua kegigit waktu tabrakan tadi.

Gua masih diem karena gatau harus ngapain.

"Gua anterin UKS ya, gua ambilin baju cadangan sekalian." Gua celongo dan ngikuttin ka Bara.

Gua jalan di samping ka Bara buat ke UKS, UKS di sekolah ini ada di lantai bawah, Deket ruang kepala sekolah.

Di lorong anak anak ngeliatin kami, gua lebih ngerasa sial, karena bakalan punya banyak Haters.

Tiba tiba langkah gua terhenti ketika ngeliat sepatu kulit hitam lekat.

Di depan gua, seorang cowok berjas rapi dan berpomade dengan tinggi kira kira 180 an, berkulit putih, dan wajah yang akseptabel, perpaduan sempurna, menampilkan sosok bak Batara.

"Permisi, apa kau tau, dimana ruang kepala sekolah?" Tanya pria itu.

"Kau bisa lurus, melewati lorong, atau kau bisa melewati halaman dan menyebrang, lalu belok kiri, dekat sudut." Kata bara menjelaskan.

Mataku dengan pria itu masih bertatapan.

Dia menatapku Lamat.

"Oh, baiklah, terima kasih."

Pria itu meninggal ku dengan Ka Bara. Semua pandangan teralih ke arahnya, sosok adiwara itu, memikat semuanya.

Aku masih menatapnya, terpikat pada sorotan matanya, dan jatuh tenggelam pada tatapannya, bahkan mereka yang berada di sekitarnya, adalah mereka sosok yang paripurna.

Aku masih menatapnya, terpikat pada sorotan matanya, dan jatuh tenggelam pada tatapannya, bahkan mereka yang berada di sekitarnya, adalah mereka sosok yang paripurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengabaikan wajah akseptabel  dan pergi ke UKS. Di sana ka Bara ngasih box obat ke gua.

"Crish, tunggu sini bentar, gua ambil baju ganti buat Lo." Ka Bara pergi ngambil baju dan gua masih sibuk ngobatin luka di bibir gua.

Samar samar gua ngedenger omongan mereka yang ada di depan UKS. Mereka ngomongin pria tadi yang sungguh paripurna sosoknya.

Beberapa menit setelahnya, ka Bara balik bawa pakaian ganti buat gua.

"Gimana bibir Lo?" Ka Bara nyerahhin pakaian ganti buat gua.

"Udah baikan kok" gua Nerima baju ganti yang di sodorkan ka Bara.

"Emmm kak, makasih ya."

"Ya, ganti baju Lo gih."

"Ha?" Gua natap ka Bara bingung sama perkataannya.

"Oh sorry, gua pergi." Ka Bara langsung salah tingkah selepas paham situasinya, lucunya.

Semuanya berjalan kalut hari ini, selepas bel pulang berbunyi, gua langsung pergi ke gerbang, gua hari ini ga nyepeda, dan ga akan lagi.

Hari ini gua di jemput supir, dan gua milih buat langsung balik ke rumah.

'capenya' batin gua.

Gua mengamati jalanan dan mengingat pertemuan gua sama pria akseptabel tadi.

Hari ini, karena gua murid pindahan dan belom dapet lembar ekstra kulikuler, jadi hari ini gua FREE.

Gua akhirnya bisa istirahat dengan tenang, dan, banyak list yang udah gua siappin khusus buat hari ini.

Hari ini gua bakal shopping, nonton film, dan mukbang.

#Rumah Crishti

Sampe di rumah, gua milih buat rebahan. Rebahan itu aktivitas paling favorit dalam keseharian gua.

"Scroll Ig ahh"

Gua milih buat cari Ig pria akseptabel yang di sekolah tadi, sayangnya, gua yang gatau namanya, bingung buat ngetik apa di laman pencarian.

Gua yang gagal nge stalk akhirnya scroll Ig selebgram. Gua nemuin cafe keren yang super instagramable.

Gua akhirnya mandi dan siap siap buat ke cafe itu, kali ini gua milih naik grab.

















NORTHMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang