First of all, thank you for 100 votes, so i updated this for accompany your SATURDAY NIGHT, enjoyy
"M-maksud kamu?" Shani masih dengan muka bingungnya mencerna kata-kata yang disampaikan Gracia.
"Aku sayang sama kamu lebih dari seorang kakak, aku cemburu lihat kamu dekat sama Kak Vienny. Bagian mana yang kamu kurang paham, Shani?"
Gracia hanya memanggil namanya.
Setelah itu mereka sama-sama diam. Gracia hanya bisa menunduk dan menahan air matanya yang akan mengalir, sementara Shani melamun dan mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Gracia.
"Kamu boleh pergi sekarang." Gracia mengakhiri ungkapannya. Dia mengangkat kepalanya dan menatap Shani.
Gracia mulai meneteskan air matanya. Dan dia membiarkan itu mengalir begitu saja. Shani melihat air mata itu turun. Ia mengusap air mata Gracia.
"Jangan nangis, Gre. Kamu ga sendiri."
Kata-kata Shani berhasil membuat Gracia sedikit terkejut. Dia tidak sedang mimpi kan?
"Aku pengecut, bersembunyi dengan status kakak adik karena takut kehilangan kamu, Gre. Aku ga siap menyatakan perasaanku."
Detik selanjutnya Shani membawa Gracia ke pelukannya. Gracia membalas pelukan itu.
"Will you be mine, Gre?" Ucap Shani dengan berbisik di telinga Gracia.
Senyuman mengembang di wajah Gracia. Dia tidak bisa berkata-kata lagi, yang pasti dia sangat bahagia mendengar kalimat itu keluar dari mulut Shani. Dia menatap mata Shani dan menganggukan kepalanya.
"Apa jawabannya, Gre?" Tanya Shani memastikan.
"I'm yours."
Shani langsung tersenyum mendengar itu. Dia menerjang Gracia dan memeluknya erat hingga membuat Gracia terjengkang ke belakang. Keduanya tertawa bersama dan Shani masih memeluk Gracia dengan sangat erat.
"Ci, aku ga bisa nafas…"
Shani menjauhkan badannya sedikit dan bertumpu pada kedua tangannya. Dia menatap wajah Gracia.
"Maaf aku terlalu senang," katanya.
Gracia menangkup wajah Shani, dia menyingkirkan rambut panjang Shani yang menutupi wajah Shani. Dia hanya senang saja memandangi Shani sedekat ini, mungkin akan jadi hobi barunya.
"Kenapa hm?"
"Engga, aku suka aja liatin kamu," jawab Gracia.
"Cuman dilihat?"
"Hm? Maksudnya?" Gracia menyerngit bingung.
Cup.
Bibir Shani mendarat pada bibirnya. Lembut. Bibir mereka hanya saling menempel tapi berhasil membuat jantung keduanya berpacu lebih cepat.
Mereka sama-sama memejamkan mata menikmati sensasi lembut yang dihasilkan.
Lalu Shani menjauhkan wajahnya dari Gracia, sedangkan Gracia dengan terpaksa membuka matanya. Dia masih ingin lebih lama lagi. Shani tertawa melihatnya.
"Kenapa tertawa sih?" Gracia merengut.
"Engga, kamu lucu banget kalau blushing gitu," ujar Shani dan mencubit kedua pipi Gracia.
Tapi setelah itu Shani mencium kedua pipi Gracia, sang pemilik hanya bisa tersenyum-senyum. Lalu dia mendekap Shani kembali.
"AAAA AKU SENENG BANGET, I LOVE YOU SHANII!!"
"Gre, telingaku..."
Gimana? Bisa dapet 200 votes ga nih? Aku akan berhibernasi sampai 200 votes ya so see you very soon guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADEK ◑greshan
FanficNew story created, baca aja udah. #2 Gracia , 13 September 2020 ❥PERINGATAN Cerita ini mengandung unsur gxg