KELIMA

5K 461 3
                                    

Seharusnya sampai 200 votes baru update tapi karena cici hari ini live jadi aku kasih part pendek nih, enjoy guys!

Shani mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya. Cahaya matahari mulai menembus jendela kamar Gracia menandakan hari sudah pagi. Pandangan Shani jatuh pada wajah gadis yang masih terlelap di pelukannya. Kedua tangan Shani masih merengkuh tubuh gadis itu. Wajah Gracia terlihat tenang jika tidur seperti ini, tapi kenapa gadis dihadapannya ini akan terlihat sangat tengil saat bangun. 

Shani mengelus rambut Gracia dengan lembut, dia tidak ingin Gracia segera bangun. dia masih ingin memandangi wajah bocah itu. Shani meraba wajah Gracia dari mata, hidung, dan bibirnya. Bibir yang sudah membuat dia candu. Shani mulai mencium setiap lekuk wajah Gracia, mencium dahinya, matanya, hidungnya, dan berhenti pada bibirnya. Dia mendiamkan bibirnya menempel lebih lama dengan bibir gadis itu. Shani melumat bibir bawah Gracia. 

Sedangkan gadis yang sedang diciumnya itu perlahan membuka matanya karena terusik dengan perlakuan Shani. Gracia menatap Shani yang masih memejamkan mata dan mencium bibirnya. Lalu Gracia menyunggingkan senyum, berhasil membuat Shani agak terkejut. Shani menjauhkan wajahnya.

"Good morning," ucap Gracia masih tersenyum melihat wajah Shani yang masih terkejut.

"Kamu udah bangun?" 

Gracia mengangguk. Lalu dia mendekatkan wajahnya pada Shani dan mencium pipi Shani.

"Kenapa kaget gitu sih?" 

"E-engga, cuman…"

Shani belum sempat mengutarakan alasan yang tepat, tapi Gracia memotong perkataannya.

"Cium lagi dong, Shan…" Ucap Gracia dengan wajahnya yang tengil. Kemudian dia tertawa melihat Shani masih gugup.

Lalu tanpa ragu Shani menerjang bibir Gracia.














"Kamu langsung pulang?" 

"Maunya sih gitu, tapi kalau kamu punya rencana aku bisa temenin," jawab Shani.

"Uuuh, so sweet banget sih pacar aku."

Shani hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Dia melanjutkan sarapannya.

"Kamu langsung pulang aja deh, pasti capek kan?" 

"Engga juga."

"Jangan-jangan kamu masih mau bareng aku ya? Hayooo…"

Kalau saja mereka tidak dipisahkan meja makan, Shani sudah menerjang gadis itu. Kenapa bisa dia jatuh cinta sama bocah tengil seperti Gracia.

"Yaudah aku pulang aja." 

"Dih, ngambek."
















"Aku pulang dulu ya, Gre," 

Shani berpamitan sebelum masuk ke dalam mobilnya.

"Uhm, hati-hati ya," jawab Gracia dengan senyumnya dan melambaikan tangannya.

"Cium dulu dong," pinta Shani dengan wajah yang dibuat-buat memelas. 

Gracia mengecup bibirnya.

"Udah ah sana pulang."

"Iya, bye Gre. i already miss you," Setelah mengucapkan itu, Shani menuju pintu kemudi langsung melajukan mobilnya.

Gracia terkekeh mendengar itu. Shani ternyata bucin juga.

Jangan lupa tekan bintangnya dong :)

ADEK ◑greshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang