KESEMBILAN

5.3K 364 18
                                    

Jarum jam menunjukkan pukul 7 malam. Sudah 2 jam Shani yang mengenakan hoodie abu-abu dengan jogger pants hitamnya itu duduk di kasur king sizenya Gracia. Dia menunggu gadis itu berdandan dan memilih baju yang akan ia kenakan untuk ke acara Boby malam ini. Berbeda dengan Shani yang cuek saja dengan pakaiannya dan sibuk dengan game peternakannya itu.

"Shan, lebih baik dress yang hitam ini atau yang dark blue?"

Shani langsung menolehkan kepalanya, dia memperhatikan kedua dress yang dipegang Gracia.

"Pake apa aja kamu tetep cantik kok," Jawabnya dengan wajah polosnya.

"Kamu mah jawabnya gak membantu sama sekali!"

"Iya deh, yang hitam aja..." Ujarnya lagi tapi konsentrasinya masih pada hewan ternaknya di layar ponsel.

"Sapinya lebih berharga daripada aku ya?"

Mendengar itu Shani langsung mematikan ponselnya dan menghadap Gracia dengan cengirannya. Melihat itu Gracia mendengus kesal dan masuk ke wardrobe untuk ganti baju.












"Yuk berangkat! Jemput Anin dulu."

Suara Gracia membuat Shani yang tadinya fokus ke tayangan kartun di televisi Gracia, sekarang dia tertegun melihat penampilan Gracia.

"Aku cantik banget ya, Shan?"

Shani langsung tersadar dari lamunannya.

"Hah? En-enggak, m-maksud aku iya..."

Gracia tertawa terbahak-bahak melihat Shani yang gugup seperti itu sangat menggemaskan.

"Kamu yakin pake hoodie gitu? Salah kostum banget ih!"

"Ya, lagian nggak ada peraturan pakai baju apa ke club. Kan tujuanku cuman ngejagain kamu aja."

"Ihh, so sweet banget sih pacar akuu!"

Gracia mencubit kedua pipi Shani dan dia unyel-unyel. Toh, yang punya tidak protes.












Shani menghentikan mobilnya di lobby dan keluar dari pintu kemudi lalu beralih ke pintu penumpang dimana Gracia berada, dia membukakan pintu untuk pacarnya itu.

"Kamu nggak perlu bukain tau!"

"Ehem, baru aja turun mobil udah berasa banget jomblonya," sindir Anin melihat dua dara di depannya ini sungguh romantis sekali.

Shani mengabaikan Gracia dan langsung menggandeng gadis itu masuk ke dalam, biar mobilnya jadi urusan petugas valet. Sedangkan Anin mengikuti mereka dari belakang.

Jujur, ini pertama kalinya dia menginjakkan kaki ke tempat hiburan malam seperti ini. Selain karena Shani tidak memiliki banyak teman dan lebih suka mengurung diri di kamar menghabiskan waktu luangnya atau dia pergi ke rumah Gracia, dia lebih memilih pergi ke pet shop di apartemennya, bermain kucing disana. Tidak pernah terbesit dalam otaknya untuk menghibur diri di tempat seperti ini.

Pertama kalinya pula hidungnya tersengat bau-bau yang sangat tajam di hidungnya. Beda dengan Gracia, gadis itu sudah pernah datang ke tempat seperti ini, walau hanya saat pesta ulang tahun temannya. Dan Gracia tidak berani mencicipi minuman yang ada disana karena takut dimarahi mamanya jika ketahuan. Tapi setidaknya gadis itu lebih terbiasa dengan suasana di club itu.

"Nin, itu Boby, kita kesana dulu yuk!" Gracia menarik tangan Anin mengikuti langkahnya. Meninggalkan Shani yang jadi mengikuti mereka dari belakang.

"Hai Kak Boby!" Sapa kedua gadis itu bebarengan.

Boby yang sedang asik bergurau dengan teman-temannya langsung berpaling ke arah Gracia dan Anin. Dia tersenyum melihat siapa yang mendatanginya, dia kira Gracia tidak akan datang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ADEK ◑greshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang