Semoga puasanya lancar ya semua! Jangan bolong-bolong, lu kira celana dalem. Sebenernya, part ini ga nyambung sama alur cerita. Aku buat ini biar nemenin puasa kalian yang di rumah aja itu. Enjoy.
Hari ini adalah hari pertama bagi umat Muslim melakukan kewajibannya untuk berpuasa. Sama juga dengan Shani, ini hari pertamanya berpuasa. Dan Gracia yang tahu itu, ikut antusias menginap di apartemen Shani. Katanya, dia ingin menemani Shani saat sahur dan berbuka nanti. Tapi nyatanya, tadi dia telat bangun saat sahur. Shani yang melihat gadis itu tertidur lelap, tidak tega untuk membangunkan Gracia. Shani memutuskan untuk memasak mie instan dan sosis untuk menu sahurnya.
Saat pagi tiba, Gracia terbangun dan wajahnya tampak terkejut. Dia baru sadar kalau kesiangan, itu tandanya dia tidak menemani Shani sahur.
"Ci, Shani!" Dia memanggil Shani sedikit keras dari kamar.
Shani yang mendengar Gracia berteriak, segera menghampiri gadis itu.
"Kenapa, Gre? Kamu kok kaget gitu sih?" Tanyanya di ambang pintu dengan muka cemasnya.
"Ci, Cici nggak sahur?"
"Sahur kok," jawab Shani sambil melangkah mendekati gadis itu untuk mengelus rambut Gracia, menenangkan gadis itu.
"Sahur pake apa?"
"Mie sama sosis."
"IHH, CICI KOK NGGAK BANGUNIN AKU SIH? KAN AKU MAU MASAKIN BUAT CI SHANI!!"
Gracia cemberut, dia melipat tangannya di depan dada.
"Aku gapapa kok, Gre. Lagian nggak tega bangunin kamunya."
Shani memeluk Gracia.
"Tetep aja, aku jadi merasa bersalah!"
"Nanti buka, kamu masakin deh…"
Gracia menjauhkan tubuhnya dan menatap Shani dengan senyumnya.
"OK!"
Sekarang Gracia berkutik dengan peralatan masak di dapurnya. Dia sedang menyiapkan menu buka puasa untuk Shani. Sekarang dia hanya perlu menyiapkan semua makanannya di meja makan. Tidak banyak menunya, tapi lebih sehat tentunya daripada mie dan sosis.
Setelah waktu berbuka tiba, Gracia membangunkan Shani yang tidur dari pulang kampus jam 2 siang, sampai sekarang matahari sudah tenggelam pun belum bangun.
Shani kalau bulan puasa memang tiba-tiba bertransformasi jadi kebo. Mendadak mageran, tingkat ngeselinnya juga bertambah.
Gracia naik ke ranjangnya dengan sedikit melompat dan langsung memeluk Shani yang tenggelam dalam selimut. Dia menyingkap selimut Shani dan memeluknya erat. Membuat Shani susah bergerak dan akhirnya membuka matanya, melihat Gracia yang menindihnya sambil mendusel-duselkan hidungnya di pipi Shani.
"Gre, kamu ngapain sih…" Suara serak khas bangun tidur Shani itu menggemaskan.
"Bangun, beb, ini udah buka!"
"Ya tutup lagi." Jawab Shani singkat.
Ini sejak kapan Shani jadi receh.
"IH, SHAN! CEPET BANGUN GA! AKU UDAH MASAKIN BUAT KAMU LOH!"
Teriak Gracia saat wajahnya masih menempel di wajah Shani, membuat Shani tersentak.
"Iya, iya ini bangun nih."
Shani segera menyingkirkan tubuh Gracia ke samping dan dia beranjak dari ranjang menuju toilet untuk membasuh mukanya.
"Widih, masaknya banyak banget!"
Mata Shani berbinar melihat tiga piring penuh dengan masakan Gracia. Ada tahu lada garam, udang balado, dan cah kangkung. Memang tidak salah, Gracia menginap di apartemennya. Shani tidak akan bertemu mie instan lagi saat berbuka maupun sahur.
"Iya dong, itu ada kolak juga sengaja ga aku manisin, ga sehat soalnya."
"Iya, Gre… kan kamu udah manis banget nanti aku diabetes."
Jawab Shani sambil mulai menyantap makanannya.
"Kamu tuh gombal mulu!"
"Lah bweneuwran!" Sahut Shani yang mulutnya masih penuh dengan makanan yang dia kunyah.
"Udah ah, kamu makan dulu yang bener!"
Setelah selesai, Shani berinisiatif mencuci piring-piringnya, dia tidak mau Gracia terlalu capek kalau harus mencuci dan membereskan piring-piring itu juga. Sementara, Gracia pergi mandi.
maap ya telat apdet harusnya buat puasa pertama :'(
KAMU SEDANG MEMBACA
ADEK ◑greshan
FanfictionNew story created, baca aja udah. #2 Gracia , 13 September 2020 ❥PERINGATAN Cerita ini mengandung unsur gxg