Pertanda dari Mimpi [PART.1]

38 4 0
                                    

Sebelumnya, cerita kali ini mungkin akan sedikit membingungkan karena umumnya mimpi itu acak dan tidak terstruktur. Jadi, aku harus menentukan dan menyusun kalimat yang tepat agar lebih mudah di mengerti tanpa sedikitpun merubah isi dan makna dari mimpi tersebut.

~

Semua berawal dari kamarku yang tidak aku tempati selama beberapa malam. Konon, kamar yang lama tidak di tempati berpotensi ditinggali oleh jin.

Saat aku pulang ke rumah dan kembali tidur di kamar, aku merasa ada 'seseorang' memperhatikanku sambil duduk di atas lemari. Aku mencoba acuh dan tidak peduli. Malas juga, badan sudah lelah tapi harus berurusan dengan 'mereka' lebih baik aku tidur.

Malam berikutnya, aku tertidur saat sedang menonton video. Ketika aku terbangun, sosok itu sudah ada di depan ku. Di depan handphone yang masih ku pegang.

Sosok itu memakai baju putih dengan rambut yang menutupi seluruh wajahnya. Badanku tidak bisa bergerak bahkan mataku tidak bisa aku tutup, terpaksa aku melihatnya sampai sosok itu hilang.

Aku memaksakan diri untuk tidur setelahnya. Lalu, aku bermimpi;

Aku berjalan di jalan yang menuju ke Goa Belanda sambil membawa handphone dan sebuah senter. Aku tidak sendiri. Aku bersama Evan. Tapi dia hanya mengawasiku dari jauh.

Sosok wanita yang aku lihat tadi ada dalam mimpiku. Duduk di sebuah dahan pohon. Wanita itu seperti menunjukkan jalan padaku.

Aku terus berjalan mendekati Goa Belanda,wanita itu pun pindah dari pohon satu ke pohon lainnya. Dimana ia duduk, itulah jalan yang aku lewati.

"Neng, mau kemana?"

Aku di kagetkan oleh seorang bapak-bapak yang menghampiriku.

"Ah, mau explore, Pa." Jawabku.

Bapak itu menarik lenganku dan mengajakku duduk di sebuah warung yang ada di sana.

Aku melihat ke belakang, Evan sudah ada di belakangku. Sangat terasa bahwa Evan sedang waspada terhadap gerak-gerik dari bapak-bapak tersebut.

"Jangan khawatir, Nak. Bapak cuma mau ngobrol." Kata si bapak.

Kami lalu duduk di sebuah warung dekat mulut goa Belanda. Aku duduk diapit oleh Evan dan Bapak yang tadi. Bapak tadi lalu bicara, "kamu harus tahu dulu trahnya kamu kalau tidak, ya kamu akan seperti ini terus. Ada satu bagian dari dirimu yang belum aktif dan masih terkunci lokasinya ada di sini," Bapak itu lalu menyentuh punggung ku tepat di tulang punggung ruas ke 5.

"Tapi, bapak tidak bisa melakukan apa-apa. Yang bisa membuka kunci tersebut hanya si Ujang (Evan).

"Saya, Pak?" Tanya Evan.

"Iya. Punya si Eneng mah sama kaya punya Bapak. Cuma si Eneng belum sadar aja," lanjutnya. Aku hanya diam memperhatikan interaksi antara Bapak itu dan Evan.

"Punya Bapak sengaja dikunci. Dan Ujang bisa buka."

"Kaya gini, Pak?" Kata Evan, sambil memegang punggung Bapak itu. Ada sesuatu yang keluar dari punggung Bapak tadi, tapi aku tidak tahu apa itu. Aku masih diam memperhatikan mereka.

"Ya, itu punya Bapak, kalian lihat kan? Selain itu, Enengnya harus sadar akan sesuatu yang ada dalam diri Eneng. Kalau sudah sadar, Eneng bakal kaya Bapak."

Tiba-tiba aku mendengar suara berdebum yang sangat keras hingga menggetarkan seluruh kaca yang ada dirumahku. Aku langsung bangun dan lari keluar kamar. Tapi ternyata, seluruh anggota keluargaku masih tertidur pulas seperti tidak terjadi apa-apa.

Lalu, apa hanya aku yang merasa?

Apakah mimpi ini adalah sebuah pertanda???

Mereka yang Memegang JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang