Pertanda dari Mimpi [PART.2]

11 1 0
                                    

Aku menceritakan mimpiku pada salah seorang temanku. Dia memberi saran agar aku memberitahukan mimpi itu kepada Evan, namun aku ragu.

Aku tidak pernah menceritakan mimpi atau firasat kepada Evan, sebelum ada kejadian yang membuatku berfikir mimpi atau firasatku benar. Meskipun itu berkaitan dengan Evan aku tidak pernah langsung memberitahunya.

Terkadang, ada hal-hal yang tidak bisa langsung dibicarakan. Terkadang, firasat yang datang melalui mimpi adalah salah satu cara agar kita lebih waspada dan lebih bijak memilih langkah apa yang harus kita ambil.

Lalu satu minggu kemudian, mimpiku mulai terjawab. Atau ku pikir, ini adalah jawaban dari mimpiku.

Hari itu, setelah lelah seharian menyelesaikan tanggung jawab, aku dan Evan pergi mencari makan.

Lalu, sekitar pukul 10 malam, seorang teman menelpon dan bercerita kalau dia sedang ketempelan dan meminta kami datang ke rumahnya.

Aku tidak akan menjelaskan lebih detail tentang teman kami yang ketempelan ini.

Kecuali kalau kalian penasaran. Mungkin akan ku ceritakan di part lain.

Setelah selesai dengan urusan teman kami, punggungku sangat berat. Aku kesulitan mengangkat kepalaku. Rasanya ingin menjatuhkan diri saja ke lantai, dan tidak bangun lagi.

"Lu kenapa, Nop? Berat ya?" Tanya Evan yang aku jawab dengan anggukan saja.

Evan lalu duduk di sebelahku dan memegang punggungku. Tangan Evan terasa sangat panas dipunggungku.

"Eh ini apa?" Gumam Evan.

"Nop, coba sini tangan lu," aku mengulurkan tanganku, dan Evan menaruh sebuah benda di telapak tanganku.

"Lah, ini apaan?" Tanyaku.

Evan menggeleng, lalu tangannya kembali memegang punggungku.

1...
2...
3...

Total ada 4 benda asing yang tertanam dipunggungku. Bentuknya seperti jarum dengan berbagai ukuran.

"Ini darimana, Van?" Tanyaku.

"Gak tahu. Tapi kayanya ini udah lama ada dibadan lu. Ini yang buat lu gasiap nerima energi dari gua."

Evan melanjutkan 'kegiatan'nya. Dia mengambil kembali jarum yang ada ditanganku, lalu menghancurkannya.

"Gimana? Udah ringan kan sekarang?" Tanya Evan.

"Hu'um. Ringan punggung aku sekarang. Tapi fungsi dari benda-benda itu apa sih? Terus, darimana itu?" Tanyaku.

"Ga ada fungsinya. Toxic aja ke badan lu. Benda itu yang bikin lu ga siap nerima energi dari gua. Benda itu justru numpuk energi dari gua, dan malah jadi boomerang buat lu. Sering sakit kan lu akhir-akhir ini?" Jawab Evan.

"Serius lu gak tahu ini darimana, Van? Masa tiba-tiba ada di badan gua,"

"Serius. Belom gua cari tahu sih hehehe. Ntar juga lu dapet sendiri jawabannya."

Aku tidak memperpanjang lagi masalah ini. Jika aku memang aku sudah seharusnya tahu, maka aku akan mengetahuinya.

Jika belum waktunya aku tahu, tapi terus mencari tahu, jawaban itu akan semakin jauh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mereka yang Memegang JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang