Bab 2

312 12 0
                                    


"Cha, mau pulang bareng gue gak?" Ujar Kiran menawarkan tumpangannya kepadaku. Aku menggeleng "gak usah gue pulang naik ojol aja" ujarku sambil membenahi rambutku yang berantakan tertiup angin.

"Ya elah, lo goncengan sama Abang ojol Mulu, kali kali gitu sama kite-kite" timpal Grace. Aku tersenyum
Mereka mengatakan itu karena mereka kesekolah mengendarai motor Ninja 250Rnya, Grace dan Kiran yang membawa motor , sementara aku dan Riri tidak, kami bagian yang dibonceng saja karena kami tidak bisa mengendarai motor.
"Ayolah Cha , bareng Kiran aja, tuh jok belakangnya masih kosong. Nanti dinaikin buaya aja" kali ini Riri yang sudah duduk di boncengan Grace membujukku. Aku menghela nafas pasrah. Baru aku ingin mengatakan 'Ya' pada mereka, seseorang sudah lebih dulu menaiki motor Kiran.
"Nebeng, neng"

"Tuh kan bener apa kata gue! Buayanya udah Dateng! Lo si Cha kelamaan mikir" ujar Grace yang kesal akan kedatangan Ragil. Kiran menoleh kebelakangnya. "Turun gak Lo!" Gertak Kiran. Ragil yang sedang asyik meminum susu kotak rasa pisang menaikkan sebelah alisnya
"Gue bilang turun ya turun Ragil!!!" Cowo itu benar-benar memancing emosi Kiran, sudah tau temanku yang satu ini emosian. "Lo yang turun apa gue yang turun!" Ancam Kiran sambil menggertakkan Gigi nya.
Ragil yang sedang minum langsung melepas sedotan yang sempat menempel di mulutnya
"Et dah, emang kenapa sih? Udeh lama Lo kite kaga bareng begini" aku menghela nafas kasar menyaksikan pertengkaran dua insan pembuat onar. " Gue mau antar Acha balik! Turun gak!" Kiran memukul-mukul paha Ragil dengan tangan yang terkepal. "Eh udah Kir, biarin aja, lagipula gue naik ojol" ujarku menyela pertengkaran mereka
"Nah kan! Acha aja gapapa,ya gak Cha?" Aku tersenyum kecil menanggapi ucapan Ragil
"ACHA!" ujar Grace, Riri dan Kiran bersamaan. Aku mempoutkan bibirku
"Dah ya, tuh ojol gue Dateng, dadah. Gil! Jangan ganggu Kiran terus kasian nanti stres!" Teriakku sambil berlari menghampiri Abang ojol

***

"Neng Acha ya?" Tanya Abang ojol itu padaku. "Iya bang. Ayo berangkat"
"Siap neng, nih pakai helmnya dulu" aku meraih helm yang disodorkan Abang ojol.
Aku menghirup udara sore hari yang terasa dingin. Sepertinya sebentar lagi akan turun hujan, karena awan diatas sana sudah tidak mendukung
Aku memasang earphone dan menyetel lagu Life Goes On karya BTS
Sambil menikmati dinginnya udara yang masuk ketubuhku. Aku menganggukan kepala mengikuti aliran lagu.

Beberapa menit kemudian ojol yang aku tumpangi berhenti ditepi jalan. Aku membuka mata dan bertanya pada Abang ojol
"Ada apa bang?"
"Anu neng , bannya bocor" ujar Abang ojol itu sambil menggaruk kepalanya
"Yah, terus gimana bang?" Ujarku sedikit cemberut. Rumahku masih beberapa kilometer lagi dari sini , ya kali aku berjalan kaki mana cuaca tidak mendukung.
"Maaf ya neng, udah neng gak usah bayar gapapa kok" lanjut Abang ojol itu
"Ya udah, lain kali cek dulu bang motornya sebelum narik penumpang" ujarku sambil berjalan menjauh dari tempat ojol berhenti. "Gue pulang naik apaan ya, udah mau Maghrib pasti gak ada angkot, hape pake mati segala lagi, ck" gumamku sambil memainkan tali tas. Aku takut, jalanan mulai sepi , dan rintik hujan sudah mulai membasahi tubuhku.
"Eh cantik, sendirian aja, sini Abang temenin udah mau hujan lho" segerombolan preman jalanan mendekatiku, tapi jika kulihat wajahnya, usia mereka tidak jauh dariku. Aku mempercepat langkah, panik?, tentu saja .
"Eits buru-buru banget sih, hm. Sini lah temenin kita dulu, enak lho hujan-hujan begini" ujar salah satu temannya sambil mencolek daguku
" Gak usah kurang ajar deh Lo semua! Gue teriakin nih! Pergi gak! Tolong!Tolong!" Ujarku sambil berteriak meminta bantuan. Bukannya pergi atau takut , mereka malah tertawa dan semakin gencar menggodaku
"Percuma Lo teriak, gak ada yang denger, gak ada orang juga, hujan makin deres jadi ,ya , gak akan ada yang bantuin Lo" ujar salah satu dari mereka
Tubuhku mulai lemas dan keringat dingin.

Alsaka✔️[Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang