Prolog

369 37 3
                                    

Seorang anak berkaca mata tampak berlari menyusuri koridor sekolah yang telah sepi oleh hiruk pikuk penghuninya.

Jauh di belakangnya ada dua anak lain yang mengejarnya.

"BERHENTI DANIEL" teriak mereka pada anak berkaca mata. Daniel.

Bukannya berhenti, Daniel terus berlari ke bagian terdalam sekolah, ia berlari menunju toilet. Namun rupanya keberuntungan belum menghampiri, Daniel menemukan jalan buntu.

"Akhirnya ketemu"

Dua anak yang mengejarnya dari tadi akhirnya menemukan Daniel.

"Kau tidak bisa kemana-mana Daniel" Salah seorang dari mereka berhasil menangkap Daniel.

"Ku mohon Mike, Luke jangan sakiti aku" Daniel memohon pada dua anak itu.

Tapi rupanya mereka tak menggubris, mereka membawa Daniel ke dalam Toilet dan mereka membawa masuk Daniel ke dalam salah satu bilik toilet.

Perundungan pun terjadi, di mulai dari wajah Daniel yang di pukul oleh Mike, kemudian mereka menginjak tubuh Daniel yang kecil itu.

Daniel berteriak, meringis kesakitan dan meminta tolong pada siapapun. Tapi sayangnya, sekolah minggu ini telah berakhir. Tidak ada yang masih berada di sekolah.

Tak sampai di situ, Mike melepaskan kacamata yang Daniel kenakan, kemudian dengan brutal mereka memasukan kepala Daniel ke lubang kloset dan membenamkannya cukup lama. Mereka bersenang-senang dengan memasukkan dan mengeluarkan kepala Daniel dari kloset. Seolah itu hiburan yang menarik.

Daniel sudah tak berdaya, bajunya, rambutnya sudah basah dan bau. Belum lagi dia tidak bisa melihat dengan jelas karena kacamatanya telah hilang entah ke mana.

Sebagai penutup Mike dan Luke pun mengambil segala jenis barang di dalam tas Daniel, lalu mereka merusak dan membuangnya ke tempat sampah.

Daniel hanya bisa pasrah dengan keadaan, ia tidak dapat melawan karena ia tidak mampu, dengan kondisinya yang babak belur ia pun memutuskan untuk pulang ke rumah

***

Akhir pekan pun telah usai dan seluruh murid kembali ke sekolah, termasuk Daniel. Bersamaan dengan anak kelas empat lainnya mereka di arahkan ke lapangan untuk mendengarkan pengumuman penting dari kepala sekolah.

Ini merupakan sesuatu yang jarang terjadi. Tidak seperti biasanya murid di kumpulan di lapangan.

"Selamat pagi murid tercinta"

"Pada awal musim gugur yang berangin ini, telah membawa berita duka bagi seluruh masyarakat SD Saint Joseph ini" kata kepala sekolah dengan suara berat dan penuh kesedihan.

"Teman, murid, kakak kelas dan adik kelas yaitu Mike Drill dan Luke Shan telah meninggal dunia karena di tabrak mobil pada Minggu sore kemarin" lanjut Kepala Sekolah.

Mendengar hal itu entah apa yang di rasakan Deniel saat itu entah dia senang karena orang yang merundungnya mati? Atau sedih karena teman sekelasnya yang mati? Daniel sendiri tidak tahu.

Mendengar pengumuman yang di berikan kepala sekolah, semua murid maupun guru tampak begitu sedih, bahkan ada yang menangis. Namun berbeda dengan seorang anak di barisan paling belakang murid kelas empat. Ia tidak tampak sedih atau menunjukan wajah berduka, melainkan ia tampak menyeringai lebar seolah ia yang menjadi penyebab kematian Mike dan Luke.

***

Jangan lupa meninggalkan jejak berupa vote atau komentar.

My Twin Is A Murderer|✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang