Daniel POVBaiklah ini terlalu tidak wajar, ayah menghilang dari dua minggu lalu dan belum terlihat di mana pun. Aku sudah bertanya pada tetangga bahkan pergi ke bar yang sering ayah singgahi tapi mereka tidak tahu keberadaan pasti ayah. Aku juga sudah menelpon ibu, tapi tidak ada respon. Yang ada hanya mesin penjawab.
Aku sangat khawatir pada ayah ku, belum lagi beberapa minggu terkahir ini ada rumor yang beredar tentang adanya pembunuh berantai yang sudah membunuh beberapa orang di wilayah tempat ku tinggal. Aku khawatir jika ayah juga berurusan dengannya. Pokoknya aku harus melaporkan hal ini pada polisi. Harus.
Pagi ini tepatnya hari pertama liburan musim panas dimulai aku memutuskan untuk melaporkan berita kehilangan ayah. Ini sangat terlambat tapi aku harus tetap melapor daripada tidak sama sekali.
Aku bangun dan bersiap, saat ke lantai bawah aku melihat David sedang menonton acara televisi. Pineast and Ferb.
"David ayah menghilang dan kau malah setenang ini" mungkin karena dikuasai kepanikan aku marah pada David.
Dia menatap ku datar "tenanglah Daniel ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Ayah selalu menghilang ke kota lain kemudian akan pulang tiba-tiba setelah kehabisan uang" katanya begitu tenang.
Sikap acuh dan tidak pedulian nya ini yang membuat ku kesal. Seharusnya dia membantu ku.
"Aku malas berdebat dengan mu, aku mau lapor polisi"
"Terserah"
Aku segera keluar dari rumah, namun dalam perjalanan ke kantor polisi aku merasa di ikuti. Aah tidak, memang aku di ikuti. Aku menyakini hal ini karena dia bahkan mengikuti ku saat aku mampir di perpustakaan kota.
Kenapa dia mengikuti ku?
Apa dia penggemar rahasia ku?
Ataukah dia itu penjahat yang ingin merampok?
Aku mempercepat langkah ku, panik sangat panik hingga aku tersadar kalau aku berjalan menuju ke sebuah gang sempit yang sepi. Sial, selalu saja, di saat panik aku tidak bisa berpikir dengan jernih bahkan melakukan hal konyol dan bodoh seperti sekarang.
Aku berbalik dan bisa ku lihat gadis yang mengikuti ku itu. Dia cantik.
Aaah tidak penting.
Sekarang kami saling menatap dan dia berjalan mendekati ku. Entahlah tapi dia menatap ku penuh dendam.
"A apa yang kau inginkan?" Tanyaku.
Gadis itu tidak menjawab dan semakin mendekati ku.
Bugh'
Sebuah bogeman di berikan gadis itu pada ku sehingga aku terjatuh.
"Apa yang__"
Bugh'
Sebuah pukulan mendarat di leher ku dan setelah itu pandangan ku mulai gelap.
***
David POV
"Seratus empat hari libur musim panas. Sekolah akhirnya pun libur..." Entah kenapa aku malah menonton kartun.
Oh ya aku hampir saja lupa, di bawah balik jaket ku ada kepala seseorang yang ku sembunyikan.
Aku ingin segera naik ke kamar ku, tapi sekarang Daniel sedang menuruni tangga. Padahal itu satu-satunya jalan ke kamarku.
"David ayah menghilang dan kau malah setenang ini" kata Daniel saat menemui ku.
Gawat.
Aku menatapnya setenang mungkin "tenanglah Daniel ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Ayah selalu menghilang ke kota lain kemudian akan pulang tiba-tiba setelah kehabisan uang" kata ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twin Is A Murderer|✓|
Bí ẩn / Giật gân*cerita ini sudah tamat Daniel tidak menyangka kalau saudara kembarnya adalah seorang pembunuh berantai.