5. PARAHYANGAN VS SINGGASANA

147K 13.5K 3.9K
                                    

Hai, ada yang kangen? Ada yang nunggu update nya?

Kali ini ada adegan 18+ nya ya, jangan di lewatin:v

Kalo ada typo kasih tahu, selamat membaca💕

***
***
***

Masih belum ada guru yang masuk, Sia pikir mereka akan memulai perlajaran hari ini, akan tetapi para OSIS masih bersiap untuk berkeliling seluruh sudut SMA Parahyangan yang terkenal dengan luas tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih belum ada guru yang masuk, Sia pikir mereka akan memulai perlajaran hari ini, akan tetapi para OSIS masih bersiap untuk berkeliling seluruh sudut SMA Parahyangan yang terkenal dengan luas tersebut.

"Bukan apa-apa, kita harus benar-benar meyakinkan kawasan mana yang boleh dan tidak dikunjungi," ucap Dito Ketua OSIS dengan serius.

Bintang pun tersenyum kecil lalu berbisik pada Sia, "Yang nggak bisa dikunjungi dipakai pesugihan kali."

Troy dan Crystal yang mendengar hal tersebut pun langsung tersenyum kecil, baru pertama masuk mereka pun sudah dapat menebak bagaimana sifat Abin seperti apa.

"Bukan buat pesugihan, Bin," ucap Troy dengan arah pandang yang lurus menatap ketua OSIS yang tengah memberi pengumuman.

"Tapi kalau kita ngelewatin batas itu, kita bisa sampe di wilayah musuh," lanjut Troy.

Bintang mengedikan bahu tidak peduli, "Berasa masuk wilayah Korea Utara, gitu?"

"Yah, begitulah."

"Hadeh, sekolah berasa wajib militer," kesalnya.

Mereka pun berjalan melewati perbatasan Singgasana, ada pohon beringin besar sambil menunjukkan plang bertulis Singgasana. Mereka menjelaskan kalau Parahyangan tidak boleh melewati gerbang tersebut. Karena itu adalah perbatasan bagian utara.

Sia mengembuskan napas panjang, memang apa yang mendasari pertengkaran tersebut? Sampai mendarah daging? Sambil berjalan menyusuri setiap perbatasan, Sia pun menatap Crystal.

"Kami memberitahukan ini, karena—setelah kalian masuk ke Parahyangan, kalian langsung punya ribuan musuh di depan sana."

Sia masih tidak peduli dengan musuh, bagaimanapun walau hanya satu persen Sia tidak tertarik dengan musuh.

"Kakak aku bilang, biasanya—setelah pengetahuan batas wilayah selalu ada keributan," ucap Crystal saat menyadari Sia terus menerus menatapnya.

"Oh iya?" pantas saja, Sia sejak tadi menatap tangan Crystal yang membawa botol spray yang berisi—entahlah, apakah firasatnya benar?

"Oh iya?" pantas saja, Sia sejak tadi menatap tangan Crystal yang membawa botol spray yang berisi—entahlah, apakah firasatnya benar?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TELUK ALASKA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang