SABAR 3

200 17 12
                                    

Rossa melepaskan pelukan Afgan lalu menatap sang kekasih lekat-lekat.
"Penjelasan apa yang bisa membenarkan kamu, pacar aku sendiri meminta aku untuk menjadi pacar orang lain?" Tanya Rossa yang belum berhenti menangis.
"Aku bakal jelasin semuanya, tapi gak disini, aku gak mau kamu sakit, kamu ikut aku kita tukar pakaian dulu dengan baju yang kering" tutur Afgan.
"Kamu takut aku sakit? Kamu sudah membuat aku sangat sakit" runtuk Rossa masih terisak.
"Aku mohon sayang, aku mohon" pinta Afgan menghiba.
"Baik aku akan kasih kamu kesempatan untuk menjelaskan, tapi kalau aku gak bisa terima penjelasan kamu, maka kita putus!" Tandas Rossa memberi ultimatum tegas pada Afgan.
*
Afros meninggalkan taman, mampir ke toko baju terdekat agar Rossa bisa mengganti pakaian basah dengan yang kering, lalu Afgan mengajak Rossa ke tempat Fauji di rawat.
"Mau apa kita kesini?" Tanya Rossa.
"Karena penjelasan yang aku janjikan berawal dari sini" tutur Afgan dan membawa Rossa ke ruang rawat Fauji, dari balik pintu Afgan menunjuk ke arah Fauji yang terbaring lemah di dalam.
"Itu Oji Cha, dia menderita kanker paru-paru stadium akhir, kemarin dia mengakui kalau dia sudah mencintai kamu sejak lama, lalu dia bilang, dia ingin merasakan dicintai oleh kamu di saat-saat terakhirnya, meski dia tau itu hanya pura-pura" tutur Afgan menceritakan keadaan dan permintaan Fauji kepada nya.
*
Rossa tak menjawab, matanya terus melihat ke arah Fauji yang terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit.
"Apa yang sudah aku lakukan Tuhan, aku sudah berprasangka buruk sama Afgan, kalau melihat keadaan Oji, pasti Agan juga terpaksa meminta ini sama aku" batin Rossa merasa bersalah.
"Bukan hanya kamu sayang, saat aku meminta kamu untuk berpura-pura mencintai Oji, hati aku juga hancur" ucap Afgan lirih. "karena aku sangat mencintai kamu, tapi aku harus mengiklaskan kamu bersama lelaki lain" Lanjut Afgan lagi.
"Aku akan lakukan permintaan kamu" tukas Rossa tiba-tiba.
"Sayang kamu yakin?" Tanya Afgan dengan menatap Rossa.
*
Rossa hanya mengangguk dengan kepala tertunduk menahan agar airmatanya tidak kembali jatuh.
"Kalau kamu gak mau, aku tidak apa-apa sayang, aku" ucapan Afgan di potong oleh Rossa.
"Aku ihklas melakukan nya, aku melakukan ini untuk kamu, aku gak mau jika sesuatu terjadi pada Oji, kamu akan di hantui rasa bersalah" tutur Rossa lalu memeluk erat Afgan "aku ingin memelukmu sekali saja, mungkin ini pelukan terakhir kita" lanjut Rossa, membuat Afgan membalas pelukannya.
"Ini hanya sementara sayang, kau harus bersamanya, karena aku tau, dunia juga tau hanya aku yang kamu mau, hanya aku yang paling kau cinta, jadi jangan pernah katakan ini untuk terakhir kali" ucap Afgan dengan mencium kening Rossa lalu mempererat pelukannya.
Tbc

SABARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang