KEBAHAGIAAN

1.1K 132 15
                                    

Setelah mobil nya terparkir dengan benar, nuca berlari menuju ruangan ibu sinta dengan cepat.

Ia tak menggunakan alas kaki.
Sepertinya sendal yang ia pakai terlepas saat berkelahi dengan reno.

Bu, aku minta maaf, aku ga ada di samping ibu waktu ibu sadar. Batin nya lirih.

Nuca langsung membuka pintu ruangan ibu sinta dengan cepat.

" Assalamualaikum " ucap nya langsung menghampiri ibu sinta tanpa menutup kembali pintu yang ia buka.

" Waalaikumsalam " jawab Aldo terkejut.

Mata aldo tak lepas dari wajah nuca yang penuh dengan luka pukul.

Nuca kenapa ya? . Batin aldo penuh tanda tanya.

Terlihat oleh nuca mata ibu sinta yang menatap nya penuh dengan rasa khawatir.

Nuca menggenggam tangan ibu sinta dengan erat.

" Nuca ga apa apa bu, ibu tenang aja, cowok kalo ga berantem bukan cowok namanya " ucap nya tersenyum yang membuat ibu sinta memejam kan matanya lama.

Adenn ibu ga bisa liat wajah aden yang seperti ini. Batin ibu sinta.

Ibu kangen den nuca. Batin nya kembali menatap nuca penuh kerinduan.

Karena yang berfungsi saat ini di tubuh ibu sinta hanya mata , jadi ibu sinta hanya bisa berbicara di dalam hati.

Nuca memeluk ibu sinta dengan erat.

" Cepet sembuh ibu, nuca bahagia ibu udah sadarr "

Ibu Sinta memejamkan matanya seolah ia pun ingin berkata ibu sayang Aden .

***


Lantunan Al Qur'an yang nuca baca benar benar begitu merdu, setiap selesai sholat subuh selama ibu sinta di rawat, nuca selalu menyempatkan waktunya untuk mengaji di samping ibu kesayangan nya itu.

Waktu menunjukkan pukul 7 pagi.

Nuca melihat ibu sinta yang sedang tertidur pulas.

Nuca berdiri mengambil ponsel nya yang ia taruh di meja.

" Ko tiara ga ngabarin aku sih " gumam nya.

Ting 📩

Nuca membuka pesan yang baru saja masuk ke ponselnya.

Papah . Batin nya

---

Papah :

Papah hari ini pulang.

---

Entah nuca harus merasa bahagia atau tidak membaca pesan dari papah nya saat ini.

Ada rasa sakit di relung hatinya yang terdalam kepada kedua orang tua nya.

Ya, memang nuca sudah merasa damai dengan masa lalu nya. Tapi kali ini nuca kembali merasa sakit hatinya.

Sakit yang bukan karena masa lalu tetapi sakit kemarahan karena sedari awal nuca memberi tahu bahwa ibu sinta terkena penyakit berbahaya, kedua orangtuanya justru tak merespon dengan baik.

Nuca mengabaikan pesan dari papah nya.
Ia sadar saat ini ia masih memakai fasilitas dari kedua orang tuanya.

Tapi ia punya tekat setelah lulus nanti, selain tekat ingin menikahi Mutiara. Ia pun memiliki tekat untuk sukses dengan hasil keringatnya agar bisa mengganti uang yang selama ini ia pakai selama hidup termasuk pengobatan ibu sinta kepada kedua orang tuanya itu.

STORY OF RAJA GIANNUCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang