MASA LALU RAJA GIANNUCA

1K 89 5
                                    

Hari kelulusan SMP seorang Raja Giannuca pun tiba , laki laki yang kerap disapa Nuca ini sangat mengharapkan sekali kedua orang tua nya datang ke sekolah bersama dengan nya.

Ia berjalan dari kamar nya dengan raga yang siap. Jas hitam beserta kemeja putih didalam nya dengan celana jeans hitam dan sepatu adidas yang membuat nuca terlihat sangat gagah, tampan dan berkarisma.

Ia pun hendak menemui kedua orang tua nya yang sedang menyantap sarapan di meja makan.

Nuca menghentikan langkah nya saat mendengar kedua orang tua nya sedang berbicara tentang dirinya.

Nuca mendengar mamah nya mengatakan jelas bahwa ia bukan anak dari Wisma Abdi Giannuca.
Melainkan anak dari seorang laki laki bejat yang tak ingin bertanggung jawab.
Dan lebih parahnya lagi ternyata laki laki itu mati di bunuh oleh mamah nya.

Ucapan mamah nya benar benar membuat nuca terkejut. Sangat terkejut. Kaki nya gemetar hebat.
Nuca benar benar mendengar dengan jelas.

Jiwa dan raga nuca benar benar sakit, bahkan lebih sakit dari kesakitan manapun yang ada di muka bumi ini. Nuca memukul kuat dada nya yang sangat terasa sesak.

Ia langkah kan kaki nya yang lemas keluar rumah.

Nuca tak memperdulikan hari kelulusan nya, bahkan mungkin dia lupa.
Padahal nuca mendapatkan nilai tertinggi di sekolah nya.

Harus nya ini hari yang sangat bahagia bagi hidup nya.

Sangat jauh nuca berjalan dari rumah nya.
Iya, nuca berjalan, berjalan kaki.

Waktu menentukan pukul 1 pagi.
Langkah nuca berhenti di salah satu jembatan yang ada di kota Jakarta.

Tempat nya sangat sepi, jika di lihat dari kejauhan, tempat itu sangat menakutkan.

Nuca menangis sejadi jadi nya. Ia berteriak dengan sangat kencang.

Tak ada peluk, tak ada sandaran tak ada ucapan yang membuat nuca kuat untuk menghadapi kesedihan nya ini.

Nuca menaikan kaki nya pada besi jembatan yang sudah hampir berkarat.

Jembatan itu sangat tinggi dari sungai yang mengalir deras.

Nuca melepaskan pegangan tangan nya dengan perlahan. Tubuh nya mulai merasakan angin yang sangat menusuk jantung.

Nuca memejam kan mata nya perlahan.
Tiba tiba terbayang oleh nuca wajah seorang perempuan paruh baya yang membuat nuca membukakan mata nya dengan cepat.

" Ibu " ucap nya

Nuca langsung menurun kan kaki nya ke aspal . Ia pun menangis dengan sangat dalam.
Mulut nya selalu mengucapkan kata ibu. Ibu yang nuca ucapkan adalah ibu sinta. Ibu yang sudah mengurus nuca dari bayi sampai sekarang.

Tak lama datang sekerumunan brandal yang tengah mabuk menghampiri nuca.
Brandal brandal itu tertawa meledek saat melihat keadaan nuca yang menyedihkan.

Nuca melontarkan perkataan yang membuat brandal brandal itu memukuli nya bergantian.

Ia hanya pasrah tak melawan.
Bagi nya rasa sakit akibat pukulan manusia itu tidak seberapa, di banding dengan kesakitan yang ia rasakan saat ini.

Tak lama terdengar teriakan laki laki yang meneriaki " tolongg, tolonggg, pak polisi disini pak " dan suara sirine polisi yang membuat brandal brandal itu pergi.

Setelah brandal brandal itu pergi. Laki laki tadi pun menghampiri nuca dengan sangat cepat.

Laki laki ini adalah Aldo. Lengkap nya Aldo Pratama.

STORY OF RAJA GIANNUCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang