34. Wedding pt 2

1.4K 57 0
                                    

Aku duduk didepan kaca. Berbalut busana gaun yang sudah kami rencanakan. Aku melihat wajahku, rias ini tidak menunjukan kalau ini aku. walaupun terlalu tebal, aku tetap berterima kasih karena usahanya membuat penampilanku lebih cantik.

Tuktuk! Seseorang mengetuk pintu, pandanganku menuju pintu yang terketuk. "Hyesoo-ah, aku boleh masuk?" suara laki-laki. "silahkan." Kataku. Pintunya terbuka, dia yang melihatku matanya terbelalak. "wah..." kagum. "ini bukan sepertimu... ini seperti bidadari..." katanya memegang pundakku. Aku tersenyum, malu. "Oppa, aku jadi malu. Jangan berbicara seperti itu." Kataku. Dia memegang pundakku. "sudah siap?" tanyanya, nadanya mulai serius. "sudah oppa." Kataku mantap. "huh, aku tidak ingin kau menikahi laki-laki itu sejujurnya." Kata Jungwoo. "kau tau, dia..." kata Jungwoo terpotong. "Oppa, ini hari kebahagiaanku, ini jalurku dan ini pilihanku kalau aku mau menikah dengannya." Jelasku. Melihat mukanya sedikit sedih. "iya, adikku sudah dewasa ternyata." Kata Jungwoo. "aku akan baik-baik saja dan bahagia. Oppa harus percaya padaku." Kataku mencoba membuatnya tersenyum lagi.

Aku merangkul tangan Jungwoo. Kakak ku sebagai pengganti Appa ku. Aku siap memasuki altar gereja. Semua tamu sudah menungguku, begitu juga Jaehyun yang sedari tadi senyumnya tidak luput dari wajahnya. Aku mulai memasuki ruangan pelan pelan dan tersenyum. "apakah kau bersedia menjadi seorang suami dalam suka dan duka, kesedihan, kesenangan seumur hidupnya?" tanya pendeta itu. "Ya, aku bersedia." Kata Jaehyun dengan mantap. "Apakah kau bersedia menjadi seorang istri yang setia melayani dalam suka duka, kesedihan dan eksenangan seumur hidupnya?" tanyanya padaku. "ya, aku bersedia." Kataku. Kami menukarkan cincin pernikahan kita, aku memakaikannya pada Jaehyun dan sebaliknya. Kini kami sah menjadi suami istri.

Malam pun tiba, ini saatnya berpesta bersama. Aku selalu menggandeng Jaehyun kemanapun Jaehyun pergi. Aku merasa seperti seorang ratu yang sedang merayakan pesta terbesarnya. Aku menjadi pusat perhatian orang. "woa woaa! Tuan Jung, selamat atas pernikahan mu. Aku sangat menikmati pesta kalian." Kata Lucas. "terima kasih Lucas." Kata Jaehyun. "tidak menyangka kau sekarang akan menjadi suaminya, ya setelah ku godai pastinya." Kata lucas dengan sembarang. "ya aku juga tidak percaya kalau aku masih membiarkan mu hidup, Lucas." Jaehyun tersenyum paksa, dia ingin menghajar Lucas. Rasanya pertemanan mereka sangat akrab. "hey! Untuk merayakannya bagaimana kalau kita buka Champagne!" kata Mark. Mark membuka Champagne dan menjadi pusat perhatian semua orang. "Tuan dan Nyonya sekalian, atas kebahagiaan kedua mempelai yang sedang bahagia. Kami mempersembahkan minuman di samping kanan dan kiri anda. Kami ingin berbagi kebahagiaan dan merayakan bersama. Maka dari itu mari kita bersulang bersama untuk kebahagiaan Jung Jaehyun dan Kim Hyesoo." Kata Mark dan diikuti semua tamu-tamu. Mark memang pandai dalam menarik perhatian dan pesta itu berjalan dengan lancar.

Ditengah pesta, aku melihat seseorang. Dia sedang menggandeng seorang wanita. HAECHAN SUDAH PUNYA KEKASIH?!

"noona, selamat atas pernikahannya. Aku sangat senang kalau noona senang." Kata Haechan saat aku datang menghampirinya, "ya, tapi perasaanku masih mengatakan ada yang janggal disini." Kataku dengan melipat tanganku. "ada apa noona? Makanannya kurang enak?" tanya Haechan. Aku menggeleng dan mengisyaratkan perempuan yang disampingnya. Perempuannya cantik sekali. "ah, maaf noona kalau aku tidak memberi taumu. Ini Nara, kekasihku dan tenang saja! Aku akan menggelar pesta yang lebih meriah dari kalian!' kata Haechan tidak mau kalah. "adik noona sudah besar ternyata." Kataku dengan tersenyum. Perempuan itu membungkuk dan berkata, " selamat atas pernikahan kalian, aku cukup senang dengan kebahagiaan kalian semoga berjalan terus sampai maut memisahkan.". Dia sangat sopan sekali. "terima kasih Nara, aku titipkan adikku ya, dia sedikit ceroboh dan agak bodoh. Aku harap kau bisa merawatnya dengan baik." Aku tersenyum bercanda kearahnya. "NOONAAAA!" katanya dengan suara kekanak kanakkannya. "itu yang aku maksud." Kataku tersenyum. 

Mine; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang