12

1.3K 104 0
                                    

Rasanya lebih baik aku dalam keadaan masih dijual dari pada aku merasakan hal ini. Aku mencintai Yuno dan dia pergi karena aku melanggar peraturannya. Semua orang tidak menyayangi ku, Haechan yang hampir menembak kepalaku, Yuno yang mencampakkan aku, bukannya rasanya mati lebih baik? Kalau aku melarikan diri sama saja memasukan diriku dalam jurangkan? Dia tidak akan membiarkan ku mati. Hidup seperti ini cuma hanya menambahkan kesia-siaan. Iya, aku hanya pembantu yang memiliki ekspetasi dicintai majikannya, hasilnya? Dibenci semua orang. Semua orang.

Lucas datang dengan Mark. Mereka tau kalau sahabatnya dalam suasana yang kacau. Aku tidak ingin terlibat apapun urusannya dengan mereka. Kali ini bibi yang menjamu mereka. "wah sepertinya ada bau-bau sepasang suami istri yang sedang bertengkar." Teriak Lucas dari lantai pertama, dia sangat yakin kalau Jaehyun mendengarnya dari atas. "Lucas, jangan memancing amarah Jaehyun hyung, nanti dia akan membunuhmu beneran." Kata Mark, "heol? Aku lebih dekat dengan Jaehyun. Santai saja, Yang seperti ini sudah biasa." Kata Lucas.

Aku termenung di kamar, aku tidak bisa keluar kamar kalau Jaehyun masih ada di ruang tamu. Tuk tuk! "Hyesoo-ya, bisa bicara sebentar?" kata Lucas, "ada apa?" kataku dengan muka yang benar-benar suram. "Aku ingin memperbaiki hubungan kalian." Katanya dan menarikku. Dia memaksaku ke kamar Jaehyun bersamanya. "untuk apa kau membawaku kesini?!" aku teriak meronta dan, "Hyung! Sepertinya kau tidak memerlukan budak kesayanganmu ini kan? Bagaimana kalau dia aku ambil?" katanya dengan sengaja menggodai Jaehyun. "bisa keluar dari sini?" katanya sangat dingin. "hmm? Aku ingin mendapatkan izinmu dulu, Hyung. Boleh gak? Dia sangat cantik, aku ingin menjamah tubuhnya." Kata Lucas sambil menggodaku, "Apa sih?! Lepasin aku." Kataku, aku tidak suka digoda seperti ini. Lucas memegang bibirku, "well, bibirnya kering. Jarang dicium ya? Aku akan membuat bibirmu lembab lagi. Sepertinya Tuanmu sudah tidak menginginkanmu." Dia mengambil pipiku dan mau mencium bibirku, aku menangis karena aku tidak mau. Tolong, batin ku berteriak tapi Jaehyun tidak akan bergerak kan?

BUKK! Jaehyun menonjok perut Lucas dan aku terlempar ke jatuh ke lantai. Dia membawanya ke koridor dan menonjok pipinya sampai terlempar. "Jangan sampai ku layangkan botol vodka ke kepalamu, Lucas!" dia menaik kerah Lucas. "ini baru hyung yang ku kenal." Kata Lucas. "aw, sakit juga hyung. Kau memukul dia seperti ini juga? Tidak mungkin sih, dia bisa saja mati." Kata Lucas lagi. Jaehyun melepaskan kerah Lucas, "apa maumu?" kata Jaehyun.

Aku kembali ke ruangan ku, sudah cukup aku dipermalukan depan Jaehyun. Aku tidak ingin terlibat apapun. Kepala ku pusing, aku butuh tidur. Pintu kamarku terbuka pelan, aku rasa angin. Aku ingin menutupnya namun ragaku masih tidak ingin terbangun. Aku merasakan basah dimukaku, dan sebuah kecupan di mukaku. Siapa? Yang pasti bukan Jaehyun kan.

"nona, bangun!" teriak bibi. "uh? Kenapa imonim?" kata ku masih sedikit mengantuk. "Tuan Jaehyun, Tuan..." aku berusaha membuka mataku, Jaehyun kenapa? Harusnya aku biasa saja. Jaehyun saja tidak pernah memikirkan ku. Tapi kali ini, aku tidak bisa tenang.

"dia akan baik-baik saja, dia hanya mabuk karena terlalu banyak minum alkhohol." Kata dokter yang memeriksa Jaehyun. Sekarang dia terbaring lemah. Aku memegang tangannya, aku tidak ingin dia mati. "Yuno, kalau kau mendengarku. Cepatlah sembuh..." kata ku. Yuno, bukannya terlalu berani untuk menyebut Yuno lagi? aku meneteskan airmata. Aku merindukan Yuno, orang yang menyayangiku. Dia sekarang sakit. Badannya panas, aku sesekali mengganti kain kompres di kepalanya, aku tidak bisa membiarkan dia menggigil. "Hyesoo, jangan pergi. Aku mohon..." dia memanggilku? Dia mengigau, "jangan... aku akan menjagamu, aku janji, aku akan melindungimu." Igaunya. Sama seperti dimimpiku saat itu. 

Mine; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang