6

2.2K 143 2
                                    

"Jadi kamu wanita yang bernama Hyesoo itu? ternyata kamu tumbuh sangat cantik sekali seperti yang rumor katakan" tanya salah satu dari mereka, dia sangat nakal. Kenapa mereka bisa mengenaliku? Apakah aku pernah dikenal mereka sebelumnya? Aku hanya menunduk di kursi tamu saat aku diminta menemani mereka sebentar oleh Tuan. "parasnya benar-benar cantik, hahaha..." masih terus mencoba untuk menggodaku, membelaiku. Aku mencoba mengelaknya dan tidak ingin melihat wajahnya. Dia menaikan wajahku, aku melihat jelas mukanya. "wanita cantik sepertimu kenapa mukanya lebam, huh?" tanyanya. Aku menahan maluku, nangisku, dam segalanya karena selalu digodai terutama Tuan. "jangan takut sayang, kamu gak akan kenapa-kenapa. Hahaha" dia terus menggodaiku. Dia berada di belakangku dan meraup payudaraku, "uh tenyata besarnya seperti idamanku." Katanya, "stop... eunghh..." aku mengelak tapi tidak sekuat lelaki yang sedang menggodaiku. "tenang sayang, aku akan mencoba membuatmu nyaman-" terdengar bunyi pelatuk pistol yang sudah ada di samping kepala lelaki ini. "Senyaman surga, kan?." Kata Jaehyun.

"Seperti biasa, Lucas tidak bisa tahan kalau melihat wanita cantik seperti yang kau punya." Kata Mark sambal menyilangkan tangannya. "siapa yang tidak tergoda melihat wanita cantik seperti itu, huh?" jawab Lucas dengan jengkel. Aku duduk bersebelahan dengan Jaehyun. Dia merangkulku, seperti seorang kekasih. "lihat,lihat... siapa yang sedang mengejek sekarang..."kata Mark kepada Lucas, "cih, tidak akan mempan. Awas saja..."kata Lucas.

"baik lah, masuk ke topik, mau membicarakan apa?" kata Jaehyun sambal terus merangkul dan mendekapkan aku. Aku tidak suka dengan hal ini. "Kau tau kan rumor perusahaan Kim?" tanya Kun. "Ya, tapi aku masih belum ingin melakukan pergerakan." Kata Jaehyun, "kenapa? Dia sebentar lagi akan mencapai apa yang dia mau." Kata Lucas. "aku masih punya urusan penting yang akan aku lakukan, aku masi belum ingin ikut urusan kotor itu. Lagian cara bodoh itu bisa ku putar balikan dengan mudah." Kata Jaehyun. Mereka semua melirik kearahku, apa hubunganku dengan mereka semua?

Aku melihat kearah Tuan, "kenapa sayang?" katanya, pipiku memerah aku hanya menggeleng dia sangat manis, dia hanya mengejek lucas atau bagaimana. "tidak...tidak ada masalah." Kataku sambil memalingkan muka dari Jaehyun. "aw, rasanya ingin ku rebut wanita itu darimu, benar-benar lucu sekali." Kata Lucas sambil mengambil rokok. "ya, akan ku penggal kepalamu bahkan saat kamu mencoba melakukannya." Kata Jaehyun.

Pertemuan mereka akhirnya berakhir, aku bisa kembali ke kamarku. Banyak sekali hal yang inginku tanyakan kepada Tuan, tapi kalau aku mencurgai tuan rasanya itu namanya bunuh diri. Aku merasakan kejanggalan banyak mulai dari Haechan yang pergi meninggalkanku, pelayan yang segan padaku, mereka yang mengenaliku tanpa aku harus memperkenalkan diri pada mereka. Padahal yang aku ingat, aku hanyalah seorang wanita yang memang tidak memiliki orangtua dan sudah berada di tempat penampungan manusia dari kecil.

Makan malam sudah disiapkan oleh pelayan, hari ini tuan ingin makan malam dirumah denganku. Aku hanya diam namun banyak sekali pertanyaan yang berputar di kepalaku. "pasti kamu ingin menanyakan banyak hal kan?" tanya Jaehyun, dia bisa membaca pikiranku? Reaksiku kaget dan tersedak. Aku mengambil air putih di depanku da minum sebanyak banyaknya. "tanyakan saja, aku tidak keberatan." Katanya sembari memotong daging dan memasukkannya kedalam mulut. "dimana Haechan?" tanyaku tanpa ragu

"kamu merindukannya?" tanya Jaehyun padaku, "dia yang aku punya satu satunya. Aku hanya takut dia kenapa-kenapa." Aku merunduk sedih, "aku juga tidak masalah kalau aku tidak bertemu dia, aku cuma ingin mengetahui dimana keberadaan dia, karena aku tau Tuan tidak akan mengizinkan ku keluar dari rumah ini." kata ku lanjutnya. Jaehyun melihatku, dia bangun dari tempat duduknya, tersenyum "dia baik-baik saja. Tenang saja." Kata Jaehyun

Mine; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang