Kemungkinan

24 4 3
                                    

Aku membuka handphone ku mencari nomor Bleeth, ku rasa Bleeth pernah mengirim pesan padaku waktu itu, mungkin sudah ku arsipkan, atau sudah ku hapus.

"Zeb lo punya nomer nya Bleeth gak?" Aku menggedor-gedor pintu kamar mandi.

"Gak punya Dres, kalo punya Arsene Gue ada, cari aja dikontak" jawab Zefra didalam toilet.

Aku kembali menscroll layar handphone ku. Ketemu, ternyata belum ku simpan dikontakku. Daripada aku repot-repot mengetik pesan lebih baik ditelpon saja.

Tuuutt tuuuutt tuuutt

Suara sambungan telephone yang belum diangkat.

"Halo" Suara Bleeth di seberang sana.

"Bleeth Gue Desta"

"Iya udah tau" jawab Bleeth.

"Gue mo nanya ni Bleeth boleh gak?" Tanya ku.

"Nanya aja kali, kek baru kenal aja"

"Narsh-"

"Udah ketebak pasti tentang Narsh" Potong Bleeth.

"Hehe tau aja lo"

"Narsh kemana aja si kok gak pernah nongol" Aku menggaruk tengkuk ku malu, padahal Bleeth tak akan mengetahui jika Aku sedang menahan malu.

"Si Narsh gak kemana-mana Dres tenang aja, cuma kita gak pernah ngantin, ke taman juga jarang, tugas numpuk gilak pusing banget" Adu Bleeth.

"Pantesan kok gak pernah liat"

"Gue tau lo suka sama Narsh" Ledek Bleeth.

"Dih paan sih nggak kok" Aku mengelak.

"Nyesel lo kalo suka sama Narsh" Ucap Narsh.

"Kok bisa?" Aku penasaran.

"Ya bisalah" jawab Bleeth.

"Auk ah, lo kalo ngomong setengah-setengah"

"Paling gi-"

Tuuutt

Ku putuskan sambungan telepon itu aku malas mendengar ejekan Bleeth.

"Zeb buruan udah mo telat ni" Aku menggelung rambutku

"Udah yok berangkat! Gue lagi semangat-semangatnya sekolah ni Dres" Zefra mengembangkan senyumnya.

"Tumben banget lo" Aku merangkul sahabat karib ku.

Tepat saat Aku memasuki kelas suara bel berbunyi, Aku segera menuju tempat dudukku dan seperti biasa mengikuti pelajaran dengan tenang.

Mataku rasanya sangat berat, Aku menguap lalu menenggelamkan wajahku diatas lipatan tanganku, Aku tidak perduli guru sedang menerangkan pelajaran, yang terpenting aku bisa tidur dengan nyenyak.

"ADRESTA!" Aku terlonjak kaget.

"Sekolah itu tempatnya untuk belajar kalo kamu mau tidur silahkan dirumah!" Pak Ali menegurku sambil membawa penggaris besi.

"Kamu sudah tahu kan peraturan saat pelajaran saya" Sambung Pak Ali.

"I- iya pak" Aku menunduk karena takut.

"Silahkan kamu keluar" Pak Ali mengusirku dari kelas, aku keluar tanpa basa-basi lagi pula aku sangat malas hari ini.

Aku menuju taman sekolah seperti biasa duduk dan mengkhayal.

"Woi!" Lamunanku buyar karena suara itu.

"Apaan si Bleeth ngagetin aja" Aku mendengus kesal.

"Lo ngapain disini sendirian kek orang ilang aja" Ledek Bleeth.

"Diusir Gue sama Pak Al-"

"Pak Ali, udah sering Gue kena marah sama Pak Ali" Potong Bleeth.

"Lo kan udah kelas 12 santai banget" Aku heran.

"Ya bodoamat males Gue" Aku heran dengan jalan pikiran Bleeth.

"Narsh mana?" Aku mencari sosok Naresh yang sudah lama tidak menampakkan diri.

"Dikelas sama Arsene dan cewek-ceweknya" Bleeth mendengus.

Deg

"Hah?! Cewek? Narsh udah punya cewek?" Aku kaget.

"Enggak maksud gue itu sama cewek-cewek yang suka sama Narsh, biasa cewek-cewek centil" Bleeth menjelaskan dengan satu tarikan nafas.

"Kirain" Aku bernafas lega.

"Apa sih yang lo suka dari Narsh" Tanya Bleeth tiba-tiba.

"Gue gak suka Narsh" Aku mengelak.

"Gue udah tau, selo aja sama Gue"

"Tau darimana lo kalo Gue suka sama Narsh" Aku kaget.

"Gimana Gue gak tau, orang pas ada Narsh lo nerpes gitu kan" Benar kata Bleeth.

"Cuma yang gak peka aja yang gak nyadarin kalo lo itu suka sama Narsh" Sambung Bleeth.

"Jan bilang Narsh udah tau" Aku takut jika itu terjadi.

"Belum, Narsh orangnya gak pekaan" Jelas Bleeth.

"Syukurlah" Aku mengelus dada.

"Lah lo malah seneng si doi gak peka" Bleeth menggelengkan kepalanya.

"Gue takut kalo Dia tau, terus dia ngehindar" Aku menerawang membayangkan jika itu terjadi.

"Kemungkinan" Bleeth memandang rumput-rumput yang segar.

"Kemungkinan Dia bakal ngehindar?" Aku memastikan ucapan Bleeth.

"Iya, soalnya Narsh itu-"

"Gue kenapa?"



To be continue.

Kritik dan saran:)

(14 April 2020)

SepihakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang