H-1

235 6 0
                                    

Hari ini kelas 12 ipa 2 sedang melaksanakan ulangan Fisika dadakan, garis bawahi "Dadakan". Siapa yang tak kesal? Tentu semua murid kesal dengan adanya ulangan dadakan. Apalagi guru yang satu ini terbilang sangat galak, jadi tak ada yang berani protes. Kini Samudra dkk sedang berfikir keras sekaligus menggerutu di bangku belakang sana.

"Ckkkkk, itu guru ngeselin banget sih! Udah kemaren ngehukum keliling lapangan 30 kali+Push Up 50 kali, sekarang di kasih ulangan dadakan, mana kaga sempet belajar lagi, Arghhhhh Fuckkk!!!" keluh Vino yang di dengar Samudra, Samudra menoleh.

"Lo ngeluh gitu kalo di denger Bu Raya, abis hidup lo!" celetuk nya, Vino menghela nafas mendengar kalimat terakhir Samudra.

"Jahat lo nyumpahin gue mati," ujarnya dramatis.

"Siapa yang nyumpahin lo bujankkk?!?" kesal Samudra.

"Si Vino ngapa dah?" tanya Varo yang berada di depan mereka bersama Kevan. Sedangkan Gai? Ia memilih duduk sendiri di pojokan. Kalo kata Gai 'Enakan duduk sendiri, biar gak ada yang ganggu kalo gue tidur'.

"Biasa, ngedumel kaga jelas." ujar Samudra yang pedasnya melebihi cabe Setan, semacam pedes komenan netizen.

"Percuma Vin lo mau ngedumel, guling-guling kek orang gila,  kesurupan sekali pun, Bu Raya gak akan peduli. Karena kalian hanya sebatas guru dan murid, tidak lebih!" ucap Varo yang lumayan pedas di kata terakhir.

"Emang hubungan gue sama Bu Raya apaan? Kan emang guru dan murid?" tanya Vino kelewat polos.

"Bodo amat gak denger gue, pengen loncat dari gedung rasanya," ucap Varo pasrah.

"Sono loncat, nanti pas lo udah tinggal nama. Gue mau reques rendang buat tahlilan kematian lo, ke bonyok lo." ujar Vino

"Sialan lo Vin-_ nyumpahin gue mati,"

"Lah tadi ngomong mau loncat dari gedung, ya otomatis lo mati lah bego!!!" bingung Vino, sedangkan Samudra dan Kevan menepuk jidatnya masing-masing, Gai? Jangan di tanya plis. Tau kali rutinitas dia apa.

"BODO AMAT LAH SETAN!!!" umpat Varo.

"HEH! KAMU BILANG APA BARUSAN VARO???" nah kan ketauan Bu Raya.

"E-eh a-anu b-bu saya tadi gak ngomong apa-apa kok, ibu salah denger kali," elaknya

"Jadi kamu pikir telinga saya ini bermasalah??hah?" Varo meringis seketika mendengar penuturan Bu Raya.

"E-enggak gi-tu juga bu maksudnya," elaknya lagi.

"Sudah, sekarang kamu bersihkan toilet cewek. SEKARANG!!!" titahnya, Varo membelalakan matanya.

"Yah ibu, toilet cowok aja ya.....plissss," mohonnya.

"Mau saya tambahin lagi kaya nya," Bu Raya tampak berfikir, lalu tiba-tiba Varo ngacir keluar kelas menuju toilet cewek.

"GAK USAH BU, INI AJA UDAH CUKUP." Teriaknya sambil berlari meninggalkan kelas, di dalam kelas sana semua murid tertawa lepas karena kelakuannya yang tak pernah berubah sejak masuk ke sekolah ini.

Dengan nafas yang masih terengah-engah, akhirnya ia sampai di toilet tersebut. Tak ingin lama-lama ia pun segera melaksanakan tugas keramat dari guru tencintaqqqnya.

"Haduhhhh, body nya aja kaya gitar spanyol, tapi sayangnya ngeselin." celetuknya sambil mengepel.

"Ckkkkk kotor banget sih, sekolah elit kek gini masa yang harus bersihin murid juga, harusnya obe dong!!!" gerutu nya. Tiba-tiba ada yang membuka pintu toilet, seorang perempuan dengan rambut sepinggang itu pun masuk tanpa mengatakan apapun, lalu ia terkejut karena ada Varo disini.

Annoying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang