Razia zebra school

224 8 9
                                    

Hari ini Pak Rojak mengadakan Razia besar-besaran untuk membuat para murid-muridnya agar menjadi anak yang disiplin, dan seperti inilah kericuhan murid-murid yang atribut nya belum lengkap untuk bersembunyi agar tak tertangkap basah oleh Pak Rojak. Ada yang bersembunyi di kamar mandi, Rooftop, kantin, mau pun kolong meja guru, dan kini Queen dkk beserta Samudra dkk sedang mencari tempat sembunyi yang aman agar tak ikut tertangkap basah.

"Eh kita mau sembunyi dimana nih, semua tempat udah penuh, haduhhhhh!!!" panik Syila.

"Iya Nih, keburu ketauan Si Pak Kumis Panjang," lanjut Nanda, kini Vanya pun ikut panik setelah mendengar celotehan Nanda

"Mati gue, bisa-bisa kena hukum lagi ini mah. Mana dasi sama gesper gue ilang lagi, huhhh jadi mempersulit keadaan aja." celetuk Vanya. Queen hanya memutar bola matanya mendengar celotehan-celotehan ketiga sahabatnya itu.

"Heh! kalian juga atributnya gak lengkap ya?" ucap seseorang, membuat keempat cewek tersebut menegang.

Mereka hanya mengangguk kompak dengan jantung yang berdegup kencang, baru saja mereka menjalani hukuman tadi pagi karena terlambat, apa sekarang mereka akan kena hukum lagi???

"Heh! Kenapa kalian diem?!?" ucap nya lagi. Namun aneh nya mereka seperti tak asing dengan suara itu. Mereka pun menoleh pelan, dan ternyata..........................Samudra dkk-_

"Haduhhh bikin kaget aja lo pada, gue pikir tadi Pak Rojak." lega Queen.

"Kalian mau sembunyi dimana nih? Bareng dong!" tanya Vino, mereka mengedikkan bahu.

"Gue belum tau tempat aman dimana. Sebentar," ucap Queen lalu melihat sekeliling, dan tepat saat ia melihat sesuatu, otak ia pun bekerja.

"Gue punya tempat sembunyi yang aman," ucapnya sambil tersenyum miring.

"Hah? Dimana?" tanya Gai.

"Ikuti gue!" mereka pun mengikutinya sampai mereka berhenti di sebuah taman yang sangat sejuk karena banyak sekali pepohonan hijau.

"Kita bakal sembunyi disini. Gue sama Nanda disini, Syila sama Vanya di sana. Terus Samudra,Vino,Varo di sebelah sana, dan bang Kevan sama Gai di sana. Oke Fiks ayo panjat!!!" ucapnya memberi instruksi membuat semuanya melongo

"Kita? Sembunyi disini? Apa lo yakin? Kalo jatoh gimana?" tanya Varo yang kurang setuju.

"Gak akan, pohon disini aman kok. Udah buruan kalian panjat!" mereka hanya menuruti kemauan Queen lalu memanjat pohon, Queen dan Nanda sudah berada di puncak pohon. Begitupun dengan yang lainnya yang ikut menyusul ke puncak pohon. Lalu tiba-tiba suara bariton itu terdengar. Akhirnya mereka tepat waktu.

"HEY! KALIAN YANG SEMBUNYI AYOK KELUARRR!!!! KALIAN GAK BISA SEMBUNYI DARI SAYA!!!" ucap Pak Rojak menggunakan toa masjid yang ia colong tadi.g.g.

"Busettttt serem bener tuh Pak Kumis, ngeri gue kalo sampe-sampe kena hukuman yang tiada tara itu." ucap Kevan sambil bergidik ngeri.

"Untung kita semua tepat waktu." lega Gai

"Beruntung kita ikut saran Queen ya," ucap Vino di seberang.

"Cewek nya Sam doang emang yang otak nya encer," puji Varo.

"Iyalah, gue cowok beruntung yang udah dapetin dia," ujar Samudra bangga dengan tangan yang ia tekuk di pinggang, membuat nya seperti super hiro yang sudah membasmi kutu air, eh kehajatan maksudnya. Eh bukan-bukan, kejahatan maksud Author tuh-_

Vino menonyor pala Samudra,"Yeuuu dasar Gagang panci!!!" cibirnya.

"Sakit bego!" umpat Samudra.

Annoying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang