Empat || 4

1.7K 101 4
                                    

Disc@MK
Pair: Sasuhina
.
.
.
Happy Reading!!
.
.

Sesuai janjinya, hinata ketemuan nih sama naruto di taman. Tamannya itu luas sama sepi. Nah, hinata sendiri deg-degan.

Pas udah nyampe di taman, dia ngeliat... naruto lah. Masa iya hantu:v. Naruto lagi jongkok di pinggiran kolam ikan, hinata niatnya mau nyeburin, tapi ultahnya masih lama. Kagetin aja. Batin hinata menyeringai sadis. (Bwahahahaha).

Satu....

Dua....

Ti...

"Udah dateng?" Naruto langsung berdiri terus balik badan. Hinata yang mengendap-endap langsung njingkat membenarkan posisi.

Berdehem, "iya. Emangnya ada apaan? Kok sampe di tempat sepi gini" hinata mencoba berpikir positive thinking. Naruto kan juga sahabatnya.... buat apa takut?.

Naruto mendekat.

Semakin dekat.

Naruto mendekat hinata mundur.

Satu langkah naruto maju, satu langkah juga hinata mundur.

Tap

Tap

Tap

Makin dekat, semakin dekat,
[Kelamaan lu thor!// hehe, maap].

"Stop hin. Jangan jalan lagi" hinata menguk paksa salivanya.

"Hin, aku...."

"A-apa?"

"Aku mau..."

"E-eng, ma-mau apaan?" Tuh kan hinata takut. Kalo hinata takut pasti gugup.

Naruto menghela napas. "Kamu sama sasuke itu beneran tunangan?" Tanya naruto.

"Iya..." balas hinata lirih.

Naruto tersenyum secerah matahari. "Selamat.." ujarnya. "Sebenernya, aku mau ngasih ini dari mami, mami sama papi kemaren gak bisa dateng, jadi aku disuruh ngasih ini..." ujar naruto kelewat girang (?) mengeluarkan dua buah bingkisan.

Hinata menghela napas lega. 'Lah uga nih anak manusia. Bikin deg-degan aja'. Batin hinata. "Iya. Makasih nar" balas mengambil bingkisan dari tangan naruto. Naruto nya ngangguk.

"Tapi kok ngasihnya sekarang, kenapa gak di kelas tadi aja?" Sambung hinata.

"Malu lah hin, gini-gini aku juga punya malu tau!" Ujar naruto. Hinata tertawa."Terus kemaren kok kamu ngilang?" Tanya hinata lagee.

"Ohh, kemaren aku liat ramen. Menggoda beut dah. Jadi kemaren kelupaan. Hehe.."

"Ehh, kirain. Makasih banyak ya nar. Sampein salam ke tante kushina sama om minato" naruto ngangguk. [Naruto kebanyakan ngangguknya ya, gak sakit apa ntuh leher//narto: thor, lu mau gue rassengan?//author: iya-iya maap nar].

"Gua mau ke kantin duli ya. Nyusul ino. Bye..." hinata melenggang pergi meninggalkan naruto.
.
.
.
"Hin lama banget sih, emangnya naruto ngomong apaan?" cerocos ino di kantin. Ino udah sama sai dan sasuke.

"Gak papa kok. Oh iya sas, nih dari tante kushina sama om minato," hinata menyerahkan salah satu bingkisan dari naruto.

Sasuke menerima. "Okeh" tangan sasuke membentuk simbol '👌'. "Yaudah gue mau pesen dulu" semuanya mengangguk. Hinata  memesan mie ayam spesial. Iya spesial. Soalnya gaada ayamnya :v. [Abaikan author].
.
.
.
Bel pulang sekolah, hinata langsung melesat keluar. 'Cepet, keburu mochi gue di kulkas dimakan bang neji!!!'. Inernya sambil berlari melewati tikungan tajam tapi tak setajam ditikung temen [ekhem].

Di depan gerbang, hinata masih ngos-ngosan. Dia gak nemu jemputan. Lalu yahiko dengan motornya ketemu sama si hinata.

"Eh hin. Belom pulang?" Tanyanya sambil buka helm.

"Udah bang, ini di rumah. Yah belom lah bang, abang hiko gak liat?" Tanya hinata frustasi.

Yahiko tertawa garing. "Iya-iya, mau bareng gak?"

"Ya mau lahh, tapi mbak konan gak marah emang?"

"Dianya absen, lagi sakit."

"Ohh, bang hiko gak ada niatan jenguk?"

"Udah ah hin. Mau bareng apa nggak?" Giliran bang yahiko frustasi. Awokawokawok (?).

"Yee, bang. Yang namanya cewek itu butuh pengertian," hinata menjelaskan. "Auk ah hin" yahiko menyalakan mesinnya. "Iya-iya bang. Gue bareng". Akhirnya, motor bang yahiko membelah jalanan padat kota konoha.
.
.


.
.
.
"Hinata pulaaaaang!!" Hinata dengan kekuatan flash melepas sepatu. Berlari menuju dapur. Kulkas tujuannya.

"Haahhh, masih aman" sambil cengengesan.

"Dek?" Neji nongol tiba-tiba di samping kepala hinata.

"EH KUNYUK, EH KUNYUK!" Racau hinata sambil melompat. Dan...

Puk!

Kue mochi hinata yang awalnya di pegang jatuh berceceran di lantai.

"BANG NEJIII!!! TANGGUNG JAWAAAAB!!" Oke hime marah. Neji meneguk paksa ludahnya.

"Hehehe, maap dek gak sengaja" sambil bungkuk-bungkuk.

Hinata memalingkan wajah. "Beliin 2× lipat! Gak mau tau!".

"Iya..." abang neji pasrah.

"Yaudah. Sana beli! Tapi beresin dulu ini. Nata capek." Hinata melenggang pergi.

"Yeee, dia kira gue neji yang ganteng syekali ini pembantu? Dasar nenek lampir" gerutu neji sambil mengambil peralatan bersih-bersih.

"ABANG!!! GUE DENGER LOH?!" Teriak hinata dari lantai dua.

Neji bingung. "Ntuh telinga kok tajam beut dah" sambil geleng-geleng head abang neji mulai membersihkan.

Tbc,
A/n:
Hai!! Ada yang nunggu? Betewe, bentar lagi puasa yeayy!!😆 ada yang setuju nggak, kalo misalnya author bikin cerita naruto versi ramadhan buat ngisi kegabutan? Cuma minta saran ajah😀.

Oke, jaga kesehatan😉 rajin cuci tangan😊 #StayAtHome😄.

Jangan lupa vote🌟 kalo nemu typo, sama mau ngasih saran komen yahh😊👌.

See you!

Family Absurd || SasuHina✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang