chap. 4

2.8K 211 141
                                        

Maaf Typo bertebaran beb
.
.
.
.
.
.

Agak panjang ceritanya
Jadi no edit lagi ya beb
🙏🏽🙏🏽

😭😭😭😭😭😭😭

Pagi harinya Wangji terbangun karena kedatangan suster yang memang selalu memeriksakan Wuxian sebelum dokter jaga datang untuk memeriksa.

"Wah tumben nih nyonya wen ditemenin oleh suami nya yang tampan ini."

"Maaf saya~." Potong Wangji setelah tau Kalau Wuxian sedang menggenggam erat tangannya. Saat Wangji melihat ke arah Wuxian, wanita itu hanya menggelengkan kepalanya tanda supaya Wangji gak perlu menjelaskan apa-apa.

"Suaminya tampan dan istrinya cantik bukan kah sangat serasi?!" Goda para suster.

Wuxian yang mendengar itu hanya tersenyum saja, dia seperti menikmati momen ini karena memang dia belum pernah mendapatkan hal yang seperti ini.

"Baik kami sudah memeriksa dan mengecek semuanya, nanti mungkin dokter akan datang sekitar pukul 9 pagi setelah beliau memeriksa pasiennya yang laen." Ucap suster itu.

Setelah pengecekan selesai. Wuxian ditinggal oleh suster-suster itu yang sekarang dia hanya berdua saja dengan Wangji.

"Aku akan menunggu Dokter datang baru akan ke kantor." Ucap Wangji

"Gak perlu Lanzhan, kamu harus ke kantor, jangan jadikan aku sebagai alasanmu untuk meninggalkan pekerjaan mu. Aku gak suka itu."

"Baiklah Aku akan meninggalkan mu setelah sarapan. Gimana??"

"Itu boleh,"

"Kalau gitu aku akan ke kantin dan melihat apa yang dijual disana."

Ceklek

Blam.

"Nyonya Wen sarapan anda. Mau dimakan sekarang atau nanti??"

"Nanti/sekarang." Ucap mereka bersamaan.

"Lanzhan??"

"Weiying, harus dimakan. Gak ada kata penolakan!!!"

"Tapi aku masih kenyang."

"Makan demi baby."

Pelayan rumah sakit itu hanya tersenyum-senyum dan pergi dari hadapan mereka berdua lantaran sedang ada keributan kecil mengenai masalah sarapan saja.

"Kan kamu mau beli makanan jadi aku makannya nanti."

"Sekarang aku akan makan dikantor saja."

"Lanzhan bukankah ini sarapannya banyak banget. Makan berdua saja yuk!!"

"Nanti Kamu gak kenyang?!"

"Tenang aja Lanzhan Aku makannya gak banyak kog."

"Harus banyak!"

"Hihihi."

"Kenapa tertawa Weiying??"

"Tidak Aku senang saja Lanzhan"

**"Weiying senyum mu sangat manis, aku menyesal membuatmu menderita seperti ini. Aku menyesal kalau saja Aku tidak keras kepala mungkin kita sudah bahagia sekarang, bersama anak kita." Ucap Lanzhan dalam hati.**

**"Lanzhan Di dekat kamu entah kenapa aku tenang, sentuhan tangan mu membuatku tenang dan damai, aku sampai lupa kalau aku pernah mengalami sebuah peristiwa yang membuat hatiku lara. Semoga kebahagiaan ini gak berakhir Sampai disini." Ucap Wuxian dalam hatinya.**

pernikahan ke-dua (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang