Melarikan diri

119 14 0
                                    

Suara tembakan terdengar di sebuah Markas yang tidak terlalu besar.

Dor.... Dor....

"Akhhh!" Suara musuh tertembak terdengar peluru menembus dadanya. Di tengah pertarungan sengit tiba-tiba saja suara mengintrupsikan

"Semuanya, sekarang mundur!" ucap sang ketua.

"Perintahkan anak buah untuk terus melawan mereka, jangan biarkan mereka lolos" ucap Jonathan.

"Dengar semuanya maju jangan biarkan musuh kita melarikan diri"

Dor...Dor....

Suara pistol kembali terdengar, musuh kewalahan menghadapai Jonathan dan anak buahnya.

Dor...Dor....

Suara pistol terdengar kembali terdengar, dari pihak lawan Jonathan sekarang yang tersisa hanya satu orang lagi, detik berikutnya

Dor....

suara tembakan kembali terdengar. Jonathan menembak musuh nya tepat di kakinya..

"Akhhh" yang tertembak meringis kesakitan.

"Bagaiamana ini, ternyataa kau lemah" Jonathan meremehkan musuhnya.

"Hahah, kau, bukankah kondisi mu saat ini, lebih lemah dari ku?" lelaki itu menatap Jonathan tanpa takut.

Dor....

Suara tembakan kembali terjadi, Jonathan menembak kaki lekaki tersebut.

"Aakkhh.... " lelaki tersebut kesakitan.

Kemudian detik berikutnya Jonathan mengambil tiga pisau kecil dan menusukkan nya tepat ke perut lelaki tersebut.

"Akh.... " lelaki tersebut kesakitan tak mampu bicara hanya sakit yang dia rasakan sekarang ini. Jonathan menatap robet kemudian berbicara

" Aku sudah mengingatkanmu waktu itu, untuk melarikan diri dari ku" Jonathan menatap robet yang menahan sakit. Detik berikutnya suara tembakan kembali terdengar

Dor... Dor....

Peluru tersebut tepat bersarang di kepala robet, jonathan menembak lelaki itu tanpa ampun, detik itu juga nyawa lelaki itu melayang. Jonathan tersenyum menyeringai detik berikut nya ia menatap jasad musuhnya kemudian berujar pelan.

"Selamat tinggal Robet, neraka sudah menunggumu!" ujar Jonathan tertawa penuh kemenangan.

*****
Jonathan pov.

Setelah membunuh Robet, aku keluar meninggalkan mayatnya beserta anak buahnya, kemudian yogi menatapku, aku menganggukan Kepala sebagai bentuk setuju, detik berikut nya.

Duarrr...

Suara menggelegar terdengar, tempat tersebut telah di hancurkan oleh anak buahku. Setelah selesai membunuh musuhku dan anak buahnya, aku kembali ke markas. Badan ku rasanya butuh istirahat dari aktifitas yang melelahkan hari ini. Akan tetapi belum lima langka aku masuk ke dalam markas anak buahku menghampiriku...

Kill It (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang