Jangan membenciku

77 5 0
                                    

"Vik.. Vik... Navika.... "Deon memanggil gadis itu berulang kali.

Navika terdiam saat Deon memanggilnya, tanpa membalik mengahadapnya.
Lelaki itu berjalan mendekati navika yang membelakanginya,

" Berhenti, jangan ikuti aku! "Ucap navika.

" Aku minta maaf karna membentakmu!"ucap Deon.

Navika berbalik mnghadap lelaki itu, wajahnya mentap lekat lelaki itu.

"Orang tuaku saja bahkan tidak pernah membentakku, ke salahan besar apa yang ku lakukan, sehingga kau membentakku seperti itu?" Tanya gadis itu.

"Aku benar-benar minta maaf. Aku salah, tidak seharusnya aku membentak mu! " ucap Deon.

"Aku pergi. Jangan ikuti aku, jika kau ingin kita tetep aja berteman!" Navika berlalu pergi meninggalkan lelaki.

"Maaf aku hadir di tengah-tengah kalian!" Ucap Jonathan yang tiba-tiba.

"Dia hanya butuh waktu untuk sendiri, seiring dengan berjalannya waktu semuanya akan membaik!" Ucap Deon.

"Tetap berada di sampingnya!" ucap Jonathan pada lelaki itu kemudian pergi dari tempat itu.

Sementara Deon menatap kepergian orang itu dengan kebingunganan akan sifatnya.
🌻🌻🌻🌻

Waktu cepat berlalu, baik Jonathan, Deon dan navika tidak saling berhubungan lagi sekalipun Jonathan dan Navika tinggal di markas yang sama, tidak pernah sekalipun mereka saling menyapa.

Di dalam sebuah ruangan terlihat dua orang sedang membicarakan sesuatu, terlihat dari sedikit kekhawatiran di wajah mereka....

"Apa yang akan kita lakukan?" tanya rela ngga.

"Kita harus tetap memberitahunya! " Ucapan ardian sedikit ragu-ragu.

"Kapan kau akan memberitahunya?" Tanya rela ngga.

"Malam ini dia harus tahu kebenarannya!" Terlihat jalas di ardian bahwa ia pun ragu akan ucapannya.

"Baiklah semua keputusan ada di tanganmu! Beri tahu dia perlahan-lahan, " Ucap rela ngga.

"Tentu saja! " Ucapan ardian.

"Kau perlu ikut denganku untuk memastikan sesuatu" ucap relangga membawa ardian pergi dari tempat itu.
🌻🌻🌻🌻

Sementara di sisi lain, di dalam sebuah kamar, seseorang sedang memikirkan sesuatu. Terlihat dari wajahnya bahwa saat ini ia sedang tidak baik baik saja.

Ia keluar dari kamarnya menuju keatas rafftop, langkahnya terhenti saat matanya menangkap sosok perempuan.

"Apa aku boleh ikut bergabung di sini?" Ucapan Jonathan.

"Pergi aku tidak ingin melihatmu, aku benar mual-muak melihatmu." ucap Navika.

"Kenapa kau tak ingin melihatku?" Tanya Jonathan

"Aku membencimu, karena mu Deon membentakku, apa yang kau katakan padanya sampai dia berani membentak ku?" Teriak navika.

"Aku tidak mengatakan apa pun." ucap ardian.

"Pergi dari sini sekarang juga, aku tidak ingin melihatmu, aku benci padamu! " Teriak navika.

"Tidak navika, jangan membenciku!" Ucap Jonathan, matanya berkaca-kaca mendengar kata benci yang keluar dari mulut gadis itu.

"Aku membencimu. Sangat membencimu. Kau adalah orang pertama yang aku benci!" Ucap navika di selah isak tangisnya

"Tidak navika, kau tidak bisa membenci, dari sekian banyak orang jangan kau juga yang membenciku, jangan lakukan hal itu!"
Sebutir kristal bening jatuh di pipi lelaki itu.

Kill It (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang