Kebencian di balik kebenaran

174 10 5
                                    


Aku tidak perduli jika semua ini adalah kebetulan
aku juga tidak perduli jika semua ini adalah takdir
akan tetapi aku perduli pada kenyataan yang menyatakan bahwa aku telah jatuh kedalam pesonamu.
🌸🌸🌸

Di sebuah rumah sakit, seorang pria terbangun dari tidurnya, ia menatap ke sekeliling ruangan, pandangnya tertuju pada temannya yang sedang memperhatikannya sedari tadi.

"Selamat datang kembali di dunia nyata! " Ucap yogi menyambut kesadaran Jonathan dari tidur panjang nya.

"Kenapa aku di rumah sakit? Bukankah kau tau aku tidak suka rumah sakit? " Tanya Jonathan. Ia menatap yogi dengan tatapan datar.

"Kau tau betul, aku juga tidak suka berada di sini sekarang, aku disini sekarang karena terpaksa menyelamatkan nyawa seseorang, seandainya saja dia itu bawahanku, mungkin sudah aku tinggalkan dia di hutan dan di makan binatang buas" Sindir yogi panjang lebar sambil tersenyum menatap Jonathan, tak lupa sebelah alisnya terangkat menandakan bahwa saat ini dia sedang tidak menyukai keadaan ini.

"Ah, kau benar dan sayangnya orang ini adalah atasanmu, jika dia mau, dia bisa membunuhmu saat ini juga. " Ucap jonathan menatap yogi.

"Sepertinya walaupun dia itu atasan ku, dia tidak akan membunuhku, karena dia berhutang nyawa padaku, dia tau betul aku ini sudah puluhan kali menyelamatkan nyawanya" Ucap yogi percaya diri.

"Ah, sepertinya dia mulai menyombongkan diri, dia lupa bahwa setiap tugasnya mempunyai imbalan dari tuannya" Ucap Jonathan menyindir.

"Ahh, sudahlah, orang sepertimu memang tidak akan perna mengucapkan terimakasih pada orang yang telah menyelamatkanmu" Ucap Yogi.

"Dimana wanita itu? " Tanya Jonathan.

"Dia tadi izin keluar, kau tau seharian ini dia belum sempat memakan apa pun" Ucap yogi.

"Kenapa kau tidak memberinya makan? " Tanya Jonathan.

"Aku sibuk, kau tau ada hal yang harus aku selesaikan, bahkan seharian ini yang menjagamu dia" Ucap Jonathan.

"Tapi ini sudah malam yogi, bagaimana mungkin kau membiarkan dia pergi sendiri? " Ucap Jonathan.

"Dia hanya berbelanja makanan di dekat sini, jadi tidak terlalu berbahaya" Ucap yogi.

"Bagaimana jika dia kabur? " Tanya Jonathan.

"Maka yang harus kita lakukan adalah membunuhnya" Ucap Tio menatap Jonathan.

"Jangan pernah mencoba menyakiti dia, jika memang dia harus mati, maka dia harus mati di tanganku!"Ucap Jonathan.

"Ah sudahlah, tidak perlu membunuhnya, ingat dia itu cuma jaminan, jika kakaknya sudah membayar lunas hutangny, maka jangan lupa bebaskan dia! "Ucap yogi.

" Kau sepertinya tidak ingin wanita itu disakiti, apa kau menyukainya? "Selidik Jonathan.

" Pertanyaan itu seharusnya bukan untukku, kau tau betul apa maksudku"Ucap yogi berdiri dari duduknya, bermaksud pergi melihat keadaan diluar ruangan sebentar. Akan tetapi langkahnya terhenti.

"Jika kau tidak menyukainya.... " Ucapan Jonathan di potong langsung oleh yogi.

"Karena aku manusia, manusia yang mempunyai hati, bukan manusia yang tidak mempunyai hati sepertimu" Ucap yogi berlalu meninggalkan Jonathan.

"Kau..... " Teriakan Jonathan terhenti karena tidak di tanggapi yogi.

Setelah mengecek keadaan di luar aman-aman saja, yogi kembali masuk kedalam ruangan tempat Jonathan dirawat.

"Kau Mau kemana?" Tanya yogi.

"Aku harus pergi dari sini, bau obat membuat kepalaku pusing" Ucap Jonathan menatap yogi.

Kill It (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang