Taehyung membuka matanya perlahan, ia melihat ke sekelilingnya. Taehyung sedikit terkejut ketika ia baru menyadari kalau ia sudah berada dirumahnya sendiri, tepatnya berada diruang tamu. Padahal terakhir ia ingat, ia berada di sebuah gang sedang menyelamatkan Irene.
Kok gue ada dirumah?
Matanya menangkap seorang gadis berkuncir kuda yang sedang duduk dekat dengannya, gadis itu sepertinya tertidur karena lelah menunggu Taehyung sadar.
Taehyung memperhatikan gadis itu, lalu ia baru sadar siapa gadis itu.
"Ren.."
Gadis itu tersadar dari tidurnya, ia langsung melihat ke arah Taehyung dan mendekatinya.
"Lo udah sadar?" ucap Irene dengan wajahnya yang senang karena orang yang sedari tadi ia tunggu sudah sadar.
"Kok gue bisa ada dirumah?" tanya Taehyung bingung.
"Kepala lo dipukul pake balok sama preman tadi, terus lo pingsan jadi kita bawa lo kerumah" perjelas Irene dengan tenang.
"Kita?"
Tiba-tiba Jungkook muncul.
"Masih idup lo?" ledek Jungkook.
"Jungkook tadi yang nolongin kita"
Taehyung masih tidak percaya, ternyata Jungkook membantunya. Tiba-tiba ia teringat sesuatu, matanya langsung membulat lalu menatap Jungkook. Jungkook mengerti dengan tatapan Taehyung.
"Gue udah kasih tau dia kalo kita saudara tiri, tenang aja katanya dia ga bakal bilang ke siapa-siapa"
Irene mengangguk sambil tersenyum.
"Ayah, Ibu? mereka belom pulang?" tanya Taehyung.
"Untungnya belom, katanya sih balik maleman. Tapi lo kudu jelasin kenapa muka lo babak belur gitu"
Benar juga kata Jungkook, pasti orang tua mereka akan khawatir dengan kondisinya.
"Dah ya, gue mau ke kamar. Ngantuk" Jungkook pergi meninggalkan Taehyung dan Irene berdua.
Padahal Jungkook tidak ngantuk sama sekali, malah ia ingin chattingan dengan Yeri. Ia sengaja membiarkan Taehyung dan Irene berdua, Jungkook bisa merasakan Taehyung sepertinya memiliki rasa pada Irene jadi ia biarkan mereka berduaan saja dulu.
"Gimana kepalanya? masih pusing?" tanya Irene. Taehyung mengangguk.
"Sedikit"
Irene lalu mengambil segelas teh hangat yang sudah ia siapkan khusus untuk Taehyung.
"Minum dulu"
Taehyungpun menurut, ia meminum teh hingga habis karena ia benar-benar sangat haus.
Terjadi keheningan antara mereka. Mereka merasa canggung sendiri. Jantung mereka sama-sama berdetub kencang, sepertinya wajah mereka ingin memerah sekarang.
"Maaf" ucap Irene pelan.
"Kenapa?" Taehyung heran.
"Karena gue lo jadi kaya gini, seharusnya lo udah pulang dengan aman" Irene benar-benar merasa tidak enak pada Taehyung, karena baru kali ini ia telah merepotkan orang lain hingga separah ini.
"Ga sama sekali Ren, gue justru takut lo kenapa-kenapa" jawab Taehyung sambil tersenyum tulus pada Irene. Entah mengapa mendengar Taehyung yang sangat khawatir pada Irene membuat Irene sangat senang.
"Terima kasih Tae.."
"Gue juga mau minta maaf" ujar Taehyung.
"Maaf kenapa?"
YOU ARE READING
Step Brother
Hayran KurguBukan satu darah, bukan satu daging, bukan satu kandungan. Tapi, menjadi kakak adik. Dua anak laki-laki yang saling bermusuhan di sekolah, di satukan menjadi saudara tiri. Warning: bahasa kasar bertebaran! Wattpad ini terinspirasi dari film hollywoo...