Four

46 0 0
                                    

×××

Suasana saat ini canggung dan sunyi, hanya suara dentingan dari sendok dan garpu yang beradu. Tidak ada percakapan apapun diantara mereka, kedua anaknya asik dengan acara makan malamnya sedangkan kedua orangtuanya bingung harus bagaimana untuk mencairkan suasana canggung keluarga yang baru saja terbangun ini. 

Baru saja Siwon ingin mencoba memecahkan keheningan, tiba-tiba Taehyung sudah berdiri dan beranjak untuk pergi.

"Aku udah selesai makannya, aku duluan ke kamar" ucap Taehyung meninggalkan tiga anggota keluarganya begitu saja, bahkan ia tidak meletakkan dan mencuci piring yang baru saja ia pakai ke wastafel

"Tae, biasakan cuci piring mu" ucap Siwon. Di rumah Taehyung memang tidak ada pembantu ketika sore dan malam hari, ia hanya datang kalau pagi hingga siang hari saja. Karena Siwon sengaja agar anaknya lebih mandiri tidak selalu tergantung oleh pembantu. 

Ucapan Siwon tadi tidak diindahkan Taehyung, ia tetap berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. 

"Sudah gapapa, biar aku saja. Jungkook, kamu juga kalo sudah selesai makan langsung istirahat aja ya, kamukan pasti capek" ujar Yoona dengan lemah lembut. 

Jungkook hanya mengangguk. 

"Tapikan kamu juga capek, sayang"

"Gapapa. Toh ini kewajiban seorang Ibu jugakan" 

Yoona benar-benar seorang Ibu yang lemah lembut dan baik hati, tidak salah Siwon menikahi seorang istri bernama Yoona ini. Hubungan Jungkook dan Yoona juga cukup dekat, berbanding terbalik dengan hubungan Taehyung dan Ayahnya yang terbilang hambar. 

Namun Jungkook kadang sangat tidak suka dengan Ibunya yang terlalu banyak mengatur, hal ini yang malah membuat ia menjadi nakal. Padahal Yoona sudah mencoba bicara baik-baik tetapi Jungkook selalu saja marah dan kesal, sifatnya sangat mirip dengan mantan suaminya yang keras kepala.  

"Aku juga udah selesai makannya" ucap Jungkook dan langsung meninggalkan kedua orangtuanya. 

Tapi tidak sama dengan Taehyung, ia malah menuju ke ruang keluarga dan langsung menyakalan televisi. 

"Ck, males gue jadinya ke kamar kalo ada tuh kampret satu" Jungkook mendumal sendiri. Alasannya ia tidak langsung ke kamar untuk istirahat karena ia malas bertemu dengan Taehyung. Melihat wujud bayangannya saja sudah membuatnya ingin muntah. 

Jungkook terus mencari-cari chanel yang bagus, tapi menurutnya semuanya sangat membosankan. Jungkook menghelah nafasnya malas, padahal ia ingin sekali ke kamar dan langsung tidur, jujur dia sudah sangat lelah. Setelah mengangkat-angkat barang, menata-nata rumah, bahkan bertengkar terus dengan Taehyung. Hari ini benar-benar hari yang melelahkan untuknya. 

Drrt

Drrt

Drrt

"Et, napa lagi nih bocah tiba-tiba nelfon?" Jungkook menatap layar ponselnya yang menampilkan nomor dari Yugyeom. 

click

"Napa?"

"Lo dimana?"

"Di rumah, ngapa?"

"Oh, yaudah. Gue otw ke rumah lo ya!

Mendengar ucapan Yugyeom mata Jungkook langsung terbelalak. Bagaimana kalau Yugyeom tahu kalau ternyata ia satu rumah dengan Taehyung? bodohnya, seharusnya ia tidak mengatakan tidak berada dirumah. 

Jungkook menepuk dahinya.

"E-eh! Jangan!" Jungkook panik sekarang.

"Ha? nape?" tanya Yugyeom bingung, karena biasanya Jungkook tidak pernah menolak.

Step BrotherWhere stories live. Discover now