Bab 3

66 9 0
                                    

SMP Trisakti akan melaksanakan pentas seni kelas 9.
Hampir seluruh kelas 9 akan tampil nanti,oleh sebab itu mereka sedang giat giatnya berlatih agar menampilkan yang terbaik.

Namun berbeda dengan kelas ku,yang tidak tau harus menampilkan apa?

"Kita tampilin yang kita bisa aja,tidak usah memaksa agar melakukan ini itu,jika dia tidak bisa yah percuma" ucap kazell bijak sana

"Nah bener tuh" sambut Dinda Dengan menunjuk nunjuk setuju.

"Uhh kazell bikin AA klepek klepek aja nih" ucap Riyan yang dibales umpatan oleh kazell

"Oke.jadi yang bisa nyanyi siapa aja?" tanya Rizky si ketua kelas.

"Gw bisa" Kata Dinda menunjuk dirinya

"Gw juga mau nyanyi dong"

" kalo semuanya nyanyi trus gw apa?" tanya Riyan tidak mau kalah.

"Lu yang benerin kabel kabel aja" kata Dinda. Yang disambut tawa semua.

"Nad,kamu mau apa?"

Aku yang merasa di panggil namanya langsung melirik.

"Seterah aja deh"

"kamu nyanyi solo aja yah" kata ketua kelas.

Dan itu membuat ku kaget.

"Berdua aja,aku gerogi kalo sendiri" kata ku memohon,

"Kalo berdua yah suara kamu gak akan kedengaran dong,oke udh sepakat yah ini."

Setelah mengatakan itu,ketua kelas dari tempat nya lalu melangkah pergi untuk memberikan daftar peserta.

••••



"Masa sendiri sih, aku gak bisa" rengekku pada Dinda

"Tenang tenang,aku tau kamu bisa cukup latihan aja" ucap dinda

"Aku mau ngundurin diri aja."

"Kenapa? Jangan dong,.."

"Din temani aku bertemu panitia"

Aku berdiri dari kursi ku dan berjalan keluar, dinda mengikuti ku.

Aku berjalan melewati koridor,
sesekali aku memerhatikan sekeliling ku mencari salah satu panitia. Sampai aku melihat Septi salah seorang dari anggota OSIS.

"Sep?" Panggil ku dengan nada hampir teriak

"eh Nadya ada apa?" ucap Septi sedikit terkejut Dengan kedatangan ku.

"Aku mau ngundurin diri,untuk pentas nanti" aku terus terang

"Oh kalo masalah itu,bukan aku yang mengurus tapi ketua panitia kamu temui saja AlVino" jelas septi

"Alvino siapa?" tanyaku

Septi dan Dinda hanya bisa keheranan,

"Kamu gak tau Alvin nad?" tanya Dinda,

Aku menggeleng,yah emng aku tidak mengenalnya.

"Alvin tuh ketua OSIS di sinih,kamu udh tiga tahun disini masa tidak mengenal ketua OSIS sih" ujar Septi

"Maaf sep biasa,baru keluar kandang,jadi baru kenal dunia deh" ledak dinda

"Jadi aku harus kemana?"

"Tuh Alvin,yang sedang panas panasan di lapangan" kata Septi sambil menunjuk seseorang dilapang

Aku melihat ke arah lapangan, lebih tepat nya orang yang tadi Septi tunjuk.

"makasih yah sep"

Septi hanya mengangguk dan tersenyum


Aku berjalan menuju lapangan,di ikuti oleh Dinda dibelakang ku. Hari ini lapangan dipenuhi oleh anak-anak OSIS yang sedang mempersiapkan acaranya.

"Nad menurut aku,kamu gak usah ngundurin diri deh" kata Dinda membujuk ku.

Aku hanya diam.

Aku sampai di samping cowok itu,aku kaget melihat dia,cowok yang mengantarkan aku pulang,dan ternyata dia ketua OSIS, astagah.

"AL" panggil ku, Dengan suara kecil

Dia menengok,dan menatapku heran

"Ada apa?"

Tiba tiba mulut ku kering,dan aku baru sadar,aku berada ditengah-tengah lapangan

"Lebih baik kita kepinggir dulu deh,ini panas tau" ucap Dinda.

Akhirnya kami pun menepi

"Jadi ada apa?" dia bertanya lagi.
Tapi aku masih tetap diam

"Jadi gini vin,temen gw ini mau ngundurin diri" kata Dinda,untung saja aku mengajak Dinda.

"Ikut aku keruang OSIS" ujar si cowok itu

"Nad kayak nya aku gak bisa nemenin kamu deh,soalnya aku harus ke ruang guru,maaf yah" kata Dinda.

Aku hanya mengangguk pasrah,

Aku berjalan dibelakang cowok itu,
Dia tidak mengatakan apapun,begitu pun aku.

••••

Sesampainya di ruang OSIS, aku masih terdiam,dia menyuruh ku untuk duduk.

Hening.....

"Kenapa mau ngundurin diri" dia membuka suara,

"Hmm aku,tidak bisa tampil" jawabku

"Kenapa"

"Aku tidak bisa".

"tapi kamu belum mencoba nya kan?"

Aku melirik sepenuh nya pada dia.

"Aku tidak pernah mendengar kamu bernyanyi, tapi aku tau suara mu itu bagus"

Aku hanya terdiam, tidak tau harus jawab apa.harusnya dia tidak bicara seperti itu,tapi bagaimana dia tau, aku akan tampil menyanyi,

"Kamu takut pada dunia,tapi dunia menginginkan kamu hadir,kamu itu unik dan dunia membutuhkan nya,kamu tidak bisa bersembunyi terus,kamu harus coba hal yang baru, kamu harus merasakan keseruan didunia ini." kata nya dengan suara yang lembut

AL&NADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang