Tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini.
Semua yang terjadi sudah menjadi rencana yang sangat matang yang di siapkan oleh sang pencipta.Sebuah kisah yang satu tahun lalu di rajut kini mulai kusut,semua kenangan nya kini hanya jadi kenangan,semua cerita nya kini hanya menjadi dongeng sebelum tidur.
Aku menatap ke luar jendela,memerhatikan langit yang gelap.
Mencari ke beradaan sang bulan,namun nampak nya ia sedang bersembunyi di balik Awan.Sampai akhirnya telpon ku menyalah menampilkan nama orang yang mengirim pesan.
Aku membuka nya dan membaca nya
Personal chat
Kak Zaky: kamu tau kenapa malam ini tidak ada bulan?
Nadyah: padahal aku juga mau Nanya itu.
Kak Zaky: kamu tau kenapa bulan tidak ingin muncul?karena dia takut kalah saing dengan kamu.
Nadyah: kenapa?
Kak Zaky: karena bulan sadar bahwa ada yang lebih indah dari pada dia,dan ada yang lebih terang dari padanya,yaitu kamu.
Aku tersenyum membaca pesan yang baru sajah ia kirim.
Sudah lama rasanya aku tidak tersenyum dengan pujian seseorang.merasa di jadikan istimewa adalah hal paling indah.
Mungkin dulu aku tidak pernah menganggap ke hadiran nya namun kini, aku sudah tidak ingin mengharapkan yang lama karena aku sadar aku sudah terlalu larut dalam ke sedihan dan ke sendirian.
Mungkin ini saatnya aku kembali membuka hati dan mempersilakan seseorang untuk masuk.Satu pesan kembali masuk ke dalam ponsel ku.
Kak Zaky: jangan melamun
Nadyah: aku tidak melamun
Kak Zaky: kok lama bales nya?
Nadyah: hmm,aku ngantuk.
Kak Zaky: yaudah, selamat tidur.
Setelah pesan itu aku tidak membalas.dan langsung menaruh benda pipih itu di meja belajar ku.
Aku menjatuhkan tubuhku ke atas kasur,menuangkan segala kepenatan hari ini.
••••Mentari masuk,melewati sela sela kaca Jendela kamarku.aku yang masih tertidur merasa tidak nyaman dengan cahaya nya.
Aku segera membuka mata,menatap sang Surya yang kini sedang memancarkan cahaya kuningnya.
Ini adalah hari Minggu harusnya aku tidak bangun sepagi ini.aku melihat jam dinding kamarku masih menunjukkan pukul tujuh pagi. Rasanya aku ingin kembali tidur tapi aku sudah bangkit pasti akan susah untuk tidur lagi.
Baru saja aku berdiri dan mendengar pintu kamar yang diketuk.
Tuk tuk tuk
"Sayang kamu sudah bangun belum"
Itu suara bunda.
Aku berjalan ke arah pintu,masih dengan gaya ling lung orang bangun tidur.
Aku membuka pintu dan melihat bunda di depan sedang tersenyum hangat.
"Eh kamu udah bangun?" tanya bunda sambil mengusap kepalaku.
"Itu ada temen kamu di depan"
"Hah,siapa?" tanya ku kaget.
"Mending sekarang kamu mandi,setelah itu temui dia"
"Bunda ke bawah dulu" ucap bunda lalu pergi.
Setelah bunda pergi aku buru buru masuk ke kamar mandi.
••••Aku turun dari tangga dengan terburu-buru aku melihat ke sofa ruang tamu.ada seseorang pria yang memakai kaos putih pendek dengan celana hitam nya sedang duduk sambil memandang HP nya.
Sampai ia menyadari ke datanganku.
Ia menatap ku dengan senyum manis di tambah lesum Pipit yang kini ikut serta.
Bagaimana aku bisa mendapatkan keindahan dipagi hari gini."Kak Zaky,ada apa ke sini?" tanya ku pada orang berlesum Pipit itu.
"Tadi sudah izin sama bunda.kata bunda, Kakak boleh ngajak kamu pergi."
Aku melebarkan mata ku karna ucapan nya barusan.
Kak Zaky berdiri dari tempat nya.
Dan kini berada di hadapan ku,tersenyum samar lalu menarik tangan ku untuk pergi,
Sedikit rasa hambar pada masakan bukan berarti masakan itu tidak layak di makan,tapi hanya butuh beberapa penyedap tambahan. Begitu juga dengan perasaan.
Perasaan yang kini sudah hambar,tidak lagi terasa apa apa,
bukan berarti perasaan itu akan terus hambar.pemiliknya hanya perlu mencari penyedap nya saja.agar perasaan itu kembali terasa"Kak kita mau kemana?" tanya ku pada orang yang kini sedang memakai helm nya
Dia menatapku dan tersenyum manis.
"Dunia lain" jawab nya sambil tertawa
Dia menyodorkan helm berwarna pink padaku.Aku menaiki motor itu.dan dengan kecepatan maksimal motor itu melaju.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL&NAD
Romance[Cerita sedang di Revisi] Kamu bukan hanya tempat singgah, melainkan tempat aku pulang kembali. ~AlVino Yuda argatama Ini hanya tentang waktu,jarak dan kamu Waktu yang tidak mau menunggu Jarak yang menjadi pemisah Dan kamu yang selalu pergi. ~Nadyah...