1 (B)

103 33 47
                                    

IV

Angel tidak tahan lagi. Laki-laki ini berputar-putar melewati jalan yang sama lebih dari sepuluh menit.

Memang, sebenarnya kapal ini tidak akan benar-benar tenggelam. Justin sudah mengatur semuanya. Tetapi waktu sangat krusial pada pelaksanaan misi kali ini. Dan pria ini menghambatnya.

Angel juga tidak bisa melakukan apa-apa. Perempuan di sebelahnya adalah salah satu target operasi, yang tidak boleh sampai curiga. Tidak sebelum mereka mencapai tujuan.

Earpice yang tertanam pada telinganya berdesir. Terdengar suara samar-samar Justin. Sebentar lagi, katanya. Angel membatin, semoga eksekusinya lancar. Misi kali ini sangat penting baginya.

Dia masih ingat kali pertama kakeknya menyodorkan proposal untuk operasi ini. Kedua tangannya sampai gemetaran, menahan amarah dan ketakutan yang berkecamuk. Kakeknya melemparkan umpan yang tidak bisa dia abaikan, dan kakinya melangkah masuk ke dalam jebakan. Angel tidak bisa menolak, saat harga dirinya dipertaruhkan.

Persiapan keberangkatan mereka sebenarnya sudah dilaksanakan berbulan-bulan yang lalu. Justin dan dia sudah berkali-kali berdiskusi, menempatkan detail-detail kecil dalam rencana mereka. Walau begitu, perjalanan kali ini tetap berbahaya.

Justin pernah mengatakan bahwa sebuah misi top-secret pernah dikirimkan ke pulau itu beberapa tahun yang lalu atas perintah kakeknya. Dan tidak ada satupun yang kembali. Pulau target mereka begitu terselubung, begitu misterius, hingga satelit NIA tidak dapat menembusnya.

Tidak ada yang tahu apa yang menanti di dalam sana. Itu merupakan masalah pertama. Masalah kedua, line-up anggota diberikan oleh sang kakek secara langsung, dan tidak boleh dia ubah. Dalam proposal yang dia terima, hanya Justin dan dia yang merupakan agen tetap NIA. Pengangguran yang bernama Jesslyn memang pernah mengikuti tes seleksi NIA, tetapi sisanya kelihatan tidak pernah bersinggungan dengan organisasi mereka.

Entah apa yang kakeknya pikirkan saat memilih keenam orang itu. Orang-orang ini walau punya kemampuan, tidak punya pengalaman sama sekali dalam operasi lapangan. Apalagi untuk misi kelas top-secret, yang biasanya terdiri dari agen-agen paling senior dan berpengalaman di NIA. Memang kakeknya itu ingin menyaksikannya gagal. Tapi dia bertekad untuk membuat misi absurd ini berhasil. Dengan Justin di sisinya, mereka dapat melakukan prosedur dengan cekatan. Masuk, teliti, keluar.

Angel tidak tahan lagi. Mereka sudah melewati koridor yang sama lima kali. Perempuan itu menggebrak dinding tembok. Laki-laki itu tersentak.

"Pak, kita sudah melewati jalan ini lebih dari lima kali. Kenapa kita tidak mencoba lorong yang lain saja, dan bukan memutari jalan yang sama terus menerus?"

Pria berjas hitam itu gemetaran. Angel benci laki-laki sok tahu seperti dia. Lebih mengatakan tidak tahu sejak awal, bukan? Tidak perlu membuat segala sesuatunya menjadi rumit. Sekarang, mereka terhambat lima belas menit karena mengikuti pria tolol yang mengaku tahu.

Kalau saja dia tidak bertemu Valerie di jalan, Angel akan membenamkan wajah sombongnya pada karpet yang dipenuhi serpihan kaca, membiarkan potongan-potongan tajam itu menembus matanya. Sayang sekali. Tangannya sekarang gatal.

V

Sejak tadi, Alex tenggelam dalam pikirannya. Bukannya ingin menambahkan asap pada api, tapi sejak kemarin, dia merasa ada hal yang aneh sedang berlangsung di kapal ini.

Eight, and the Island (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang