2 (B)

81 28 18
                                    

V

Jesslyn kehilangan kendali akan tubuhnya sendiri.

Mulutnya terbuka lebar, pita suaranya bergetar, mengeluarkan jeritan yang memekakkan telinga. Tenggorokannya sakit. Dia ingin berhenti, tetapi Jesslyn tidak bisa melakukan apa-apa. Perempuan itu tidak berdaya.

Dibaringkan di pasir oleh Reva, tangannya digenggam kuat-kuat oleh perempuan itu. Dari sudut penglihatannya, dia dapat melihat laki-laki gemuk itu, Will, menggerakkan bibirnya, menyerukan sesuatu. Tapi Jesslyn tidak bisa mendengar.

Pendeta itu berusaha membantu, tapi Jesslyn kesal. Pria itu berkomat-kamit seperti membaca doa, memercikkan air garam pada matanya yang terbuka lebar. Dan matanya tidak bisa menutup.

Kulit yang menggantung pada tubuhnya mati rasa. Jesslyn menggigil, kehangatan pada tubuhnya tersedot keluar dalam sekejap mata.

Jesslyn ketakutan. Apakah ini manifestasi dari kekuatannya? Sejak perempuan itu membuka pendengarannya bertahun-tahun lalu, dia tidak pernah mengerti bagaimana kekuatannya bekerja. Jesslyn tidak punya kendali sama sekali.

Telinganya berdenging. Jesslyn mengernyit. Lalu, samar-samar, dia dapat mendengar kasak-kusuk samar. Asalnya dari dalam hutan.

Reva menumpukan tubuh lunglai Jesslyn pada lututnya. Rambutnya tersibak, kepalanya menenggak. Sekarang kedua matanya menatap langsung pepohonan yang menjadi garda antara hutan dan lautan.

Seluruh rambut yang tumbuh di kulitnya menegak sambil bergetar hebat. Perutnya mual, Jesslyn sudah akan mengeluarkan isi perutnya yang kosong itu jika dia masih dapat mengendalikan tubuhnya.

Jesslyn tidak tahu kerumunan mahkluk apa yang merayap keluar dari dalam hutan, menggaruk-garuk pasir dengan jalinan kuku panjang yang tidak masuk akal.

Sosok itu kelihatan seperti buntalan kulit kering kecil, seperti bayi. Tetapi, pada kepalanya, rambut hitam kusut yang panjang menjuntai seperti ubur-ubur. Pada tangan dan kakinya, kuku panjang yang melebihi ukuran tubuhnya mencakar-cakar tanah, mengesot sedikit demi sedikit mendekati Jesslyn yang tidak bisa bergerak.

Perempuan itu mengerahkan seluruh niatnya untuk menggedor Reva. Mahkluk itu menampilkan sepasang gigi taring panjang seperti harimau sabertooth. Tetapi, tubuhnya bergeming. Mulutnya masih terbuka, dia masih berteriak, dan lengannya mati rasa.

Sosok-sosok itu bergerak semakin dekat. Hidung Jesslyn sontak menangkap bau busuk yang sangat kuat, seperti bau mayat.

"Jesslyn, kau harus bergerak," batin wanita itu.

Satu meter. Monster mengerikan itu berjarak satu meter dari tubuh kakunya. Jesslyn ingin memperingatkan Reva dan Will untuk lari, tetapi tubuhnya mematung. Jesslyn mengumpat. Mereka semakin dekat

Tiba-tiba saja, onggokan kulit kehitaman itu berhenti mendekat, satu langkah saja dari tempatnya terbaring.

Plop!

Angin bertiup. Telinga Jesslyn berdenging semakin keras saat udara di sekitarnya mengalir, menghantam tubuh berbau busuk sosok hitam itu.

Dan mereka bertumbuh. Perempuan itu tidak dapat menjelaskan bagaimana, tetapi mahkluk itu bertumbuh.

Bayi-bayi berkuku panjang itu berdiri tegak. Sekarang, mereka setinggi bocah lima tahun. Rambut dan kuku panjang mereka tertarik masuk ke dalam daging yang bertumbuh semakin tinggi.

Eight, and the Island (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang