Kalau ada typo kasih tau ya. Aku belum sempat edit soalnya.
❄️
"Enggak aneh kok. Aku cuma mau kamu menjadi milikku."
Seketika Alexa terkesiap. Tenggorokannya mendadak kering. Alexa bingung hendak berkata apa. Dari dulu Bara selalu mampu membuatnya kehabisan kata-kata.
"Kamu jangan bercanda. Ini enggak lucu."
Alexa mengambil ponsel miliknya yang tergeletak di atas meja. Berpura-pura sibuk dengan benda itu agar perhatiannya bisa terhindar dari Bara yang terus menatapnya.
"Siapa yang bercanda? Aku serius."
Bara merebut ponsel Alexa karena wanita itu mengabaikannya.
"Balikin! Ada sesuatu yang penting yang harus aku urus." ucap Alexa. Dia berusaha merebut ponselnya dari tangan Bara lagi.
"Itu cuma alasan kamu. Bilang aja kamu mau menghindar dari kata-kataku."
Lah, itu tahu.
"Pokoknya balikin ponsel aku. Bara! Balikin!" Alexa sampai harus berdiri bahkan melompat-lompat di atas sofa agar bisa menyamai tinggi Bara yang berdiri di lantai. Tangan Alexa mencoba menggapai ponselnya. Namun, usahanya itu belum berhasil juga membuat Alexa sangat kesal.
"Bara!!!" Alexa memukul-mukul dada Bara cukup kuat. "Balikin! Ih, ngeselin banget sih!? Bara!!!"
Alexa kehilangan keseimbangan saking tingginya melompat. Tangannya menyentuh dada Bara. Otomatis pria itu ikut terdorong hingga mereka berdua jatuh tertidur di atas sofa dengan posisi Alexa berada di atas Bara.
Alexa meneguk ludah saat menyadari posisinya saat ini. Jarak antara wajahnya dengan wajah Bara kurang dari dua sentimeter. Bahkan, embusan napas pria itu terasa hangat di wajah Alexa.
Cup!
Bara mengecup bibir Alexa sekilas saking gemasnya.
Bibir Alexa berkedut. Wajahnya memerah. Bara benar-benar memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
Buru-buru Alexa bangun. Dia langsung merampas ponselnya dari tangan Bara. Alexa duduk dengan canggung di samping Bara. Pandangannya menerawang ke pelbagai arah asal menghindari bersitatap dengan pria menyebalkan ini. Kejadian tadi benar-benar membuat Alex malu.
"Kok mendadak sunyi ya? Perasaan tadi ribut." sindir Bara menahan tawa. "Kamu malu ya?"
Alexa mendelik ke arah Bara. "Memangnya kamu, enggak punya urat malu." pukas Alexa.
"Ih, malu beneran. Enggak usah malu. Kita bahkan udah pernah melakukan hal yang lebih dari itu. Yang tadi mah biasa." Bara berkata dengan santai seperti biasa.
Alexa menahan diri agar tidak memutilasi Bara seperti adegan film tadi. Sumpah! Pria di sampingnya ini benar-benar menyebalkan. Kenapa mereka harus bertemu lagi coba?
"Udah deh, sebaiknya kamu sekarang pulang. Enggak baik seorang pria lama-lama berada di dalam apartemen yang hanya dihuni oleh seorang gadis kayak gini. Lagian udah udah hampir sore. Aku ngantuk. Ini waktunya buat aku tidur siang." Alexa menguap untuk memperkuat ucapannya.
Cara yang paling mudah agar Alexa tidak melihat Bara lagi untuk saat ini adalah dengan cara mengusir pria ini secara halus dari apartemen.
"Kamu ngusir aku?"
Alexa mengangguk. "Kentara ya?" ucapnya santai.
Bara berdecak. "Ck. Padahal aku masih pengen di sini sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Possessive Ex {TAMAT}
ChickLitRomantic Comedy Demi mimpinya menjadi perancang busana hebat, Alexa pergi ke Paris untuk belajar selama satu tahun. Ia berpesan kepada Tania, sahabatnya, untuk mengawasi Arga, tunangannya. Siapa sangka saat Alexa pulang, ia dikejutkan dengan kabar...