21 miles : Hide & Seek

3.2K 356 10
                                    

"aku Yamato yang akan memimpin para pekerja di sini, salam kenal dan mohon bantuannya"

Pria dengan topi pekerja putih itu menunduk hormat, lalu diikuti Kakashi. "mohon kerjasamanya, saya Kakashi Hateke, pemimpin dusun ini"

Lalu mereka saling berjabat tangan setelahnya. Sudah seminggu lalu saat ia di beri tahu bahwa proposal mereka di setujui, pembangunan jalan akan pemerintah lakukan, dan pagi ini mereka_para pekerja datang berbondong-bondong menggunakan bus yang tentu sangat kesulitan untuk meraih desa ini.

"Kami sangat senang akhirnya pemerintah mau membantu kami" ujar Kakashi.

Ia menyambut mereka di kediaman yang telah disiapkan sebelumnya untuk para pekerja, ruangan kosong di belakang kantor yang merupakan salah satu aset dari desa ini, dan ruang ini biasanya digunakan untuk bermusyawarah atau diskusi. Mungkin ruang ini tidak akan cukup untuk menampung puluhan orang,tapi ia juga sedang menyiapkan rumah lainnya untuk mereka.

Para pekerja itu sampai di sini sejak semalam dan langsung beristirahat, Kakashi telah memberi tahu pada Sakura dan Shizune untuk menyiapkan makanan menyambut mereka pagi ini.

"Kami telah menyiapkan hidangan untuk kalian, dan maaf kami hanya bisa memberi seadanya yang kita punya."

Yamato mengangguk berjalan disampingnya bersama dua mandor lainnya. Dan sekitar ada dua puluh pria berbagai usia berjalan di belakang mereka _para pekerjaan yang akan membangun jalan.

"Tidak masalah, kalian sangat baik telah menyambut kami"

Dan seperti yang telah disiapkan Shizune, mereka akan makan di aula yang berada di kantor, meja panjang dan kursi mengelilinginya. Tidak banyak yang dihidangkan, hanya hasil bumi yang mereka tanam dan beberapa daging dan ikan untuk penambahan.

"Aku sangat senang Sakura, terakhir desa kita ramai sekitar sepuluh tahun lalu, mungkin."

Sakura melirik sejenak, "benarkah?" Dan ia kembali meletakkan piring kosong di atas meja.

Uh, rasanya Shizune ingin meloncat-loncat seperti anak kecil, wajahnya berseri-seri gembira. Tidak tau pasti, tapi yang jelas ia sangat senang jika desanya semakin maju.

"Aku ingat, dulu juga ada pembangunan tembok pembatas di bagian timur, dan para pekerja itu juga menginap disini"

Di bagian timur dan barat memang ada tembok tinggi sebagai pembatas, sejujurnya ia tidak tau itu berfungsi untuk apa kenapa harus dibangun di sana, karena sisi kanan dan kirinya hanya sebuah hutan yang cukup luas. Dan tembok itu masih berdiri di sana.

"Maksud mu tembok yang berada di ladang milik paman Edo?" Shizune mengangguk membenarkan.

Dan mereka bersyukur sedikit para pria bertubuh besar dan berasal dari kota yang jauh sana bisa menikmati kesederhanaan yang ia berikan, Kakashi tidak hentinya memanjat doa agar semuanya berjalan dengan lancar tidak ada kendala, dan apa yang selama ini ia harapkan untuk kelangsungan desa ini.

Lalu pada Sakura dan Shizune ikut tersenyum, karena harapan mereka sebentar lagi akan terkabul. Jalan desa akan di perbaiki dan akan langsung terhubung ke jalan besar yang saling menghubung kota dengan singkat, itu yang artinya akan memudahkan mereka untuk leluasa keluar masuk desa tanpa lagi ada rasa sungkan karena jalanan yang sulit di lewati.

Sakura melirik ke belakangnya saat merasakan hawa seseorang berdiri di sana, dan menemukan Ayame berdiri dengan suaminya di sisi wanita itu. Semuanya telah di mulai sejak satu jam lalu, saat matahari masih sangat pendek, para pekerja itu sudah mengambil peralatan yang mereka gunakan,dan di sudut tanah kosong yang telah di bangun tenda disis para mandor yang akan memimpin jalannya kontruksi.

21 Miles [Sudah TerREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang