21 miles : I'm sorry

3.6K 379 25
                                    

Pertanyaannya adalah apa ia akan menyerah untuk Sakura? Meski dengan jelas wanita itu menolak untuk membuka hatinya sedikit saja untuk dirinya agar kata maaf dari mulutnya bisa sampai pada wanita itu. Dan meski Sakura juga enggan untuk menatapnya lagi seperti dulu, bahkan sejujurnya itu lebih menyakitkan dari pada kalimat dingin yang Sakura berikan. Ia akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Harus diingat, ia adalah pria arogan dan egois, ia punya ambisi yang tinggi untuk suatu hal. Maka dalam hal apapun ia akan mewujudkan ambisinya kali ini, ia tidak peduli harus berapa kali pun Sakura akan mengatakan kata tidak padanya. Sasuke akan mempertahankan tujuannya. Bahkan jika dirinya harus berkorban lebih banyak dari yang diminta.

Karena ia adalah seorang pria yang memegang kata-katanya, berani berbuat berani bertanggung jawab. Dan ia akan menanggung semua yang telah ia lakukan, menembus dosanya pada Sakura.

"Mungkin Sakura ada benarnya, kita tidak perlu lagi mengganggu hidupnya." Ujar Naruto saat mereka berjalan keluar dari ruangan rapat, setelah termenung lama di sana.

"Kita tidak menggangu hidupnya."

Naruto memutar bola matanya malas, melihat wajah Sasuke yang masam dan ada sedikit pancaran aneh dari matanya, entah apa yang tengah di pikirannya. Setelah pulang dari Desa dan Sasuke bicara dengan Sakura, pria itu lebih banyak termenung lagi, dan beberapa kali ia memergoki Sasuke yang sepertinya hampir menangis. Sejujurnya Naruto tidak tau apa yang telah di bicarakan Sasuke dengan Sakura waktu itu,tapi jelas perubahan Sasuke sangat ketara. Tapi sekarang pria itu sedikit terlihat lebih baik dari sebelumnya.

"Em, Sasuke. Sebenarnya aku juga sudah bicara dengan Sakura saat itu." Naruto menatap punggung Sasuke takut-takut, karena ia ragu dengan apa yang akan ia sampaikan. "Sebelum kau dan dia.."

Ia menghentikan langkah kakinya, menoleh ke arah Naruto yang berdiri tepat di belakangnya. "Kau, bicara dengan Sakura?"

"Ya, bukan sesuatu yang penting. Tapi jelas Sakura tidak ingin__"

Sasuke mengerutkan keningnya menunggu kalimat selanjutnya dari mulut Naruto, pria sampai detik berikutnya Naruto tidak mengucapkan kata lagi tapi malah terlihat termenung. "__Kita mengingat kejadian itu,kan?"

Diamnya Naruto sebagai iya baginya, Sasuke menghela nafasnya sepertinya ini seolah tiada harapan baginya, bahkan Naruto telah bicara dulu dengan Sakura sebelum dirinya. "Apa yang dia katakan?"

" Dia bilang kita tidak perlu mengurusi hidupnya, baginya semua itu telah berlalu." Naruto ingat betul bagaimana raut serius yang Sakura tunjukan, wanita itu benar-benar telah melupakan masa lalu mereka, seolah itu tidak pernah terjadi.

Helaan nafasnya keluar lagi saat ia melangkahkan kakinya lagi menuju ruangannya yang mungkin dapat meringankan beban pikirannya. Bahkan ia belum memulai tapi semuanya orang bahkan sudah menyerah, ia tidak ingin berhenti dulu, ia ingin melihat lebih jelas bagaimana kehidupan Sakura setelah ia pergi meninggalkan wanita itu, bagaimana wanita itu melanjutkan kehidupannya, bahkan wanita itu juga sudah berpikir untuk melupakan segalanya, sedangkan dirinya, Sasuke seolah berjalan di tempat. Ia ingin tahu segalanya tentang Sakura yang baru.

"Kalau begitu bagaimana dengan hidup yang baru?"

Naruto mengerutkan keningnya terdiam atas kalimat Sasuke yang mengambang, tapi ia tak ingin menanggapinya. Tau betul seperti apa sosok Sasuke sejak masih kecil, pasti baginya tidak asing akan sikapnya. Sasuke pasti punya rencana sendiri untuk tujuannya dan apa yang ada di otaknya tidak mudah untuk dibaca.

Dan karena Sakura ingin melupakan yang lalu bagaimana dengan yang baru?. Dalam benaknya ia tidak menyerah begitu saja, ada banyak cara untuk mengembalikan situasi. Jika Sakura ingin kehidupan lamanya terlupakan maka ia ingin membuat kehidupan baru bagi wanita itu, bagaimana pun caranya.

21 Miles [Sudah TerREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang