21 miles : it's time?

3.1K 356 5
                                    

Kembali ke pusat kota Konoha rupanya tidak membawa kelegaan baginya, saat ia tidak mendapatkan apa yang ia inginkan dan segala hal yang telah ia lewati sejenak di tempat yang ia yakini bisa menemukan sesuatu yang berharga baginya.

Sasuke tau bahwa ia harus bisa lebih bersabar dari apapun, dari waktu dan kepastian. Tapi sayangnya, rasa ego yang bagian dari dirinya itu selalu saja memberontak dan tidak mau ia ajak kerjasama. Saat ia tidak sabaran menghubungi sekretariatnya untuk menanyakan kelanjutan tugasnya, dan ia tidak mendapatkan apapun yang baru, selain bahwa proyeknya berjalan dengan lancar.

"Maaf tuan, tuan Uchiha sedang ada rapat, jika anda berkenan mau menunggu."

Tapi sepertinya pria tua dengan perut buncitnya tidak mendengarkan apa yang wanita dengan dandanan menor yang selalu menyapa siapa saja di meja resepsionis.

"Aku tidak peduli, dia harus bertanggung jawab."

"Tapi tuan anda tidak bisa masuk begitu saja."

"Sekali lagi aku tidak peduli!" pria itu melangkah kakinya menggeser dengan kasar pada wanita itu.

Sasuke melarikan matanya pada pria itu yang tengah menatapnya dengan raut wajah menahan marah, dan dengan kepalan tangannya membuat Sasuke tersenyum miring.

"Maafkan saya tuan Uchiha, dia tidak mau menunggu Anda"

Sasuke mengangguk mengangkat tangannya agar resepsionis yang selalu menggoda karyawannya di setiap kesempatan untuk kembali ke mejanya.

"Apa yang anda inginkan?" Tanyanya tenang.

"Apa yang kau lakukan pada perusahaan ku, berengsek!"

Sasuke tidak terkejut pada umpatan yang keluar dari mulut rekan bisnisnya_atau mungkin rekan bisnisnya. Ia menarik nafasnya tenang, saat pria itu berjalan mendekat ke arahnya dengan amarah yang sudah tidak bisa dibendung. Lalu melirik pada staf yang ikut bersamanya untuk tidak ikut campur.

"Apa yang ku lakukan?, Jelas aku melakukan hal yang ada di kertas kontrak itu."

Tanpa peduli lagi Sasuke melangkahkan kakinya melewati bahu pria dengan perut buncitnya, merasa tidak ada lagi hubungan di antara mereka, karena kontrak kerja sama mereka telah berakhir lama. Lalu apa maksudnya tanggungjawab atas bisnisnya yang mulai kritis,itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan dirinya.

"Kau menjanjikan saham perusahaan ku akan naik,tapi apa yang kau lakukan,hah?!"

Pria itu belum menyerah untuk menuntut Sasuke atas apa yang telah terjadi pada usahanya yang telah ia bangun dari nol dan sekarang setelah kesempatan besar datang padanya, yang mana membawanya dalam sebuah lubang besar bernama kebangkrutan. Entah apa yang telah terjadi, tapi sejak bekerja sama dengan Uchiha. corp mendadak banyak kesalahan dalam bisnisnya itu, mulai dari turunnya saham dan beberapa infestor yang mundur. Tapi, dalam hal ini ia menarik satu kesimpulan, bahwa Sasuke telah memanipulasi perusahaannya.

"Seingat ku kau bahkan mendapat lebih dari apa yang kita sepakati?"

Sasuke tidak mau mendengar jawaban apa yang akan diberikan pria tua itu karena ia terdiam akan perkataannya, ia melirik pada dua orang bawahannya yang mengekorinya di belakang, memberi isyarat untuk kembali berjalan dan menghiraukan pria yang tengah menahan kesalnya setengah mati. Karena ia tidak punya banyak waktu untuk meladeni omong kosong macam ini.

Dan semua orang menunduk saat Sasuke melewati mereka, berjalan menuruni tangga dan masuk ke dalam mobil yang telah siap di depan pintu kantornya.

Tujuannya kali ini lebih penting dari pada harus berceloteh panjang untuk urusan yang tidak penting,bukan salahnya jika banyak rekan bisnisnya yang sering menuntutnya dengan tuduhan yang tidak jelas, setahunya dan seingatnya semua prosedur perjanjian kontrak telah ia kerjakan sebaik mungkin, untung dan bonus adalah lain ceritanya.

21 Miles [Sudah TerREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang