21 miles : Get up!

3K 349 8
                                    

"Aduh!"

Naruto menundukkan kepalanya saat merasakan kakinya seperti terbentur sesuatu dan suara rintihan kecil menyapa telinganya saat ia masuk ke dalam tenda mendahului Sasuke dan Yamato di belakangnya. Dan kepala kecil hitam yang ia dapatkan sedang menunduk dalam, untuk sesaat ia terkejut bagaimana ada anak kecil di sini, lalu matanya bergerak mencari seseorang yang mungkin membawa gadis kecil yang kini duduk sambil memegangi kepalanya yang mungkin terbentur dengan kakinya tadi, tapi ia tidak menemukan siapapun selain gadis itu.

"Hai, nak. Apa kau tidak apa-apa? Dan apa yang kau lakukan disini?"

Kepala kecil itu terangkat membawa onyx hitam di lubang matanya dengan berkaca-kaca. Naruto segera menundukkan tubuhnya meraih tangan gadis itu yang sedang memegangi jidatnya.

"Hei, jangan menangis"

"Ada apa?"

Naruto melirik kan matanya pada Sasuke yang menyerobot masuk bersama Yamato di belakangnya. "Siapa anak kecil ini?"

Yamato mengedarkan pandangannya ke seluruh ruang dalam tenda ini dan tidak ada siapa-siapa, melirik lagi pada anak kecil yang tengah menangis.

"Dimana ibumu, sayang?"

Gadis itu kembali mengangkat wajahnya melirik Yamato yang mengelus rambutnya dan seketika itu juga tangisannya reda berganti isakkan kecil.

"Kau tidak boleh bermain disini"

Sasuke masih berdiri di belakang Naruto yang sedang berjongkok. Yamato berdiri melirik Sasuke dan gadis kecil itu sekali lagi. "Aku akan panggil seseorang untuk mengantarkannya pulang"

"Tidak usah paman, aku bisa pulang sendiri" katanya sambil mengusap matanya yang basah. "Aku minta maaf karena masuk ke sini"

Dan gadis kecil itu segera membungkukkan badannya pada pria -pria di depannya dengan hormat, mengambil lagi tasnya yang terjatuh dan segera berlari keluar. Naruto masih termenung menatap badan gadis itu yang kian menghilang di telan jarak, karena entah mengapa ia merasakan sesuatu yang aneh pada gadis itu, atau lebih tepatnya pada onyx hitam gadis itu, seperti ia pernah melihatnya atau apapun itu.

"Kenapa dia menangis, Apa kau melakukan sesuatu padanya?"

Jelas tatapan Yamato padanya mengarah pada hal yang aneh, berpikiran macam-macam. Naruto menggelengkan kepalanya tidak terima pada tuduhan Yamato yang sangat mustahil.

"Dia menabrak kaki ku" jawabnya singkat.

Sasuke tidak peduli saat ia menarik satu kursi plastik yang tertumpuk di pojokan, bokongnya terasa panas karena duduk terlalu lama di mobil, tapi berdiri pun membuatnya lelah. Naruto dan Yamato melakukan hal sama, duduk saling berhadapan. Sampai seseorang bawahannya Yamato ikut masuk dengan membawa nampan di tangannya yang penuh dengan makanan dan tiga botol mineral dingin.

"Sebenarnya desa ini menakjubkan"

Naruto tanpa malu meraih salah satu air mineralnya dan langsung meneguknya sampai setengah, tenggorokannya sangat kering seperti gurun Sahara. Tapi Sasuke dengan santai melirik Naruto lalu mengambil bagiannya, membuka tutupnya dengan perlahan lalu menuangkan air itu ke dalam tenggorokannya.

"Hn, aku melihat itu sepanjang jalan" katanya sarkasme.

"Jika jalanan berlubang yang kau maksud aku minta maaf, bukan itu." Yamato menggelengkan kepalanya tidak setuju.

Sasuke dan Naruto mengangkat satu alisnya merasa bahwa apa yang dikatakan Yamato tidak seperti apa yang telah mereka pikirkan. Naruto meletakkan botolnya mengambil satu kripik kentang yang tersaji di meja, lalu melirik pada suruhan Yamato yang bergegas keluar setelah mengambil sesuatu di balik lemari kecil.

21 Miles [Sudah TerREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang