Halo semuanya gimana keadaannya? Semua sehat kan?
Oh ya cimol mau mengucapkan selamat berpuasa bagi yang menjalankan❤️
Maaf ya lama banget update nya soalnya banyak tugas hehe.
Oh ya jangan lupa meninggalkan jejak ya🥺🥺🥺 biar aku semangat lanjuttinnya
Terima kasih buat kalian yang setia sama cimol, ngedukung cimol, cimol sayang kalian hehe❤️❤️❤️🍭🍭🍭Disinilah lio sekarang di cafe langganan abangnya,dimana teman abangnya dan abangnya membuat keributan bukan keributan yang bikin polisi datang tapi ini keributan candaan khas anak-anak muda, yang ngomong ngalur ngidul, bahkan ada salah satu teman abangnya yang centil dengan lio mulai sedikit demi sedikit mendekat dan itu membuat lio risih dan jijik.
Lio benci wanita penggoda, wanita yang menghias wajahnya berlebihan, wanita pembohong, wanita penghianat dan masih banyak hal negatif yang lio tak sukai.
"Eh si adek gemessin banget sih, ganteng banget sampe-sampe si mark aja kalah ganteng" ucap wanita tersebut.
Sedangkan temannya yang cowok hanya bersorak, dengan hati dongkol lio hanya bisa berdiam diri sambil bergeser jika wanita itu juga ikut bergeser mendekatinya.
Sampai akhirnya lio berdepetan dengan abangnya, lio meremas pucuk hoodie abangnya supaya abangnya menoleh dan peka kalau dia sudah mulai tidak nyaman dengan keadaan sekarang.
Mark yang peka adiknya mulai risih kemudian secara tiba-tiba pamit keteman-temannya, "gua pamit dulu ya adek gua udah capek kayaknya"
Teman mark menyayangkan hal itu sampai ada yang ingin ketemu lagi sama lio, ada yang minta kontak lio membuat lio dongkol lalu pergi tanpa pamit dengan langkah lebar lio melangkah menjauhkan diri dari teman abangnya yang laknat itu.
Tanpa melihat depan lio terus berjalan sambil menunduk, tanpa sadar lio menabrak seseorang yang membawa kopi. Kopi itu tumpah dan mengenai badan lio sedangkan si pemilik kopi terkena kopi panas itu di tangannya keduanya menjerit kesakitan tapi yang lebih parah lio dada juga perutnya terkena kopi.
Lio yang sadar sudah menabrak seseorang membuat orang itu kesakitan dengan sigap entah inisiatif darimana dia menarik orang itu ke toilet setelah didepan wastafel lio dengan cepat membuka kran itu lalu menuntun tangan orang itu ke aliran kran. Entah perasaan darimana tapi hatinya tidak tenang melihat orang itu meringis kesakitan akibat ulahnya.
"Maafin gua, gua ga sengaja nabrak lo" ucap lio dengan nada khawatir
Sedangkan orang itu hanya mengangguk sambil meringis sesekali karena lukanya, tapi orang itu tanpa sengaja melihat pakaian lio yang basah akibat kopinya.
Dengan segera dia menarik tangannya membuat lio yang fokus dengan luka orang itu sedikit kaget "eh ben--" kata-kata lio terpotong ketika orang itu membuka tasnya dan mengambil kaos polos didalam tasnya lalu mengulurkan kaos itu ke dia.
"Pake" singkat orang itu
"Eh tapi kan gu--" lagi-lagi omongan lio kepotong setelah orang itu melempar kaosnya ke dada lio.
Lio tetap menolak dan membuat orang itu dongkol dengan gerakan kilat dia menarik baju lio, lio yang kaget karna diserang tiba-tiba akhirnya menjerit. Setelah bajunya terlepas lio lagi-lagi dibuat kaget karna orang itu merampas baju yang dikasihnya tadi kemudian dipakaikan ke badannya.
Setelah selesai orang itu buru-buru membereskan tasnya dan pergi, tapi lio yang masih kaget hanya bisa menatap orang itu dalam diam.
"Nama lo sapa? Gua anotolio panggil aja lio dan maaf untuk yang tadi ya"
"Anatalio, nata. Hem" singkat orang itu
(Anatalio)
Tanpa basa-basi lelaki yang bernama nata itu pergi dengan tatapan yang sangat penuh dengan amarah entah tatapan yang ditangkap dengan lio tidak bisa dia artikan, apakah dia marah karna kopi, atau kaos yang dia pakai ini?
Lio seakan ditarik kembali ke beberapa menit yang lalu bahwa dia kesini bersama abangnya pasti abangnya panik nyariin dia.
Lio bisa melihat abangnya riwa-riwi sambil nanyai orang satu-persatu pasti dia lagi nyariin dia, dasar posesif ditinggal bentaran aja udah kayak orang gila -batin lio
Dengan langkah ringan lio menghampiri abangnya yang sudah hampir jadi orang gila disana, tapi sesuatu yang mengalir dari hidungnya membuat langkahnya berhenti dengan cepat dia meraih tisu dimeja cafe tersebut setelah selesai lio kembali melanjutkan langkahnya.
Mark yang melihat lio menuju ketempatnya dengan segera dia berjalan menghampiri lio yang sudah memakai kaos yang berbeda, "abis darimana sih lo" sangking kesalnya tanpa sadar mark berbicara menggunakan nada tinggi membuat lio ketakutan, entah darimana kilasan-kilasan bayangan hitam diotaknya. Mark yang sadar adiknya terdiam akibat bentakannya kemudian menarik adiknya ke parkiran dan memasuki mobilnya, lio yang masih diam hanya mengikuti apa yang mark lakukan.
Dengan cepat mark merengkuh adiknya karna dia tau pasti dia teringat sesuatu akibat bentakannya tadi. "Maaf" lirih mark
Lio tanpa sadar menitihkan airmata, pikirannya masih dibenuhi kilasan bayangan hitam, "ab-bang pulang" pinta lion dengan gugup.
Mark mengangguk dengan sedikit panik dia langsung bergegas melajukan mobilnya, mark panik lio mengingat sesuatu yang harusnya tidak dia ingat maka dari itu dia harus cepat sampai ke rumahnya, karna hanya sang ayah yang bisa membuat lio kembali seperti biasanya.
Lio terus-menerus terdiam memandangi jalanan sambil berfikir itu bayangan apa, kenapa dia merasa ketakutan akan yang dia lihat dalam ingatannya, apa ada sesuatu yang terjadi padanya dulu kenapa dia tidak bisa mengingat apa-apa tentang dirinya yang dulu.
Tidak butuh waktu lama mark mengemudikan mobilnya untuk sampai kerumah, dengan sedikit berlari Mark membukakan pintu untuk adiknya dan menuntun adiknya masuk kerumah. Rendra yang duduk di ruang tamu melihat kedua anaknya sudah pulang tetapi kenapa anak bungsunya berjalan sambil menatap lurus dengan kosong dia langsung berdiri menghampiri kedua anaknya.
Rendra panik lio tidak merespon saat dirinya menghampiri lio, biasanya lio pasti akan menyapanya kalau tidak lio akan mengadu kelakuan abangnya.
"Bang lio kenapa?!" Panik rendra.
"Yah lebih baik ayah tenangin lio kayak biasanya yah, nanti abang jelasin" ujar mark yang juga panik.
Tanpa pikir panjang rendra menggendong lio ala koala kesukaan lio, sambil sedikit berbisik dan mengayunkan kekiri dan kekanan seperti balita. "Anak ayah kuat, adiknya abang mark kuat, lio kesayangan semua orang, jadi jangan takut" bisik rendra sambil sedikit terisak ketika melihat kembali keadaan anaknya yang seperti ini.
Mark yang melihat ayah dan adiknya seperti itu menjadi semakin merasa bersalah dia benar-benar abang yang gak berguna, disaat semua para kakak akan melindungi adiknya tapi dia membuat adiknya terluka dan kembali kemasa-masa menyakitkan itu.
.
.
.
Bersambung
Maaf, ada perubahan visual tokoh
Silahkan dilihat di part TOKOH disitu sudah aku rubah tokohnya yang menurutku cocok dengan ceritaku kali ini. Sekali lagi maaf ya bikin kalian ga nyaman.(Maaf banyak typo, jangan lupa vote komen dan share)
-cimol-
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTOLIO
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE YAA] [HARGAI KARYA ORANG DENGAN TIDAK MENJIPLAK] lalu untuk apa hidup jika dipermainkan takdir? Mungkin ucapan selamat tinggal, adalah kata-kata yang paling tepat untuk meninggalkan takdir. Anatolio Rarendra pemuda yang...