Tanpa basa-basi mark langsung saja menghempaskan lio ke jok mobil sampingnya dan kemudian mark menaiki jok pengemudi, dengan amarah yang saat ini sedang bergemuruh mark menginjak pedal gas tanpa aba-aba dan menyebabkan lio kaget setengah mati.
Lio hanya memandangi pergelangan tangannya yang diseret paksa abangnya itu dan sesekali melihat abangnya yang dengan serius membelah jalan dengan cepat.
"Bang pelan-pelan lio takut" lirih lio.
Dan lirihan lio hanya dianggap angin lalu oleh mark yang ada diotaknya dia harus dapat jawaban dari sang ayah, kenapa anak itu bisa mempunyai foto keluarnya, yap betul foto yang jatuh tadi adalah foto keluarga mark lengkap dengan bundanya yang sedang mengandung ditengah-tengah ada anak kecil yang tidak lain adalah mark diapit oleh ayah bundanya dan dibalik foto tersebut ada juga foto yang ditempel dengan lem dimana foto itu menunjukan bocah laki-laki dengan senyum uniknya menghadap kamera dan bundanya yang mencubit pipi gembul bocah itu.
Karna abangnya tidak dengar lio berusaha memperingatinya tapi lio malah dapat bentakan dari sang kakak "LO BISA DIAM GAK SIH!?" Bentak mark tanpa menoleh ke lio.
Lio yang mendapat bentakan dari mark hanya bisa mematung kaget karna ini kali pertama selama dia hidup mark tidak membentaknya bahkan jika mark tidak sengaja berbuat kasar yang menangis bukan lio melainkan mark tapi sekarang kenapa sifat mark berubah 180° setelah melihat sebuah foto, kenapa bisa? Itu yang saat ini lio fikirkan.
Lio menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan dirinya, "Tapi bang ini berbahaya!!" Ucap lio.
Seperti sebelum-sebelumnya mark tetap tidak peduli, tidak sampai berpuluh-puluh menit akhirnya mereka sampai mension meski harus memacu kecepatan tinggi. Dengan tergesa mark langsung memasuki mensionnya dan melupakan lio. Lio yang mencoba paham hanya mengikuti mark dari belakang.
"AYAH" teriak mark, karna tidak adasautan mark memutuskan pergi ke ruang kerja sang ayah.
Brakk
Dibuka pintu ruang kerja ayahnya dengan kasar, terlihat mark tidak sabar menghampiri sang ayah dengan langkah lebar mark menuju ke meja kerja ayahnya dimana terlihat sang ayah sedang fokus dengan layar didepannya dan tidak memperdulikan suara keras yang mark perbuat.
"Apa ayah ingat ini?" Tanya mark
Sang ayah yang dikejutkan kedatangan sisulung dengan sebuah foto keluarga yang sangat bahagia itu langsung terlihat tegang.
"Dan lihat dibelakangnya" sambung mark.
Dengan segera rendra membalikan foto itu dan terkejut ada foto bunda dari anak-anaknya dan juga seorang anak laki-laki yang memiliki senyum unik seperti lio, dia tau anak itu bahkan dia juga melihatnya lahir di dunia ini.
Bersamaan dengan lio, iya lio dan anak ini hanya beda 5 menit bahkan itu hal yang tidak rendra duga karna saat pemeriksaan hanya diketahui satu bayi tapi tuhan berkehendak lain istrinya melahirkan bayi kembar yang sangat lucu.
"Ayah tau" lirih rendra masih dengan menatap sendu foto yang mark berikan.
"Dia bundamu dan-" sebenarnya rendra belum siap mengatakannya takut lio terkejut dan trauma yang lio alami akan kambuh tapi semoga saja pikiran buruknya tidak terjadi.
"Dan adikmu, bisa diartikan kembaran lio atau kakak lio yang lahir beda 5 menit dari lio" ucap rendra.
Baik lio maupun mark terkejut dengan pernyataan yang ayahnya ucapkan. Mark yang sangat emosi karna ayahnya menutupi kebenaran ini langsung saja maju satu langkah lebih dekat kehadapan sang ayah. "Kenapa ayah tidak memberitahu bahwa aku dan lio masih mempunyai saudara yah?" Tanya mark yang masih sangat sopan karna bagaimanapun didepannya adalah orang tuanya.
"Ayah tidak ingin menutupinya tapi kedaannya memaksa ayah harus menutupinya untuk sementara"
Mark langsung diam tidak menyahuti dan masih ingin mendengar penjelasan sang ayah tanpa terpotong. "Ayah belum bisa mengatakan apa alasan bunda dan ayah memilih pisah dan bundamu membawa saudara kalian tapi ayah janji jika ayah siap dan keadaan lio memungkinkan, ayah akan cerita, ayah janji nak".
Mendengar namanya disebut sang ayah lio hanya menatap dalam wajah sang ayah sambil bertanya-tanya dengan batin dan otaknya.
"Baik jika itu keinginan ayah mark memahaminya tapi aku minta ayah bawa anak yang berada difoto ini kesini, ah setidaknya keberadaan anak itu membuatku tenang jika anak itu ada berarti bunda juga masih ada. Iya kan yah?" Pinta mark yang hanya diangguki oleh sang ayah.
Rendra menoleh ke si bungsu, dan memberikan senyuman hangat utuknya menandakan semuanya akan baik-baik saja. Mungkin.
Bersambung...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai-hai cimol kembali lagi nihhhh duh maaf ya pas waktu itu aku oernah janji up tapi malah gak jadi up karna ada kesibukan mendadak dan membuatku gak konsen buat lajutin lio tapi alhamdulillah aku bisa nyicil-nyicil dikit buat cerita lioSemoga kalian suka jangan lupa vote dan komen (aku juga minta saran dan kritik kalian. Apapun itu aku terima hehe)
.Cimol.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTOLIO
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE YAA] [HARGAI KARYA ORANG DENGAN TIDAK MENJIPLAK] lalu untuk apa hidup jika dipermainkan takdir? Mungkin ucapan selamat tinggal, adalah kata-kata yang paling tepat untuk meninggalkan takdir. Anatolio Rarendra pemuda yang...