Chapter 3

24 9 0
                                    

Happy Reading🌟

_________________________

<Cuplikan episode sebelumnya>

Setya terduduk sendirian, mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja. Matanya mengedar ke sekeliling kantin. Kemudian terhenti pada gadis yang memperhatikannya dengan tajam.

Setya berpura-pura tidak sadar, gadis yang ada di meja paling pojok itu menatapnya terang-terangan. Sesekali Setya melirik, nyatanya pandang itu tetap buatnya.

Merasa risih, ia pun bangkit dari tempat duduknya.

Sekali lagi ia menoleh, dan gadis itu masih mengikuti kemana ia berjalan dengan kedua netranya.

Kenapa sih dia liatin gua? Apa di gigi gua ada cabe?

(3 : Ingin Lepas)

Siang yang panas itu, siswa siswa belajar dengan khidmat disetiap kelasnya. Menikmati pelajaran yang walaupun 'agak' membosankan seperti mereka yang sekarang sedang menyapu halaman.

Srek srek srek srek

"Gara gara lu sih Di! Kita kan jadi harus ngerjain tugas tukang kebersihan sekolah yang bejibun jibun! Lu tau kan kalau gue takut kolor?!" Aji mengomel pada Aldi yang sedari tadi hanya menonton temannya sambil bersandar pada pohon. Ia menikmati roti kantin dengan santainya.

"Kolor kolor! Kotor wahai nak kampoeng!" Setya menjitak kepala Aji.

"Wkwkwk, typo mas nya." Aldi tertawa terpingkal pingkal. Disusul Setya yang juga tertawa.

"Aldi! Lu juga malah santuy gitu! Bantuin napa!" Setya menarik narik tangan Aldi.

"Mohon maap kawanku, aku sedang tidak mut. Lain kali saja ya," Aldi lalu merebahkan dirinya diatas rerumputan.

"Liat tuh ada yang panas," Aji memanas manasin Setya yang sedang mengepalkan tangannya dengan penuh dendam.

"Huft... Bodolah, gue mau bilang, disitu ada taik kucing," Setya lalu melanjutkan kegiatannya.

"Huaaa yang beneran lu?!" Aldi lalu bangun dan merasakan sensasi dingin di punggungnya.

"Wkwkwkwkwk, mantap tuh masih fresh anunya wkwkwk." Aji lalu berbalik dan menyusul Setya.

"Huaaa gue nyesell!!" Aldi lalu meninggalkan tasnya dan segera ke toilet terdekat.

Kerjain ah~ batin Aji sambil cecekikan.

"Heh, lu ngapain?" Aji menjatuhkan sapu lidinya dan mengamati niat usil sahabatnya itu.

"Hohoho, si anak babon itu pasti bakal khawatir sama anak anaknya." Aji menggosok gosokkan tangannya.

"Sa ae lu, cabut kuy si babon kayaknya ke kantin dulu wkwkw." Setya lalu mengajak Aji ke perpus bersama sambil bergandeng tangan (saking jomblonya:v)

^Sedangkan dari alam yang sama namun beda perasaan...^

"Ohok ohok," Tiba tiba jus yang Aldi pegang tumpah di kantin.

**********

Prok prok prok!
Setya membersihkan tangannya.

"Dah selesai?" Aji meneupuk pundak Setya dengan senyum yang menyeringai dari belakang.

"....." Pundak Setya bergetar sambil komat kamit ga jelas.

Bismika Allohuma Bariklana... Setya menutup matanya sedalam dalamnya:v

"Apasih malah komat kamit lagu Rhoma Irama! Temen lagi nanya juga!" Aji mengguncang guncang badan Setya.

FluchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang