Happy Reading🌟
_________________________
<Cuplikan episode sebelumnya>
"Menjauh?" Gumamnya.
"TADI NAPA GUE DEKETIN? SUTET BODOHH!" Setya memaki dirinya.
Harusnya ga gue deketin argh! Tapi...
"Kenapa dia yang ngejauh?"
(7. Yang sebenarnya)
Kelopak mata Eca mengerjap, remang-remang berkeliling dan menangkap seorang pria dengan tangan besar dan berurat. Seperti dijadikan patung, gadis itu tidak bisa menggerakkan tubuhnya, bahkan hanya sekedar jemarinya. Ia berdiri tegak, memandang pria yang tengah berjalan ke arahnya.
Buram, Eca tidak mampu menggambae jelas bagaimana rupa lelaki di hadapannya.
Lelaki itu tertawa miring. "Disini, rupanya..."Brukkk!
Eca tersungkur keras, rasa sakit yang meluap ke permukaan tubuhnya. Seolah memang benar-benar ada.
Gadis itu diseret, menahan tubuh dengan jari-jari kecilnya. Namun ia tahu, tidak akan mampu. Airmata melesat cepat, sorotnya melemah.
Gelap.
***
"T... T-ttolong.." Serak, melirih.
Keluar dari bibir yang kering, pucat seorang gadis. Derai gaun kuning dengan bercak yang mencoklat. Terlihat, rambutnya menutupi bagian punggung secara sempurna.
Urat matanya nampak jelas pada pandangan Eca.
Apa aku dibawa ke dalam masa lalunya? Eca bertanya di dalam benaknya.
Tangannya merambat perlahan, dingin menyentuh kaki Eca. Refleks gadis itu memundurkan kakinya beribu langkah.
Terlihat cairan merah mengalir dari organ vitalnya, Eca menonton dengan penuh kebingungan dan perasaan yang terombang ambing.
Dan Eca baru menyadari bahwa, tak ada yang bisa melihat nya. Pandangan nya teralihkan oleh laki-laki yang menembus nya tadi. Wajah nya cukup familiar hingga ia akhirnya menyadari bahwa laki-laki itu adalah seseorang yang dikenalinya.
S, s-ssetya?!
Eca melihat laki-laki itu memegang tongkat baseball, menatap lurus ke depan, tepat nya ke arah wanita itu.
Apa... yang dilakukan nya?!
"Setya!" Sontak yang membuat Eca panik, Setya membabi-buta wanita itu dengan pukulan, Sementara mata Eca yang melihat itu berair dan memerah, pedih melihat pemandangan yang menyakitkan itu, ia ingin berteriak, mencoba menghentikan Setya namun mulutnya dirasa bungkam. Ingin berlari, namun itu tidak berhasil. Mata dan tubuh nya seolah dipaku untuk melihat penyiksaan itu.
Buk! Buk! Buk!
"MATI KAU DASAR MAKHLUK J^^^^G!"
"..ugh... hentikan..."
Perempuan tersebut melemah, pertahannya melumpuh seketika.
Eca membuka mata nya, melayangkan pandang pada kamar yang gelap, dengan napas memburu cepat. Gadis itu menyeka keringat yang membasahi pelipis dan dahi nya, sambil mencoba untuk meluruskan apa yang baru saja dilihatnya dalam mimpi.
Ia segera beranjak dan mencari minum yang biasa ia simpan di meja, matanya kembali memeriksa sekeliling dengan was was, memastikan apa ia masih sadar dan waras.
"Huft..." helaannya panjang.
Eca meyakinkan dirinya bahwa itu adalah sepihan memori yang diberikan oleh perempuan yang membututi Setya selama ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/218689455-288-k795763.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fluch
HorrorAlesya Kirana hidup dengan penuh kedamaian dengan mata yang dapat melihat hal-hal yang tak biasa di sekelilingnya tak seperti mata manusia pada umumnya. Ntah ia harus memanggil itu sebagai anugerah ataupun kutukan, ia tak peduli dan menjalani hidupn...