Happy Reading🌟
_________________________
<Cuplikan episode sebelumnya>
Sore itu, senja terlihat indah. Bersamaan dengan senyuman mereka bertiga. Saling merangkul, persahabatan yang seperti poster legenda:v
"Enggg... Lu tau ga?"
"Apa Ji? Mau traktir dan minta maaf?" Tanyanya Setya pada Aji.
"Lu bau ketek Naga awokawokawok," Aji lalu melesat sekencang mungkin.
*Naga : teman mereka disekolah yang terkenal akan bau keteknya yang segar seperti Sprite (nyatanya nyegerin:v).
"Awas lu ya! Gue bakal kasih sesajen buat balas dendam ke lu ah!" Setya mengejarnya.
^ Disaat yang bersamaan... ^
Ah, gue ditinggal lagi...
ASEM!(4 : Salah Sangka)
Pulang sekolah kali ini tak seperti biasanya. Yang biasanya, Eca pulang dengan berjalan kaki sendiri, kini ditemani teman-temannya. Yah, mereka hendak pergi ke rumah Eca untuk mengerjakan tugas kelompok bersama.
"Neng..."
Sebuah suara berhasil membuat Eca menoleh. Ia baru saja berpikir temannya memanggilnya dengan panggilan 'Eneng'.
"...?"
Siapa sih?
"Hai neng! Nama saya Sumanto Tuka Ngbaso! Eneng bisa liat ketampanan saya kan?! Kyaaa!!!"
Eca lantas berpura-pura tak melihat makhluk yang kini tengah berjingkrak-jingkrak dengan lincahnya di depan nya.
"...."
"Neng?"
"Neng! Ai maneh!"
"Gopud neng?"
"Helooo! Inget saya?"
"Auah, mamang pergi nih ah! Mending ngamen." Ia lalu mencopotkan tangannya dan pergi meninggalkan tangannya dihadapan Eca.
Eca saat itu sedang bersama teman bobroknya, dan terpaksa menginjak tangan Sumanto dengan rasa yang pernah ada:)
Eca dan teman temannya melanjutkan perjalanan ke rumahnya. Eca, Hani, dan Jean berjalan sambil berbincang hangat selama beberapa menit karena memang tidak terlalu jauh dari sekolah.
Sesampainya dirumah Eca, tanpa basa-basi lagi, mereka mulai mengerjakan tugas dengan penuh semangat.
**********
Aih, aku bukan mamak kau Sumanto. Ngikut mulu kek anak pentol. Eca mengerutu, ingin rasanya ia memberi rasenggan terhadap muka buriknya Sumanto. Tapi ia juga haru tau, bahawa yang dihadapinya tak bisa dilihat masalalunya.
"Ne-"
Merasa tidak nyaman, Eca memutuskan untuk bangkit dari tempat duduknya.
"Eh? Lu mau kemana Ca? Kita kan belum selesai bung!" Ucap Jean nyerocos begitu menyadari gadis itu berjalan menjauhi tempat mereka.
"Ke toilet bentar," ucap gadis itu dan berbalik. Ia kemudian menghentikan langkahnya dan berdiri, menyandarkan pinggangnya di meja di bibir meja pantry dekat dapur.
"Neng, tangan punya babang tampan mana?" Sumanto mencoel coel lengan Eca dengan syantik.
"Dih, mana gue tau." Eca menghiraukan dan menatapnya malas, lalu masuk ke kamar mandi.
![](https://img.wattpad.com/cover/218689455-288-k795763.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fluch
HorrorAlesya Kirana hidup dengan penuh kedamaian dengan mata yang dapat melihat hal-hal yang tak biasa di sekelilingnya tak seperti mata manusia pada umumnya. Ntah ia harus memanggil itu sebagai anugerah ataupun kutukan, ia tak peduli dan menjalani hidupn...