#03 DIHUKUM

981 298 122
                                    

  Cinta dalam diam?menyesakkan.

------------------------

"Sebenarnya tuh ya gue dari dulu suka banget sama kakakk ituu tuh tapi gak berani bilang,nanti kalo bilang trus ditolak kan harga diri gue ilang" ujar Ika sambil menunjuk kearah lapangan basket.

Mendengar ucapan temannya itu,seketika Eca melihat Ika dengan mengerutkan dahinya dan raut wajah yang bertanya tanya.

"Rino" ucap ika singkat.

"Ohh,kak Rino ternyata" balas Eca menganggukkan kepala dengan wajah polos.

"Kirain kak Reza" Batin Eca lega dengan senyum tipis.

Rino emang teman dekat Reza.Dia juga Most Wanted dan ketua OSIS disekolah tapi sifat Rino yang justru kebalikannya dengan Reza.

Bel pergantian jam telah berbunyi

Eca dan Ika yang sedari tadi mengamati Most Wanted itu langsung berlari menuju kelas.kalau mereka masuk dari tadi pasti sudah dihukum Bu Dewi.Ia tidak peduli yang dihukum anak wakepsek,kepsek atau malah presiden katanya.Ya emang itu guru Matematika yang mengajar di kelas jam pertama tadi yang terkenal Killer.

Saat selangkah mulai masuk kelas,Ternyata Bu Dewi yang seharusnya sudah ke Kantor ternyata memberikan jam tambahan karena pak Eko yang mengajar seni budaya tidak masuk.Dan akhirnyaaa...

"Berhentii.Kenapa kalian baru masuk?" Tanya Bu Dewi mengarah ke dekat pintu kelas.

Seketika semua mata yang ada dikelas memandang kearah dekat pintu kelas dengan wajah datar,ya pasti kearah mereka berdua.Termasuk sepasang mata yang sedari tadi melihat kearah Eca dengan memasang senyum tipis.

Eca yang tidak bisa menjawab langsung menyenggol pundak Ika.

"Ehh,i i itu bu hehe kita tadi disuruh mbak ijah bantu nganter jajanan ke kantor,ya kan ca?" jawab ika

"Mana ada mbak Ijah nyuruh pas jam pelajaran"

"Kan...." Ujar Ika yang belum selesai

"Halah gausah ngeles.Sana ibu hukum berdiri di lapangan basket angkat 1 kaki sambil pegang kuping.Disana sampek pelajaran ibu selesai"

"Tapi buu.." bantah eca

"Bilang tapi sekali lagi?ibu hukum sampe istirahat!,jaketmu itu juga basah kan?itung itung ngejemur jaketmu juga"

Eca dan Ika yang malas berdebat pada akhirnya akan dihukum juga akhirnya memutuskan langsung ke lapangan basket dengan berjalan malas.

"Ya kali gue jemuran" ucap malas Eca.

"Udah persis sih" balas Ika terkekeh.

Riuhhh sorak-sorak dan tepuk tangan anak cewek yang jadi supporter basket mulai terdengar menggelegar.

Ayooo zaaa
Semangat rezaa
Ayo sayang,semangatt semangat semangat
Ayooo
Ayo ayo masukkk
Yaaa uhuu horeee
Waaaaaaaa

Eca yang mengamati keadaan disitu akhirnya menarik tangan Ika untuk mempercepat jalan.
Rasa malu yang melanda mereka berdua karena disitu juga ada cowok yang dia suka.
Mereka berdua akhirnya mengambil tempat tapi anehnya mereka berdua menjalani hukuman dengan membelakangi lapangan basket karena rasa malu mereka.

"Wahh parah parah,rasanya muka gue pengen gue copot" bisik Eca sambil merengek

"Ayo sini gua bantuu" balas Ika sambil memegangi muka sahabatnya itu.

"Haha gak jadi deng kan bercanda" balas Eca sambil memukul mukul pundak ika

Seketika Ika jatuh karena posisi kaki yang tidak seimbang karena diangkat.
Seketika semua mata memandang.Anak anak cewek yang melihat kejadian itu langsung tertawaa.Termasuk Reza yang melihat mereka dengan wajah datarnya terutama ke Eca yang tega mendorong temannya itu.
Ika yang menyadari itu langsung berdiri membersihkan roknya yang kotor.mereka malu rona pipi merah di keduanya pun muncul

"Ih elu apaan sih,malu nih gue" bisiknya ke Eca sambil membelakangi lapangan basket

"Ya maap bero,gua kan gak tau kalau lu bakal jatuh" Bisik Eca dengan santai padahal jantungnya berdetak hingga hampir copot.

Bel berakhirnya pelajaran tambahan pun berbunyi.

Ika dengan malunya segera berlari menuju kelas,tetapi Eca yang malah justru berlari sebaliknya.

"Caa,mau kemana?"

TBC.

Maaf ya kalo ada typo😂
Jangan lupa vote,komen yang banyak aku biar bisa ngetik panjang😭😂❤️
Terimakasih yang sudah mau baca first story ini.❤️

NATASHA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang