#08 TANGGUNG JAWAB!

559 83 59
                                    

"Dan jika ketidaksengajaan akhirnya menjadi takdir, kenapa tidak?"

-------------------------

Setelah setengah perjalanan, mobil itu berhenti dipinggir jalan yang sepi membuat mobil Ika yang dibelakang nya harus mengerem mendadak dan saat itulah Ika dan Eca turun dari mobil dengan rambut mereka yang diterpa angin bak orang yang akan perang.

"Beneran ini?" Bisik Eca saat sampai depan mobil Ika dengan raut wajah yang ragu-ragu.

"Beneran lah ayo!" Ajak Ika dengan suaranya yang keras.

"Eh iya-iya"

Saat sampai di samping kaca mobil yang tepatnya kaca mobil tempat menyetir, tiba-tiba kaca hitam mobil tadi yang tertutup dan tidak kelihatan didalamnya mulai turun perlahan dan menampakkan sosok dua laki-laki yang duduk bersebelahan di kursi depan.

Dengan raut wajah yang kagett Eca dan Ika tetap kekeh dengan pendiriannya untuk meminta ganti rugi saat kejadian waktu itu. Karena bagi mereka cinta tetap cinta tapi tidak akan membutakan mereka.

"Ayo cepetan,bilangg" bisik Ika dengan menyenggol bahu kanan Eca.

"Ganti ru-rugiii!" Teriak Eca dengan bibir yang bergetar seakan dia grogi.

"Ha?ganti rugi?" Tanya seorang cowok yang duduk di sebelah bangku mengemudi.

Haha ya, kenapa Eca grogii? karena ternyata mobil itu mungkin milik Reza, sang Most Wanted favoritnya dari lama yang tengah duduk di bangku kemudi, dan memandang Eca dengan wajah khasnya.

"Dihhh ngaco lu!" Ucap Rino dengan wajah yang seperti sedang tertawa meremehkan.

"Cihh ngaco pala lu, lu nggak tau apa ha? Jaket gue lo siramm waktu itu!" Ujar Eca yang suaranya nyaris terngiang-ngiang di gendang telinga mereka berdua.

"Dan gara-gara lu juga, gue di ejek Bu Dewi, paham gak sihhh?"

"Ganti rugi atau mobil ini gue siram pakek air selokan nohh ha?" Lanjutnya dengan senyuman sinis dan mengarahkan dagu nya ke arah sebuah selokan panjang di pinggir lapangan tepat mereka berhenti sekarang.

Karena Eca tidak tahan untuk menahan emosinya yang ia simpan sejak lama dan saat itu juga ia tak tau mengapa bisa meledak-ledak an emosinya seperti itu.

"Syabarr syabarr huh" Gumam sang teman perempuannya itu sambil menepuk-nepuk pundak seorang cewek yang seerti sedang meledak-ledak.

Tanpa membalas sepatah katapun, Eca langsung memicingkan kedua bola matanya ke sosok cewek perempuan didekatnya itu.

"Mau apa?"

Sepatah kata itu keluar dari mulut cowok yang bisa dibilang duduk di bangku sopir.

"Ha?" Jawab Eca sembari memutar bola mata dan mendengus kesal.

"Mau gue ganti apa?!"

"Traktir dia makann!" Saut Ika dengan wajah yang sumringahh.

"Dia siapa hahh? Cewek inii?" Balas Rino dengan melihat kearah tubuh Eca berdiri.

"Iyalah masak gue?, Eh kalo dipikir-pikir gapapa sih kalo gue"

"Udah?Gitu doang?okee!" Ketus Reza lalu menginjakkan pedal gas dan segera pergi meninggalkan mereka berdua dipinggir jalan.

NATASHA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang