Part 8

3 2 0
                                    

Sore harinya,Denny dan Mira sedang duduk di taman."Ah,enaknya duduk di taman ini sambil melihat langit sore." Kata Denny."Ya,apalagi ditemani denganmu." Kata Mira."Ya,jadi kita tidak merasa kesepian lagi semenjak kita berpacaran." Kata Denny.Tiba-tiba ada penculik anak."Ya Tuhan,ada penculikan anak! Mira,tunggu disini!" Kata Denny."Baik,D!" Kata Mira.Lalu Denny menangkap penculik anak itu."Dapat kamu! Sekarang kamu lepaskan anak itu,atau saya lepaskan peluru ini!" Kata Denny sambil menyodorkan pistolnya.Namun penculik itu memukul kepala Denny,hingga Denny terjatuh."D!!!" Teriak Mira."Sekarang aku harus kabur!" Kata penculik itu sambil membawa seorang anak."Tolong!!!" Teriak anak itu.Kemudian Mira menghampiri Denny."D,kau baik-baik saja?" Kata Mira."Tenang saja! Aku hanya kesakitan biasa,aduh!" Kata Denny sambil menahan sakit.Mira pun mengambil pistol Denny,dan menembak kaki penculik itu."Arghh!!!" Teriak penculik itu."Rasakan itu!" Kata Mira.Akhirnya anak itu bebas."Terimakasih,Mira." Kata Denny.Setelah itu,Denny memborgol tangan penculik itu.Kebetulan ada polisi yang lewat,jadi mereka memanggil polisi itu untuk membawa penculik itu ke penjara."Pak,ada penculik anak!" Kata Denny dan Mira."Apa!? Penculik anak!?" Kata polisi itu.Lalu penculik itu dibawa ke penjara oleh polisi itu."Kau masih kesakitan?" Kata Mira."Tidak kok,aku hanya..." Kata Denny.Tiba-tiba Denny jatuh dan lemas."D,kau baik-baik saja!?" Kata Mira dengan panik."Ah,maaf.Aku sedikit lemas dan kesakitan karena pukulan tadi." Kata Denny."Ya sudah,ayo kita pulang." Kata Mira.Kemudian Mira membawa Denny pulang kerumah."Kau lemas sekali,sebaiknya kau istirahat." Kata Mira."Tapi..." Kata Denny."Sudah,kau istirahat saja.Aku akan menelepon Riz dan bilang kalau kau sedang istirahat." Kata Mira."Terimakasih banyak,Mira." Kata Denny."Tidak masalah.Memang itu yang harus dilakukan wanita,membantu kekasihnya." Kata Mira.Lalu Mira menelepon Riz."Halo,ada apa D?" Kata Riz."Ini Mira,pacarnya D." Kata Mira."Oh,Mira.Ada apa ya?" Kata Riz."Begini.Tadi D diserang oleh penculik anak,dan sekarang dia butuh istirahat agar dia pulih kembali." Kata Mira."Oh,baiklah.Untuk sementara,dia istirahat saja.Nanti biar saya dan teman-teman saya yang menggantikannya untuk bertugas." Kata Riz."Baiklah,terimakasih banyak." Kata Mira."Ya,sama-sama." Kata Riz.Lalu Mira menutup teleponnya."Riz sudah mengizinkanmu untuk istirahat,jadi kau tidak perlu khawatir dengan kasus-kasus kejahatan yang baru." Kata Mira."Terimakasih banyak,kau sangat membantu." Kata Denny."Ya,aku hanya melakukan apa yang harus dilakukan oleh seorang wanita terhadap kekasihnya.Oh iya,kenapa wajahmu pucat?" Kata Mira."Tidak apa-apa,aku hanya kelelahan saja." Kata Denny."Oh,kalau begitu,kau tidur ya." Kata Mira."Boleh juga,aku tidur dulu." Kata Denny."Kau mau kemana?" Kata Mira."Aku mau ke kamar,kenapa?" Kata Denny."Tidur disini saja,di pangkuanku." Kata Mira."Hah?" Kata Denny."Ya,tidur di pangkuanku." Kata Mira sambil menarik tangan Denny.Kemudian Mira meletakkan kepala Denny di pangkuannya."Mira,apa kau tidak keberatan?" Kata Denny."Kenapa aku harus keberatan,kalau yang tidur di pangkuanku adalah pacarku sendiri? Tenang saja,apapun akan aku lakukan jika kau yang minta." Kata Mira sambil mengelus kepala Denny.Lalu Denny mengangkat jempolnya."Hmmm,dia berkata jujur." Kata Denny dalam hati."Kau seperti bayi ya? Tidur sambil menghisap jempol." Kata Mira.Ternyata Denny sudah tertidur."Wah,dia sudah tidur.Dia pasti mengantuk berat nih,selamat tidur ya." Kata Mira.Malam harinya,Denny bangun dan ternyata dia sudah ada di kamar."Aku dikamar? Itu sudah biasa,tapi masalahnya adalah dimana Mira?" Kata Denny.Kemudian Mira datang."D,kau sudah bangun?" Kata Mira."Kau darimana?" Kata Denny."Aku dari kamar mandi,airnya dingin sekali! Sekarang aku mau tidur dulu,aku mengantuk sekali.Kau mau tidur juga?" Kata Mira."Ya,aku masih mengantuk." Kata Denny."Baiklah,ayo kita tidur." Kata Mira.Lalu mereka tidur.Saat jam 1 malam,Denny mendapat telepon dari seseorang."Aduh,siapa yang menelepon malam-malam begini?" Kata Denny dalam hati.Setelah itu,Denny mengangkat teleponnya."Halo,siapa ini?" Kata Denny."Masih ingat saya? Saya adalah Brandon,manager Mira." Kata Brandon."Oh,tuan Brandon? Ada apa ya? Apa tuan mau mencari Mira?" Kata Denny."Tidak,saya menelepon karena saya ingin bertemu denganmu.Kamu bisa datang ke studio tempat Mira dulu bekerja?" Kata Brandon."Bisa,saya akan segera kesana." Kata Denny.Kemudian Denny menutup teleponnya."Bagus! Rencana kali ini pasti berhasil! Jika gagal,masih ada rencana D sampai Z!" Kata Brandon."Mira,aku pergi keluar dulu ya." Kata Denny sambil membangunkan Mira."Ah? Kau mau kemana,D? Ini kan masih malam?" Kata Mira."Studio tempatmu dulu bekerja,Brandon ingin membicarakan sesuatu." Kata Denny."Baiklah,jangan lama-lama ya,ini sudah malam." Kata Mira."Tenang saja,aku pasti pulang cepat." Kata Denny."Ya sudah,hati-hati dijalan ya." Kata Mira."Ya,cewekku yang cantik." Kata Denny sambil mencium pipi Mira.

You Can't Lie MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang