Part 9

3 2 0
                                    

Lalu Denny masuk kedalam mobil,dan berangkat kesana."Mengantuk sekali,tapi aku harus fokus ke jalanan! Jangan sampai aku menabrak sesuatu!" Kata Denny.Beberapa saat kemudian,Denny sampai di studio Mira."Selamat malam,tuan Brandon." Kata Denny."D,selamat malam! Apa kabar?" Kata Brandon."Baik,Mira juga baik." Kata Denny."Ayo masuk kedalam!" Kata Brandon.Setelah itu,mereka masuk kedalam ruangan Brandon."Semuanya,kenalkan ini D." Kata Brandon."Nama saya D,saya teman tuan Brandon." Kata D."Nah,ini semua adalah teman-teman saya." Kata Brandon."Oh,begitu?" Kata Denny."Ya,ayo kita duduk dulu." Kata Brandon.Kemudian mereka duduk di sofa,dan salah satu teman Brandon yang bernama Carl menyodorkan pistolnya dari belakang kepala Denny."Oh iya,apa kau dan Mira adalah sepasang kekasih?" Kata Brandon."Ya,karena keinginannya sendiri.Saya hanya menuruti keinginannya saja." Kata Denny."Oh,apa kau tahu sesuatu?" Kata Brandon."Tahu apa?" Kata Denny."Mira dulunya adalah pemabuk,bahkan dia bisa menghabiskan 5 botol minuman keras sekaligus." Kata Brandon."Itu tidak benar kan?" Kata Denny."Aku berkata jujur,D! Aku sudah lama dengannya,jadi aku tahu sifatnya!" Kata Brandon."Hmmm." Kata Denny sambil mengangkat jempolnya.Tiba-tiba Carl menembak kepala belakang Denny,dan Denny terjatuh sambil bersimbah darah."Hahaha! Akhirnya kita menang!" Kata Brandon dan teman-temannya."Sekarang dia sudah kalah! Hahaha!" Kata Carl."Dengar ya,tukang perebut kekasih orang! Sekarang kau sudah kalah,dan Mira akan menjadi milikku! Selamat tinggal,si jenius yang tersayang!" Kata Brandon.Akhirnya Denny mati,dan Brandon membanting mayat Denny."Sekarang kita kubur mayatnya di sawah,dan jangan sampai ada yang tahu!" Kata Brandon.Kemudian mereka pergi ke sawah,dan mengubur mayat Denny."Sekarang ayo kita kembali,sebelum ada yang melihat!" Kata Brandon.Mereka pun pergi,dan tanpa disadari,Riz dan teman-temannya mengintip dari kejauhan."Siapa mayat yang dibuang oleh mereka ke sawah?" Kata Riz."Aku tidak tahu,kita lihat saja!" Kata salah satu polisi.Saat mereka membongkar kuburan itu,mereka terkejut melihat D dengan luka tembak di kepalanya dan penuh darah."Astaga,ini D!!!" Teriak Riz."Apa yang!? Jangan-jangan,mereka yang sudah membunuh D!" Kata salah satu polisi."Ah,kenapa!? Kenapa harus dia yang dibunuh!?" Kata polisi yang lain."Sialan mereka! Aku bersumpah akan menembak mereka nanti! Lihat saja!" Kata Riz.Keesokan harinya,Mira bangun dan heran karena Denny belum pulang."D kemana ya? Kok belum pulang?" Kata Mira.Lalu Riz dan teman-temannya datang kerumah Denny."Selamat siang,Mira!" Kata Riz.Kemudian Mira membuka pintu."Ada apa ya?" Kata Mira."Kami datang membawa kabar buruk,D ditemukan tewas di sawah." Kata Riz."Apa!!??" Teriak Mira.Tiba-tiba Mira pingsan."Mira? Mira,bangun!" Kata Riz.Lalu Mira dibawa kerumah sakit."Ah,aku dimana?" Kata Mira."Kau dirumah sakit,tadi kau pingsan." Kata Riz.Mira pun menangis."Ada apa,Mira?" Kata Riz."Aku sedih sekali,D meninggalkan aku secepat ini." Kata Mira."Yang sabar,Mira.Saya juga merasa kehilangan orang yang sangat saya banggakan." Kata Riz."Kenapa D bisa mati secepat itu?" Kata Mira."Sebenarnya dia dibunuh,karena ada luka tembak di kepalanya." Kata Riz."Siapa yang membunuhnya?" Kata Mira."Beberapa pria yang menaiki mobil hitam,dan salah satu dari mereka berambut panjang." Kata Riz."Pria? Berambut panjang? Aku tahu siapa dia! Dia adalah managerku,namanya Brandon!" Kata Mira."Apa kau yakin? Agar tidak salah orang." Kata Riz."Apakah rambutnya berwarna sedikit putih?" Kata Mira."Ya,benar." Kata Riz."Nah,berarti dia orangnya!" Kata Mira."Kalau begitu,tunjukkan nanti yang mana orangnya! Saya dan teman-teman saya akan ikut denganmu nanti!" Kata Riz."Tapi sebelum itu,antarkan aku ke makam D." Kata Mira."Ya,kami akan mengantarmu ke makam D setelah kau sembuh." Kata Riz.Setelah diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit,Mira diantar ke makam D oleh Riz dan teman-temannya."D,secepat ini kau meninggalkanku.Aku benar-benar sedih,kau tidak bisa bersamaku lagi." Kata Mira sambil menangis."Saya akan membalaskan dendam kita,D! Saya sudah tahu pelaku yang membunuhmu!" Kata Riz."Sekarang kita ke studio tempatku dulu bekerja!" Kata Mira."Baiklah!" Kata Riz.Lalu mereka pergi ke studio Mira."Ini polisi,diam ditempat kalian berada!" Kata Riz."Ada polisi!" Kata semuanya."Mana orangnya?" Kata Riz."Dia pasti ada didalam!" Kata Mira."Ayo kita cari dia!" Kata Riz.Akhirnya mereka menemukan Brandon di ruangannya."Diam ditempat!!!" Teriak Riz."Polisi? Kenapa ini!?" Kata Brandon."Diam kau,setan!!! Aku tahu,kau yang sudah membunuh kekasihku!!!" Teriak Mira."Apa!? Membunuh kekasihmu!? Memang kau punya bukti!?" Kata Brandon."Saya merekam kejadian itu! Kamu dan teman-temanmu sedang mengubur mayat D di sawah!" Kata salah satu polisi."Dan saya memfoto mayat D yang terkena tembakan di kepalanya!" Kata salah satu polwan.

You Can't Lie MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang