Problem Again?

5 0 0
                                    

"😥akhirnya kelar juga" ucap hana pelan dan kembali tidak sadarkan diri.

Setelah peristiwa itu kondisi hana drop di tambah buruk dengan tamu bulanan tak diundang.

"Yakin sekolah dek?" Kata leo melihat hana yang masih pucat pasi.

"Iya udah lama juga bosen gue!?" Kata hana meninggalkan kasurnya.

"Dek!?" Pekik leo melihat noda darah di kasur dan celana hana membuat yang dipanggil membulatkan matanya.

"Jangan ke sekolah dek.." ucap leo memberikan seperangkat alat pribadi hana.

" apaan sih.. tinggal ganti doang, nggak ngaruh kak" hana pun membuka suara dan bergegas bersiap ke sekolah.

Di sekolah hana ditatap dengan berbagai tatapan yang membuatnya sangat tidak nyaman kemampuannya semakin tajam ketika tamu bulanan datang di tambah rasa sakit yang membuat emosinya ingin meletup kapanpun. Semua berjalan normal dengan ella yang terus mencecar nya dengan berbagai pertanyaan. Sampai tiba-tiba dio mencekiknya dari belakang yang membuat seisi kelas geger dan guru pun bingung untuk melepasnya.

"Gu..e.. ta..u.. lo.. bu..kan.. di..o" ucap hana terbata dan mulai memberontak.

"Le..pa..s! Gu..e .. ng..gak.. bi.. sa.. nafas!" Lanjut nya dengan tubuh yang melemah. Di sisi lain dio kebingungan melihat kejadian itu. Tubuhnya bergerak tanpa perintah darinya dan ia mencoba menolong hana tapi naas ia tidak dapat menyentuh tubuhnya sendiri. Sampai cekikan itu lepas dengan sendirinya.

Penglihatan dio saat di luar tubuhnya.

Tiba-tiba mata gue terasa berat dan perlahan terpejam beberapa saat kemudian gue tersadar tubuh gue dikuasai roh lain yang memiliki sisi gelap yang amat pekat. Kedua tangan gue terulur mencekik hana dengan kuat sampai tubuh hana terangkat.

"Gu..e.. ta..u.. lo.. bu..kan.. di..o" ucap hana terbata dan mulai memberontak.

"Le..pa..s! Gu..e .. ng..gak.. bi.. sa.. nafas!" Lanjut nya dengan tubuh yang melemah. Di sisi lain gue kebingungan melihat kejadian itu. Tubuh ini bergerak tanpa perintah darinya dan gue pun mencoba menolong hana tapi naas gue tidak dapat menyentuh tubuhnya sendiri. Kemudian ada sosok yang belakangan ini sering menghampiri gue meminta untuk menjaga hana mencengkeram tangan yang mencekik hana dan secara perlahan cekikan itupun terlepas secara perlahan. Sosok itu terlihat sangat marah seolah ingin melahap diri gue saat ini juga.

"Kau gagal jaga dia" kata sosok itu penuh tekanan dan energi setiap katanya.

Tekanan atmosfer nya semakin kuat jiwa gue terasa seperti tercekik dan di tarik paksa menjauh dari tubuhnya.

"gue ngga tau bakal kaya gini" ucap ku sambil memberontak aku tak ingin keluar lagi dari ragaku cukup hanya sekali.

berulang kali memberontak akhirnya aku dapat kembali masuk ke tubuh ku dan pandangan ku kembali mengelap.

perlahan dio samar-samar mendengar suara gaduh perdebatan leo dan beberapa orang.

"mana dio!?" kata leo dengan emosi yang siap meledak saat itu juga.

"hana mana?" tanya leo lagi.

"...." hening, situasi semakin tegang disisi lain leon merasa tak dianggap pun tak kuat meredam emosinya.

"kalian budeg ya!?" bentak leo yang tanpa sadar membuat tekanan energi semakin kuat sehingga hana yang berada di ruangan yang sama merasakan kepalanya seperti akan meledak.

"hiks..hiks.. sakit kak... hiks.. sakit.." rintih hana dengan menangis. ia sudah tak tahan dengan semua rasa sakit yang menimpanya.

"na? leora? dek? lo ngga papa?" kata leo panik mendengar rintihan hana. ia merutuki kecerobohannya saat emosi sampai melukai adik kesayangannya itu.

"sakit.. hiks.. " rancau hana sambil memegang  dan memukul pelan kepalanya supaya rasa sakitnya mereda.

"maaf kelepasan gue dek" ucap leo penuh sesal sambil memeluk hana.

________________________ bersambung _______

hai semua maap nih baru up sibuk soalnya..😭😭
sampe lupa klo punya cerita belum tuntas 😅😂
happy reading ya~

jangan lupa tinggalin jejak ya🤗

sampai di chapter selanjutnya😉

God's Right HandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang