Bel pulang sudah berbunyi sedari tadi.Kini Rara tengah menunggu ojol tak kunjung datang.
"Ra bareng yu,sekalian mampir ke toko es krim,gw traktir deh"ujar leo yang tiba tiba datang dengan motor ninja merahnya itu.
"Kayanya ga bisa deh Yo soalnya gw mau langsung ke rumah sakit nyokap gw kecelakaan kemaren"ujar Rara.
"Yaudah gw aja yang anterin"
"Eh gausah Lo balik aja,lagian gw juga udah pesen ojol kok"tolak Rara.
"Elah tinggal cancel ribet anjir,itung itung Lo hemat duit"
"Hehe..iya juga sih,tapi ga ngerepotin nih?"
"Kaga kali"
Setelah beberapa menit menempuh perjalanan dua sejoli itupun akhirnya sampai di depan rumah sakit.
"Makasih ya Yo,kapan kapan gw traktir deh"ujar Rara dan langsung melenggang pergi.Namun baru saja hendak melangkahkan kaki tanggan Rara sudah di cekal oleh leo.
"Heh mau kemana"ujar Leo masih dengan mencekal tangan Rara.
"Ya mau masuk lah"
"Tungguin kali,gw mau jenguk camer"ujar leo cengengesan.
"Camer...camer palamu"ujar Rara sambil mencubit perut leo.
"Duh duh...iya iya...ampun Ra"ringis leo.
"Au ah"kesal Rara mencebikkan bibirnya lalu melenggang pergi,diikuti Leo di belakangnya.
***
"Assalamu'alaikum"ujar Rara dan Leo bersamaan saat memasuki ruang rawat Dini.
"Waalaikumsalam"ujar Dini dan bi Wati.
"Non kata dokter nyonya udah boleh pulang besok"lanjut bi Wati.Rara mengangguk kecil.
"Loh siapa Ra?"tanya Dini yang sedari tadi memperhatikan leo.
"Leo Tante pacar Rara"ujar Leo memperkenalkan dirinya.
"Ihh leo apaan si,bukan mah temen doang kok"kesal Rara.
"Beneran juga gapapa kok Ra"ujar Dini sambil tersenyum kecil.
"Alhamdulillah lampu hijau raa"ujar leo tertawa.
"Leo ihh"kesal Rara seraya menjitak kepala Leo yang masih tertawa,membuat Rara ingin melahapnya hidup hidup.
***
Hari hari Rara berjalan kembali normal kini Dini sudah pulang dari rumah sakit dua hari yang lalu.Rara pun kini semakin dekat dengan leo.
Kini Rara tengah mampir di sebuah toko es krim bersama leo.
"Oh iya Ra inget ga pas waktu itu gw nganterin Lo ke rumah sakit?"tanya Leo yang di balas anggukan oleh Rara.
"Inget ga Lo ngomong apa"tanya leo sekali lagi yang kini di balas gelengan oleh Rara.
"Ish ngomong kek dah kek orang tuli"ujar leo.
"Bisu bodoh"ujar Rara yang akhirnya membuka mulut.
"Oiya lupa abis gw mikirin Lo mulu si"
"Tai"
"Ra inget ga Lo ngomong apa pas ituu"kesal Leo karena sedari tadi Rara tidak menjawab pertanyaannya.
"Emang gw ngomong apaan si?"ujar Rara sambil menikmati eskrim coklatnya.
"Lo bilang 'Makasih ya Yo kapan kapan gw traktir deh' nah sekarang gw tagih janji Lo"ujar leo seraya tersenyum puas.
"Eh anjerr jadi Lo ga ikhlas nganterin gw gituu,gila perhitungan banget lu Yo sama gw"kesal Rara.
"Ga gitu Saepuloh gw cuma nagih janji lu"
"Iye iye gw traktir"final Rara.
***
Ciwi ciwi
Hani
Ra kok Lo ga jadian jadian si Ama si leoSasa
Tau keburu lumutan gw nungguin PJAnda
Anjer Lo saSasa
Hehehe..Hani
Minggu depan kan udah UKK kita kapan belajar barengnya?Sasa
Tau nih,Lo si Ra sama si singa muluAnda
Lah ko gw anjirSasa
Besok aja gmna?Anda
Kuy besok gw free nihHani
SipRara mematikan ponselnya dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Tok...
Tok.."Masuk aja"titah Rara.
"Dek makan nih"ujar Devan seraya menaruh sepiring nasi ayam bakar di meja belajar rara.
"Wih tumben baik"ujar Rara sambil mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer.
"Yee gw mah baik mulu emang Lo baiknya kalo ada butuhnya doang"canda Devan.
"Makasih bang mwuehehe"
"Dah makan Sono abis itu di suruh mama ke kamarnya"sambung Devan seraya keluar dari kamar Rara.
Setelah selesai dengan makanannya Rara menuruni tangga menuju kamar Dini yang berada di lantai satu.
"Maa?"ujar Rara seraya membuka kenop pintu kamar Dini.
"Eh masuk Ra"
"Kenapa mama panggil aku?"tanya Rara.
"Loh mama gak manggil kamu"ujar dini.
"Loh terus?kata bang Devan?yaudah ma Rara ke atas lagi yah"
Ujar Rara yang sadar telah di bohongi oleh abangnya itu,tanpa menunggu jawaban dari Dini,Rara segera melangkahkan kakinya menaiki tangga dan menuju kamar Devan."Abanggg!"teriak Rara sambil menggedor pintu kamar Devan.
Yang punya kamar hanya tertawa dari dalam mengerti kalau adiknya sadar telah ia bohongi.
"Lagian mau aja di boongin"ujar Devan di sela sela tawanya.
"Awas aja Lo!"kesal Rara lalu beranjak ke kamarnya.
TBC💓
Lngsung up bnyk ni:v