2. KAMU?

117 12 3
                                    

"Rara? Nak bangun, ayok cepet bangun udah jam 7 ini kamu terlambat" teriak wanita paruh baya

Ya memang Adara sering di panggil Rara di keluarganya karena ya memang ini sudah takdir saja hehe, Adara pun remang remang melihat cahaya matahari yang mulai masuk kedalam bilik kamarnya, ia pun bangkit dan tau betul mamahnya pasti berbohong soal jam tadi

Adara turun dari ranjangnya dan kemudian melihat jam, Pkl. 05:50 WIB Adara mendengus gusar, kenapa di hari yang indah ini dia harus di bangunkan sepagi ini?

"Iya ma, Adara turun nih" saut Adara mulai mengisi nyawanya dan melangkah turun menuju meja makan

Hari ini hari minggu, hari dimana semua mahluk hidup di dunia ini merasakan yang namanya terbebas dari pekerjaan, sekolah dll hari ini adalah waktunya untuk para pemuja holiday untuk bersantuy santuy dengan teman, keluarga atau pun pacar

"Mamah maaah ih, ada apaan sih pagi pagi udah teriak teriak aja ih heumm" ketus Adara dengan bibir maju 5 senti meter. Merajuk dia

"Ulululu anak mamah marah ya, ngambekan kek bocil ya kamu. Hahaha" saut Hilda ibu Adara dengan tawa pecahnya, padahal tidam ada yang lucu sama sekali

"Ihhh mamah" semakin marah Adara di huat mamahnya

"Iya, jadi hari ini tuh ada aca- heup" belum sempat Hilda melanjutkan pembicaraannya, tiba tiba mulutnya sudah di bekap saja oleh suaminya yang tiba tiba datang. Dasar suami

"Eh hari ini kita bakal pergi ke suatu tempat yeaaaay " ucap Heru ayah Adara denan antusiasnya

Dan adara dan hilda hanya menatapnya cengo seakan akan tidak ada sesuatu yang sangat wah

"Mau ngapain sih pah? Duh Rara mau rebahan aja deh dirumah, Rara ga ikut ya mah pah?" Ucap Adara malas

"Peraturan adalah peraturan, barang siapa yang tidak nurut dengan mamah dan papah maka dia akan mengalami kesusahan dan pemberhentian uang jajan" pidato heru ayah Adara

"Huftttt, iya iyaaa" jawa adara malas tak ingin memperpanjang masalah, apalagi nanti sampe uang jajannya berhenti, oh tidak i dont want

***

"Bumi? Hari ini papah sama mamah bakalan kedatangan tamu penting, jadi kamu dirumah harus sopan ya?" Ucap Efan ayah dari bumi

"Hm" singkat

"Baiklah, habiskan makannya. Setelah ini urus dirimu" tegas Efan

Selesai makan, bumi pun beranjak dari meja makan menuju kamarnya untuk ya hanya sekedar bersih bersih dan tampil seperti yang di suruh oleh ayahnya

"Mah? Kenapa sih anak kita itu? Irit ngomong banget heran" tanya Efan pada sang istri

Ya Rena hanya menggedikan bahu saja pertanda tidak tahu, Bumi memang seperti itu sifatnya, ntahlah dia keturunan siapa yang jelas antara kedua orang tuanya tidak ada yang sedingin itu. Mungkin ibunya? Ya walaupun ibunya sedikit cuek tapi ya dia tidak seperti Bumi

Ayah dari bumi adalah asli orang Indonesia dan ya kalian tau sendiri bahwa yang orang Eropa berarti ibunya, yaitu dari spanyol. Jadi bumi agak memiliki darah kebarat baratan, tak heran dia memiliki retina mata berwarna abu abu yang sama dengan sang ibu, hidung mancung serta sifat yang sangat dingin

Penelitian mengatakan bahwa 70% fisik itu sebagian besar dari ayahnya. Tapi kenapa Bumi terbalik? 70% mirip ibunya secara fisik dan secara pemikiran itu seperti ayahnya

Bumi selesai mandi, dengan handuk yang masih di lilit untuk menutupi bagian bawah dan hanya bertelanjang dada saja.

Memang benar, semua kesempurnaan itu bisa di bilang milik bumi. Tajir, ganteng, keturunan eropa, dengan sedikit hiasan roti sobek di perutnya

BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang