90's : us [fin]

499 37 0
                                    

Helaan napas jengah terdengar, Hakyeon mendecak cukup nyaring mengungkapkan kekesalannya.

Keadaan rumahnya tak pernah seperti ini sebelumnya, dua orang lelaki duduk bersebrangan saling menatap dengan sinis.

Aura negatif menyeruak menyelimuti rumah kecil Hakyeon.

Dengan mata runcing bak seekor rubah Taekwoon menatap curiga Wonshik sebaliknya, tatapan bingung dari sang idol.

Mungkin ia bertanya-tanya bagaimana bisa Taekwoon berada di rumah itu dan memakai pakaian Hakyeon pula.

"Jika ingin ribut kenapa tidak pergi keluar saja, aku harus pergi" Hakyeon bangkit namun terduduk kembali ketika kedua tanganya di tahan oleh Taekwoon dan Wonshik.

"Akan ku antar" Taekwoon berujar datar.

"Ikut saja denganku hyung, jalan kita searah" Ucap Wonshik tak mau kalah.

"Lepaskan aku! Aku bisa pergi sendiri."

.

Beruntungnya kau jika menjadi seorang bos, pemilik perusahaan. Kau tak perlu terlalu mengkhawatirkan masalah pekerjaan.

Tidak seperti Wonshik yang harus pergi karena jadwalnya, ia terikat kontrak yang tak membiarkannya leluasa.

Sejak tadi Taekwoon pergi mengikuti kemana kaki Hakyeon melangkah.

Saat ini lelaki itu tengah meminta maaf, tak hanya sekali ia melakukannya berkali-kali.

Karena pergi begitu saja saat pementasan itu sangat tidak profesional, tapi Tenanglah tak ada yang akan memarahinya.

Lagi pula mereka tak rugi apapun, malah senang karena bisa pulang lebih cepat.

Tidak ada latihan hari ini, selanjutnya Hakyeon pergi ke sebuah cafe. Taekwoon bingung melihat Hakyeon bukannya duduk sebagai pelanggan ia malah yang melayani pelanggan.

Sekali lagi Hakyeon mendecak, cukup pelan kali ini. Saat ia sadar Taekwoon memperhatikannya dari luar.

Cafe tempat Hakyeon bekerja cukup jauh dari rumah, Taekwoon tak mungkin tahu jika tidak mengikutinya.

"Hei... bisa kau antarkan ini ke meja 12" Cegat Hakyeon pada salah seorang pelayan, sama sepertinya.

KRING!!!

Dari caranya membuka pintu cafe itu saja sudah menandakan bahwa Hakyeon kesal tidak, dia marah.

"Maaf tuan apa kau seorang penguntit?! Aku bisa saja melaporkan—"

"Apa yang kau lakukan di tempat ini?" Ucapan Hakyeon tertahan di tenggorokannya saat tatapan Taekwoon terlihat lebih menyeramkan dari ancamannya.

"Kau menjadi seorang pelayan, kau meninggalkanku dan memilih hidup menyedihkan seperti ini?!"

Hakyeon cukup kaget dengan apa yang Taekwoon katakan, oh rupanya lelaki itu belum puas menyakitinya.

Selalu saja merendahkan Hakyeon.

"Hah! Menyedihkan? Hidupku akan lebih menyedihkan jika bersamamu Jung Taek Woon-ssi, di sini di tempat ini ribuan kali lebih baik dari pada tinggal di tempatmu, bersamamu!"

Cha Hakyeon berubah, ia jauh lebih kuat dari sebelumnya. Taekwoon menyadarinya lelaki itu bukanlah lelaki yang dulu akan mematuhi perkataannya.

"Jadi lebih baik kau pulang, kembali ke rumahmu bersama wanita pilihanmu!!!"

.

Hujan deras mengguyur Kyoto, Hakyeon duduk dengan secangkir teh hangat. Ia tak suka kopi tak suka rasa pahit yang datang darinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

90's ; LEON/ NEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang